Siapa yang suka baca komik injustice?
Kerajaan komik dan film mungkin saja layak kita suguhkan kepada Marvel dan DC. Sejak zaman dinosaurus eh maksudnya zaman dulu keduanya selalu bersaing menjadi yang terbaik.
Keduanya sama-sama mengangkat teman superhero yang kental. Karena persamaan ini banyak yang menyukai keduanya sebagai perusahaan superhero, tapi di satu sisi juga menjadikan mereka sebagai kompetitor abadi yang selalu bersaing dari masa ke masa.
DC, salah satu perusahaannya juga terus mengupayakan diri untuk tampil terbaik setiap tahunnya. Namun sepertinya tidak semua langkah DC berjalan dengan baik. Bisa dibilang dalam urusan film, Marvel selalu lebih unggul.
Film-film dari Marvel dikembangan dengan baik dan menarik setiap fasenya. Berbeda dengan DC yang bahasa kasarnya adalah tidak jelas. Mereka membuat timeline film yang sedikit acak adul dan membingungkan. Tapi bukan berarti tidak ada film DC yang bagus, film Shazam! dan Justice League Snyder’s Cut sukses merebut hati penonton. Tapi masih belum bisa menyamai Marvel dalam film.
Tetapi film bukan satu-satunya tolak ukur dalam melihat kesuksesan kedua perusahaan ini. Jika kita bicara soal animasi dan komik maka DC setara dengan Marvel.
Komik-komik DC banyak yang menarik dan animasinya juga seru dengan plot yang rapi dan grafis yang ciamik. Salah satu komik DC yang lumayan populer adalah suatu seri yang berjudul Injustice.
Dalam Bahasa Inggris, injustice berarti ketidakdilan. Hal inilah yang diangkat dalam seri komik yang cukup gelap ini. Pertama mari kita bahas sekilas tentang seri ini. Injustice mengisahkan tentang Superman yang berubah menjadi sosok diktator yang keji nan jahat karena traumanya akibat kehilangan istri, anak, dan Kota Metropolis.
Kehilangan ini menggelapkan matanya yang membuat ia berambisi untuk memusnahkan kejahatan. Di sisi lain, Batman menentang ini dan berupaya menyadarkan Superman tapi sia-sia. Pada akhirnya terbentuklah dua kubu pahlawan, kubu Superman dan kubu Batman.
Komik ini sangat menarik karena membawakan tema yang cukup berbeda dari komik-komik DC lainnya. Dalam komik kita diperlihatkan sosok Superman yang tanpa ampun, bahkan biadab. Dia menghabisi setiap penjahat tanpa mempedulikan hal lain.
Kita juga diperlihatkan (untuk pertama kalinya) sosok Batman yang selalu penuh akal dan strategi menjadi tidak berdaya melawan kekejaman Superman. Tapi kali ini kita tidak akan membahas komik ini, melainkan keadilan.
Ya, pada komik ini secara tidak langsung kita disuguhkan dua jenis keadilan yang berbeda. Dua keadilan ini pernah menghiasi muka bumi ini, baik zaman dulu hingga sekarang pun masih ada yang berpegang kepada keadilan ini. Lebih tepatnya, kita akan membahas tentang keadilan versi Superman dan versi Batman.
Pertama, keadilan menurut Superman. Hasrat dan niat Superman sebenarnya baik, sangat baik malah. Ia hendak menciptakan kedamaian yang sebenar-benarnya. Sebuah dunia tanpa ada kejahatan dimana setiap orang dapat hidup tenang.
Jika ada yang melakukan kejahatan, baik itu kecil atau besar maka hanya satu jawaban. Eksekusi mati. Tidak ada yang namanya negosiasi, pembelaan, keringanan, dan lain sebagainya. Hukum yang berlaku hanya satu, yakni hukum mati. Sisanya hanyalah puing-puing kenangan yang tak lagi berguna. Itulah keadilan versi Superman.
Keadilan versi komik injustice ini mungkin saja adalah keinginan semua orang terhadap kejahatan, namun hanya kejahatan berat. Seperti pembunuhan, pemerkosaan, pelecehan, spionase, dan terorisme. Sebab masih banyak manusia yang mempermainkan hukum dengan memberikan sanksi yang tidak masuk akal. Namun tentu saja setiap manusia memiliki nurani.
Meskipun kepala menyerukan hukuman mati, hati masih memiliki nurani. Akan ada sekelompok yang menganggap ini berlebihan, terlebih lagi jika kejahatannya kecil. Contohnya pencopetan, dimana pelakunya harus langsung dihukum mati. Sudah jelas sekali tidak semua orang menganggap itu benar. Dalam hal ini, keadilan versi Superman lebih sesuai ditujukan untuk kejahatan yang berat.
Kedua, keadilan versi Batman. Hasratnya sama persis dengan Superman, yaitu keadilan. Namun harus diakui metode penerapan Batman sangat lemah. Bahasa kasarnya, sangat lembek. Batman percaya bahwa setiap pelaku kejahatan memiliki hak untuk tetap hidup.
Setiap kejahatan memiliki alasannya tersendiri. Dan hukuman mati bukan cara yang sesuai. Batman lebih memilih untuk membina dan mencari jalan keluar. Hukuman berat versi Batman pada komik injustice hanyalah hukuman penjara saja. Dimana disini Batman benar-benar menghargai HAM dan menjunjung tinggi hukum.
Keadilan versi Batman dalam komik injustice ini mungkin saja tidak memuaskan semua orang. Bagaimana mungkin pelaku kejahatan berat masih diampuni? Masih diberi hukuman ringan? Seharusnya mereka diberikan hukuman yang benar-benar berat, yang setimpal.
Penjara bukanlah cara membuat mereka jera, melainkan hanyak angin lalu untuk pelaku. Tapi di sisi lain pula akan muncul sekelompok orang yang mau tak mau harus menyetujui cara Batman. Sebab HAM harus tetap dihargai kepada setiap orang apapun dia. Dalam hal hal ini keadilan versi Batman lebih sesuai untuk kejahatan ringan.
Nah sekarang keadilan manakah yang cocok untuk Indonesia? Negeri kita masih mengakui HAM dengan tinggi. Maka dari itu keadilan versi Batman adalah cerminan negeri kita. Masih banyak pemangku jabatan yang ragu dalam mengadili sebuah tindak kejahatan. Alasannya sebab didalam lingkungan jabatan itu sendiri masih banyak kejahatan yang terjadi.
Seperti suap dan uang. Apapun itu, mari berharap agar negeri kita mampu menjalankan keadilan sebenar-benarnya.
Editor: Ciqa
Gambar: Pexels
Comments