Dunia per-whatsappan sudah tidak asing lagi bagi telinga kita. Sampai saat ini belum ada yang bisa menyaingi pamor WhatsApp sebagai aplikasi pengirim pesan secara online. Meskipun banyak aplikasi sejenis, namun kepraktisan dan kemudahan dalam penggunaannya membuat WhatsApp menjadi primadona masyarakat dunia dalam mengirim pesan kepada kerabat maupun orang-orang yang baru dikenalnya.
Meskipun fitur-fitur di WhatsApp tidak sebanyak fitur-fitur di LINE yang bisa menyimpan banyak dokumen di fitur keep, sticker-sticker yang bervariasi (walau WhatsApp pun banyak), dan juga tentunya bisa memberikan pin pada banyak chat, namun saya masih nyaman menggunakan WhatsApp sebagai aplikasi utama pengirim pesan. Entah mengapa saya merasa lebih nyaman saja menggunakan WhatsApp ketimbang aplikasi lainnya.
Salahsatu kekurangannya whatsApp
Saya hanya greget saja karena di aplikasi WhatsApp tidak bisa memberi pin ke banyak kontak atau grup. Maksimal yang bisa kita pin kontaknya atau grupnya hanya ada 3 saja, tidak lebih. Berbeda dengan LINE yang bisa memberi pin ke banyak kontak. Maka dari itu saya pun memilah dan memilih kontak mana saja yang sangat urgent untuk saya beri pin di WhatsApp karena menyangkut kegiatan pribadi saya.
Karena WhatsApp hanya bisa mengasih pin maksimal kepada tiga kontak saja, saya menjadi penasaran pada orang-orang yang menggunakan fitur pin ini di aplikasi WhatsApp. Saya sendiri biasanya selalu berubah-ubah dalam memberikan pin ke kontak atau grup di WhatsApp saya karena tergantung situasi dan kondisi. Terkadang saya bisa kesal sendiri karena seharusnya ada beberapa kontak lagi yang seharusnya saya kasih pin karena saya orangnya biasanya pelupa. Jadinya saya kasih pin ke kontak-kontak yang cukup penting seperti dosen pembimbing atau orang tua.
Menurut perkiraan saya, ada kontak-kontak spesial atau kontak yang terpaksa harus dikasih pin oleh orang-orang di aplikasi WhatsApp nya. Kira-kira seperti ini tebakan saya.
#1 Ayah, Ibu, dan Kakak/Adik
Pastinya kontak pertama yang di pin oleh kebanyakan orang adalah kontak keluarga terdekatnya, yaitu ayah, ibu, dan kakak atau adiknya. Namun ada juga beberapa orang yang membuat grup keluarga pribadi khusus untuk ayah, ibu, dan anak. Saya punya teman yang sangat bucin sekali kepada keluarganya sampai-sampai kontak yang ada di WhatsApp nya hanya ada kontak keluarganya saja. Kontak teman-temannya, termasuk saya, tidak disimpannya. Antara salut dan aneh juga sih sebenarnya. Hehe.
#2 Pacar, sahabat dekat, dan grup penting/urgent
Seperti saya bilang di pembuka sebelumnya, karena WhatsApp hanya bisa memberi pin ke tiga kontak saja, maka saya selalu mengganti atau mengubah-ubah kontak yang saya kasih pin. Kalau urusan penting saya dengan orang tua sudah terasa longgar, maka saya akan unpin dan ganti ke kontak lain. Misalnya pacar/gebetan, sohib alias sahabat dekat, dan juga grup penting yang akhir-akhir ini sedang sibuk melakukan kegiatan. Tapi biasanya kalau tidak ada percakapan penting dengan sahabat, biasanya saya pun selalu unpin dan hanya menyisakan dua kontak saja yang saya kasih pin karena saya juga punya grup dengan teman-teman yang lainnya.
#3 Grup bacot, grup webinar/lomba, dan grup organisasi
Selanjutnya ada tipe yang selalu memberi pin ke grup-grup bukan personal lagi. Mulai dari grup ajang tempat bacot atau julid (biasanya grup teman satu sirkel), grup webinar-webinar (selama pandemi) atau grup lomba bagi yang ngambis ikut lomba, dan juga grup organisasi untuk mereka yang ngambis jadi aktivis organisasi. Saya juga punya grup bacotan dengan teman-teman kuliah saya yang diberi nama “Tugas dadakan”. Teman saya pertama kali membuat grup tersebut di saat kami sedang keteteran mengerjakan tugas dari dosen yang jumlahnya bejibun dan deadlinenya berdekatan.
#4 Abang tukang galon, mas-mas delivery, dan ibu kos
Biasanya yang ngasih pin ke tiga kontak ini kaum-kaum cewek yang lagi kerja atau kuliah dan ngontrak atau ngekos di dekat tempat kerja atau kuliahnya. Pertama adalah abang tukang galon supaya gampang mesen isi ulang air galonnya dan bisa langsung di antar ke kosan. Yang kedua mas-mas delivery yang udah jadi langganan, misalnya langganan beli nasi uduk di deket kosan. Yang ketiga kontaknya ibu kos supaya bisa inget bayar kosan atau gampang buat nanya jam malam kalau-kalau pulang kemalaman, atau buat ngerumpiin anak-anak kos yang lain. Hihihi.
#5 Dosen pembimbing 1, dosen pembimbing 2, dan orang terdekat/penyemangat
Untuk yang terakhir ini biasanya tipikal mahasiswa yang lagi ada di tahun terakhir kuliahnya. Berhubungan dengan dosen pembimbing udah jadi hal yang lumrah. Karena biasanya dosennya sibuk, maka kontak dosen pembimbing pun dikasih pin supaya mudah ingat harus ngasih revisi dan jadwal untuk ketemuan. Di sela-sela kontak dosen, maka akan ada kontak orang terdekat biasanya ibu atau ayah supaya bisa terus minta doa ke orang tua agar dimudahkan skripsiannya. Selain ibu/ayah, biasanya yang punya pacar pasti pacar atau sahabat terdekatnya yang dikasih pin.
Nah mungkin seperti itulah tiga kontak yang biasanya orang kasih pin di aplikasi WhatsApp nya. Tentunya karena terbatas hanya tiga, pastinya orang-orang pun akan selalu mengganti kontak-kontak yang diberinya pin, tidak permanen, jadinya bisa kombinasi antara poin 1 sampai 5. Yang sabar aja ya kalau belum ada kontak pacar di daftar pin kontak WhatsApp kalian. Hahaha.
Editor: Nawa
Gambar: google.com
Comments