sudah ada rencana bukber, Lur?
Membayangkan momen-momen buka bersama (bukber) teman lama mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA di bulan Ramadhan membuat sebagian orang termasuk saya jadi ngarep ada ajakan bukber sejak di minggu awal puasa. Ya maklum, saya dan teman-teman menjadi sibuk dengan rutinitas masing-masing beberapa tahun terakir ini, banyak hal yang mestinya sayang untuk dilewatkan bersama mereka. Dan datangnya bulan Ramadhan menjadi kesempatan baik untuk reunian atau sekedar nongkrong bareng.
Dari rasa ngarep itu akhirnya beberapa hari muncul grup beserta penghuninya yang membahas tentang wacana bukber justru meningkatkan kewas-wasan saya. Pasalnya rencana bukber di tahun-tahun sebelumnya berakhir jadi wacana. Iya, bahkan pada saat H-2 acara, jebul rencana bukber dibatalkan dengan berbagai macam alasan.
Satu per satu anggota grup pamit mengadakan buka bersama keluarga, dan menyisakan segelintir manusia yang tetap ingin melangsungkan bukber. Hingga akhirnya mereka juga memilih undur diri, dari pada bukber berlangsung garing dan anteng macam kerja kelompok PKM. Lebih sakit dari pada ghosting nggak tuh?
Tapi tenang, berdasarkan pengalaman saya, kita tetap dapat menyiasati dan mendeteksi sejak dini grup angkatan yang terindikasi wacana bukber dengan cara yang simpel. Berikut adalah cara-cara yang bisa kalian lakukan biar nggak kecewa-kecewa amat kalau rencana bukber berakhir jadi wacana.
Lihat bagaimana kecepatan respon anggota grup
Cara ini adalah cara paling mudah yang bisa kalian lakukan untuk melihat apa grup angkatan itu bakal serius mengadakan bukber atau tidak. Biasanya anggota grup yang akan benar-benar mengadakan rencana bukber adalah anggota yang antusias. Gimana kita bisa lihat mereka keantusiasan mereka? Tinggal lihat saja bagaimana kecepatan mereka dalam merespon obrolan seputar bukber.
Anggota yang antusias akan bersemangat dalam merencanakan tempat, waktu, makanan, bahkan hingga dresscode. Iya, seniat itu! Berbeda dengan anggota grup yang kerjaannya jadi silent rider. Sudah slow respon jadi silent rider. Jika di grup itu lebih banyak jumlah anggota yang menjadi silent rider, saran saya mending arsipkan saja grup itu. Buang-buang waktu dan bisa-bisa malah menimbun pesan pentingmu.
Lihat bagaimana perkembangan rencana bukber dari hari ke hari
Yap! Ini adalah cara kedua setelah kalian melihat jumlah anggota grup lebih banyak yang fast respon dan kelihatan antusias. Jangan buru-buru senang, Maemunah! Coba lihat dulu bagaimana perkembangan rencana bukber dari hari ke hari.
Biasanya setiap rencana bukber memiliki panitia kecil-kecilan yang berperan sebagai pengelola acara. Mulai dari ketua, bendahara, sekretaris, perkap, sampai konsumsi. Persis panitia acara keorganisasian kampus gitu. Rencana bukber yang terindikasi jadi wacana adalah rencana yang nggak berkembang. Gimana tuh maksudnya?
Mulai dari H-14 sampai H-1 acara para anggota tampak effortless dan cenderung mengandalkan ketua atau bendahara. Namanya buka bersama, pasti memerlukan usaha bersama, bukan hanya sebagian panitia lalu yang lainnya menjawab “Aku sih terserah…” Percayalah, jawaban yang seperti itu meskipun anggota grup fast respon ujung-ujungnya pasti bakal jadi wacana lantaran tidak semua anggota ikut usaha. Capek deh~
Lihat keberlangsungan grup beberapa hari sebelum hari H bukber
Setelah riweuh dengan berbagai macam perencanaan bukber dan kordinasi yang super ribet, hal selanjutnya yang bisa dilakukan adalah denggan melihat keberlangsungan grup. Grup yang benar-benar niat mengadakan bukber pasti memiliki anggota yang siap meramaikan grup kapan saja agar grup tetap hidup. Apa fungsinya? Bayangkan saja kalau kalian tetap bergabung dalam sebuah grup tapi grup itu adem ayem tentram madep mantep. Alamat rencana bukber bakal jadi wacana karena grup angkatan dianggap grup mati. ‘Pada kemana oey anggotanya???’
Jika sudah begitu, saran saya tunggu beberapa hari menjelang hari H bukber. Kalau tidak muncul tanda-tanda kehidupan pada grup angkatan, lebih baik tinggalkan grup dan hapus grup itu. Jangan mau ruang obrolan Tele atau WhatsApp-mu penuh dengan grup mati yang sama sekali nggak penting~
Lihat kedisiplinan anggota dalam membayar iuran acara
Oke, tempat dan menu makanan sudah ditentukan. Hal selanjutnya yang perlu dilihat supaya nggak terlalu kecewa jika bukber berakhir jadi wacana adalah dengan melihat kedisiplinan anggota grup dalam membayar iuran acara. Bukber yang akan benar-benar terlaksana adalah bukber yang diadakan oleh mereka yang disiplin dalam membayar iuran sebelum tenggat waktu. Para anggota yang antusias bukber ini pasti memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendanaan sebelum acara diselenggarakan.Beda lagi dengan anggota yang memang dari awal niat nggak niat.
Apa, gratis? Tidak ada yang gratis di dunia ini Ferguso! Kalau mau makan gratis ya di rumah aja, nggak usah sok-sokan ngadain atau ikutan bukber dari pada jadi beban teman.
Cukup mudah kan? Mulai sekarang jika kamu dan teman-teman lamamu akan mengadakan bukber, cek dulu keseriusan rencana itu dengan beberapa cara di atas. Selamat mencoba dan semoga tidak kecewa~
Editor : Hiz
Comments