Sebelum membahas computational thinking, kita perlu menyadari bahwa anak muda erat kaitannya dengan perubahan zaman yang sangat cepat. Anak muda merupakan wajah masa depan di sebuah negara, karena anak muda yang akan menjadi sebuah pemegang kendali dari maju-mundurnya sebuah negara. Tantangan besar yang akan didapatkan oleh anak muda salah satunya yaitu hadirnya perkembangan yang begitu cepat di dunia teknologi.

Teknologi hanyalah sebuah alat untuk beraktivitas, baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif. Maka dari itu, munculnya sebuah karakter yang kreatif dan solutif pada setiap pribadi anak muda sangatlah penting untuk menjaga supaya sebuah aktivitas membuahkan nilai yang positif.

Selain itu, untuk mendapatkan karakter kreatif dan solutif dalam perkembangan zaman ini, sebagai anak muda perlu berpikir menggunakan computational thinking atau yang kita kenal dengan pemikiran komputasi.

Computational Thinking

Pemikiran komputasi (computational thinking) diperkenalkan oleh Jeanette Wing pada Maret 2006. Computational thinking adalah sebuah gaya berpikir baru dalam menyelesaikan masalah, merancang sistem, dan memahami perilaku manusia dengan menggunakan konsep dasar dari Computer Science atau Ilmu Komputer. Pemikiran tersebut sangat baik untuk menjadi metode penyelesaian masalah. Adapun beberapa komponen dalam membangun pemikiran komputasi, yaitu:

Pertama, Dekomposisi adalah proses perubahan menjadi bentuk yang lebih sederhana atau bisa disebut dengan penguraian. Pemikiran komputasi dekomposisi diartikan sebagai pemecahan dari masalah yang sangat besar menjadi masalah kecil sampai bagian terkecil. Ketika masalah tersebut sudah diuraikan maka akan teridentifikasi perbagian darimana masalah itu datang.

Kedua, Abtraksi adalah mendapatkan hal-hal yang bersifat umum yang menghasilkan sebuah pola yang keteraturan dari sekumpulan pembahasan yang sangat besar. Komponen abstraksi diperlukan untuk mendapatkan hal penting didalam sebuah tumpukan informasi tanpa harus menggeledah sebuah data satu persatu.

Ketiga, Algoritma  merupakan prosedur sistematis untuk memecahkan sebuah masalah dengan langkah-langkah yang jelas. Algoritma menjadi hal terpenting dari pemikiran komputasi karena penyelesaian yang baik adalah penyelesaian yang secara jelas bisa dipaparkan dengan langkah-langkah yang tertata serta terdefinisikan dengan baik.

Keempat, Pengenalan Pola / Pattern Recognition  adalah aktivitas dalam mengambil data dan bertindak untuk membaca pola untuk mendapatkan sebuah aturan / rules. Aktivitas tersebut bertujuan untuk melakukan pengenalan secara otomatis suatu bentuk, sifat, kondisi, dan susunan tanpa keikutsertaan pengguna (users) secara aktif dalam melakukan proses pengambilan keputusan. Sehingga, pengenalan pola bisa diterapkan dalam aktivitas keseharian seperti membaca pola dari aktivitas seseorang untuk mengetahui karakteristik dari orang tersebut.

Mengubah Pola Pikir

Dari keempat komponen pemikiran komputasi/computational thinking yang telah dipaparkan di atas, dapat diketahui bahwa hal-hal tersebut merupakan keterampilan yang bisa diimplementasikan di segala sektor khususnya pendidikan.

Maka, pemikiran komputasi tersebut terbilang penting untuk anak muda jaman sekarang dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat. Karena ketika seseorang akan menggunakan teknologi sebagai alat untuk mempermudah aktivitas, hal yang pertama harus ditempuh adalah pola berpikirnya harus diubah terlebih dahulu.

Perubahan disesuaikan dengan gaya pemikiran komputasi supaya logika yang ada di dalam teknologi bisa dipahami dengan jelas. Sehingga computational thinking juga dapat mengantar anak muda untuk menguasai era 4.0.

Editor: Hammam
Gambar: Edukasi 101