Hari gini, apa masih ada yang reservasi hotel tidak melalui OTA (Online Travel Agent)? Jawabannya, ada. Tamu yang gaptek nggak mau ribet,  tamu dari rombongan kantor atau paketan travel, atau tamu yang pengin nawar harga kamar serendah-rendahnya.

Tapi memang persentasenya kecil. Hotel tempat saya bekerja contohnya, mungkin hanya 15% yang melakukan reservasi diluar OTA. Sisanya, tamu online semua.

OTA memang masih merajai sistem pemesanan kamar hotel. Konsumen memang sangat mudah mengoperasikan aplikasi ini dari HP. Namun hati-hati. Justru karena ‘sangat mudah’ tersebut, banyak tamu yang tidak jeli membaca deskripsi maupun ketentuan yang tercantum. Akibatnya, tamu merasa dirugikan karena tidak mendapatkan hal yang sesuai dengan keinginannya.

Pada dasarnya, kami sebagai pihak hotel juga merasa tidak nyaman bila harus berdebat dengan tamu. Apalagi tamu yang ngotot-surotot bahwa blio tidak melihat aturan tersebut di OTA. Mungkin sebaiknya instrospeksi diri dulu deh sebelum nge-gas. Apakah saat reservasi asal klik saja karena udah keburu girang ngeliat harga kamar yang murah dengan promo yang menggila?

Supaya nggak nyesel, berikut beberapa hal yang sebaiknya kudu diperhatikan baik-baik pada saat melakukan reservasi online.  

Jenis kamar dan fasilitasnya

Umumnya, ‘jenis kamar’ ini yang ditampilkan sebagai pilihan konsumen. Mau kamar yang seperti apa? Superior, deluxe, atau family room? Beberapa hotel bahkan memberikan ‘nama khusus’ untuk beberapa tipe kamarnya, seperti smart room, spesial room, dll.

Cek dulu apakah fasilitas kamar sesuai dengan keinginan kalian. Misalnya, mau kamar dengan satu tempat tidur, atau dua tempat tidur? Bagaimana dengan ukuran tempat tidurnya? Tempat tidur single atau double? Ukurannya king atau queen? Perlu pakai AC atau cukup kipas angin saja? Mau pakai sarapan atau besok pagi jadwalnya puasa?

Tidak jarang, beberapa hotel langsung mencantumkan fasilitas-fasilitas ini pada jenis kamarnya. Misalnya “superior room with AC” (maksudnya tipe kamar superior dengan pendingin ruangan), atau “deluxe room with breakfast” (maksudnya tipe kamar deluxe plus sarapan gratis).

Selain itu, sebaiknya perhatikan juga bagaimana kondisi kamar mandi yang ditawarkan. Pakai shower atau bathup? Untuk beberapa jenis kamar dengan harga yang murahnya dirasa kebangetan, pastikan bahwa kalian tidak masalah dengan kamar mandi ‘di luar’.  

Bahkan informasi tentang ukuran kamar sebaiknya tidak dianggap angin lalu. Hal ini bisa membuat tamu mengira-ngira, apakah kamarnya masih cukup nyaman untuk ditambahkan ekstrabed, misalnya.  

Peraturan hotel

Bagian ini sebenarnya nggak kalah penting, tapi sering di-skip oleh konsumen. Nggak heran, karena biasanya “tampilan” peraturan hotel di online biasanya nggak menarik blas. Cenderung kaku dengan kalimat yang baku, berbait-bait, dan kadang sedikit bernuansa ancaman. Haha…ya monmaap deh. Dari pengalaman saya, nggak sedikit tamu yang belagak bego dan coba-coba berkelit dari peraturan hotel. Jadi peraturan hotel memang kudu disajikan dengan lengkap, akurat, dan sedapat mungkin tidak menimbulkan banyak persepsi.

Saya yakin tidak banyak tamu yang membaca peraturan hotel saat reservasi, kecuali ada ‘kepentingan’ yang nggak biasa. Misalnya, mau nginep bareng pacar, sementara hotelnya nggak ada embel-embel “syariah”. Mau ngajak nginep keluarga besar mulai dari anak, ibu, bapak, mertua, tante, ponakan, sampai temennya ponakan, tapi nggak mau nambah kamar atau ekstrabed. Kalau sudah ‘kepentok’ kondisi seperti inilah biasanya peraturan hotel tentang kapasitas kamar (terpaksa) dibaca.

Sejatinya, peraturan hotel dibuat untuk dibaca calon tamu, dan kemudian direnungkan, “Sanggupkah aku mengikuti peraturan di tempat menginap nanti?” Begitu!

Toh sebenarnya kalian sudah paham bagaimana hidup kalian selama ini. Misalnya, kalau memang nggak bisa bernapas tanpa rokok, ya pesanlah smoking room. Beberapa hotel tidak akan segan menagih biaya tambahan karena tamu merokok di kamar non smoking. Apalagi kalau hal ini sudah menjadi peraturan tertulis di hotel. Jadi jangan belaga bego dan malah protes. Percuma.

Sedikit tips nih buat kalian yang biasa reservasi hotel melalui online. Kalau kalian ragu mau melakukan sesuatu yang tidak wajar biasa dan tidak ada dalam peraturan hotel di website OTA, sebaiknya jangan malas untuk bertanya langsung ke hotelnya. Daripada udah kadung klik reservasi, dan ternyata rencana kalian berantakan karena ditolak pihak hotel. Kan apes.

Siapa tau, ada hotel yang membolehkan kalian pesta duren di kamar!

Editor : HIZ

Foto : Pexels/Engin Akyurtz