Serial animasi yang sangat populer berjudul SpongeBob SquarePants menyuguhkan Squidward sebagai satu karakter unik. Sifat Squidward mungkin tak disukai anak-anak. Saat kecil saya juga berpikir bahwa Squidward adalah sosok yang sungguh menyebalkan karena gesturnya yang sering sewot dan cuek, seperti pemalas sejati.
Squidward memang nampak tak bersemangat dalam menjalani hari, suka menyendiri, egois, lebih banyak bersantai, sering bermuka datar dan beberapa sifat lainya yang sangat bertolak belakang dengan si tokoh utama yang digambarkan sangat ceria dalam segala situasi. Namun, belakang ini, saya mengamati beberapa meme bertebaran di berbagai media sosial khususnya twitter mengenai Squidward, yang menyorot mengenai karakternya.
“Squidward is me”
“Now I know how Squidward’s life”
“Kita adalah squidward”
Begitu kira-kira cuitan beberapa akun di twitter yang disertai meme Squidward yang murung, sulit tidur, suka bersantai atau bermalas-malasan. Ternyata, cuitan itu mendapatkan ratusan atau bahkan ribuan reply dan retweet dari pengguna twitter yang notabennya berusia remaja sampai dewasa. Dari pengamatan saya, nampak bahwa bagi sebagian orang, karakter yang dimiliki Squidward dianggap sebagai sebuah fase yang menggambarkan bahwa seseorang sudah ‘dewasa’. Mengapa bisa demikian
Sifat Squidward Pemalas, Kitapun Begitu
Ketika Squidward bekerja menjaga mesin kasir di Krusty Krab, Squidward sering terlihat tidak bersemangat. Langkahnya gontai menuju tempat bekerja. Belum lagi, ia selalu murung dan lesu sambil menopang wajah di dagu. Disadari atau tidak, mungkin saya dan teman-teman yang menginjak dewasa, saat berkuliah atau bekerja pasti pernah merasakannya. Banyak sekali hal yang membuat kita tak bersemangat.
Bertambahnya usia seseorang membuat seseorang itu akan menemukan berbagai masalah. Dalam proses ini, ada jiwa yang sedang beradaptasi dan mencoba memahami. Apalagi masa transisi dari remaja menuju dewasa yang merupakan ‘gudang’ dari masalah.Mungkin hal inilah menjadikan sebagian orang merasa tidak bersemangat dan merasa mirip dengan Squidward.
Menyendiri Kadang Hal yang Wajar
Squidward juga digambarkan suka menyendiri. Ia lebih suka berjemur di depan rumah sambil menikmati air lemon dan bermain klarinet dibandingkan bermain dengan SpongeBob. Ini juga yang sering kita rasakan saat menginjak dewasa, lebih suka menyendiri dan cenderung tidak mau diganggu. Di fase ini kita mulai memikirkan tentang masa depan, tujuan hidup, juga mengenai masalah-masalah yang datang tanpa permisi. Emosi yang masih belum stabil dan pemikiran yang mulai matang. Ya, pemikiran yang mulai berkembang itulah yang menyebabkan seseorang perlu waktu untuk memahami sesuatu. Selevel Nabi Muhammad SAW saja ketika hendak menerima wahyu ia menyendiri di Gua Hiro.
Sebaik-baik manusia ketika berhadapan dengan hal yang merusak (fitnah) adalah orang yang memegang tali kekang kudanya menghadapi musuh-musuh Allah. Ia menakuti-nakuti mereka, dan mereka pun menakut-nakutinya. Atau seseorang yang mengasingkan diri ke lereng-lereng gunung, demi menunaikan apa yang menjadi hak Allah” (HR. Al-Hakim, 4: 446. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 698).
Predikat ‘Dewasa’ yang Sesungguhnya
Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan yang baru dan harapan-harapan sosial baru. Orang dewasa awal diharapkan memainkan peran baru, seperti suami/istri, orang tua, dan pencari nafkah, keinginan-keingan baru, mengembangkan sikap-sikap baru, dan nilai-nilai baru sesuai tugas baru ini (Hurlock, 1996). Menjadi dewasa adalah fase yang akan kita hadapi bersama. Karakter Squidward yang kita rasakan dalam diri kita mungkin saja hadir dalam proses mendewasa. Namun, kita juga tidak boleh larut, karena masa depan ada dalam genggaman.
Semakin dewasa, banyak hal yang membuat kita tak bisa terus berlaku seperti Spongebob yang selalu ceria. Karakter Squidward nampak lebih realistis dan apa adanya. Tapi bukan berarti kalian harus terus menerus cemberut dan lesu lho ya.
Comments