Naruto. Serial anime kartun asal Jepang ini punya cukup banyak penggemar. Dengan alur yang menenggangkan dan lucu, Naruto digemari oleh remaja di Indonesia sejak awal kemunculannya pada tahun 2004 di Trans TV sebelum ditayangkan di GTV yang kemudian dicap sebagai TV Naruto. Saat ini serial anime naruto sudah tamat, namun masih banyak penggemar yang tetap menonton serial anime ini secara daring.
Perjalanan Naruto
Dalam perjalanan hidup Naruto, ada banyak kisah yang penuh perjuangan. Saat lahir pada 10 Oktober, Naruto harus kehilangan kedua orang tuanya, Minato Namikaze dan Kushina Uzumak. Kematian kedua orang tua Naruto diakibatkan oleh Monster Ekor Sembilan bernama Kurama atau biasa disebut Kyuubi
Kyuubi lepas dari segel Kushina karena ada seorang penyusup yang mengganggu proses kelahiran Naruto sehingga Kyuubi mengamuk menghancurkan Desa Konoha. Sebagai Hokage Keempat, ayah Naruto bertanggung jawab untuk memasukan Kyuubi ke Tubuh Naruto walaupun itu mengorbankan nyawa Minato dan Kushina.
Ketika memasuki usia anak-anak, Naruto dikucilkan oleh sebagian penduduk Konoha karena dianggap sebagai penyebab kejadian mengamuknya monster rubah ekor sembilan. Akibat dikucilkan oleh penduduk konoha, Naruto selalu membuat ulah karena ia ingin selalu diakui dan diperhatikan.
Naruto pun dianggap orang-orang sebagai pecundang oleh kawan-kawannya karena selalu berbuat ulah dan tidak memiliki kemampuan, juga selalu kalah dari Uciha Sasuke. Walaupun begitu salah satu guru bernama Iruka tetap mendukung Naruto untuk selalu berkembang.
Dalam perjalanan hidupnya Naruto bertemu salah satu anggota Sannin Legenda yaitu Jirayya yang selanjutnya menjadi guru dari Naruto, Jirayya mengajarkan Naruto teknik dari Hokage Keempat yang merupakan guru dari Jirayya dan Ayah dari Naruto yaitu Rasenggan.
Naruto yang bercita-cita menjadi Hokage ini terus berkembang hingga dapat menggunakan teknik memanggil hewan atau disebut Kuchiyose No Jutsu, dan Naruto dapat memanggil Kuchiyose berupa Katak seperti Teknik Jirayya.
Pasca Jirayya tewas dibunuh oleh pemimpin akatsuki, Naruto dapat menguasai teknik Sannin Mode dan bertambah lebih kuat serta mengendalikan Kyuubi secara penuh. Kehebatan Naruto diakui oleh Uciha Sasuke saat perang Ninja keempat.
Hingga Akhirnya Naruto menikah dengan Hyuuga Hinata, dan menjadi Hokage ketika serial Boruto (anak Naruto) tayang, tentu pencapaian menjadi Hokage memerlukan perjalanan panjang hingga salah satu mimpinya terwujud.
Spirit Man Jadda Wajada
Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil. Begitulah kurang lebih arti dari Man Jadda Wajada, atau istilah pada Bahasa Indonesia yaitu setiap kemauan pasti ada jalan. Dua istilah tersebut selalu menjadi semangat kita dalam mewujudkan suatu tujuan.
Bagi sebagian kita mungkin pernah menyerah sebelum melawan, banyak mimpi yang ingin dicapai tetapi sudah kalah baik oleh keadaan ataupun celaan yang kita terima sebagai pelajar. Belum lagi tekanan jika tidak berprestasi dalam bidang akademik.
Naruto bisa menjadi salah satu contoh yang jelas dalam mengamalkan Man Jadda Wajada. Walau banyak serial anime lain yang mempunyai semangat yang sama tetapi Naruto cukup sesuai dengan kehidupan pelajar saat ini. Naruto adalah contoh ketika kita tidak menguasai satu bidang –misal bidang akademik karena Naruto sangat buruk dalam bidang ini, tetapi ia tetap berusaha mencapai cita-citanya sebagai Hokage dengan menguasaai bidang yang lain.
Namun tentu dengan perjuangan yang sangat berat dari dikucilkan oleh penduduk, harus melawan sahabatnya hingga diakui kekuatannya oleh seluruh Ninja di Konoha bahkan desa lain. Hikmah yang harus diambil adalah kesungguhan dan konsistensi Naruto dalam mencapai cita-citanya.
Pelajar harus mempunyai cita-cita dan tujuan konsisten seperti Naruto, namun kita dapat menempuh jalan yang sangat baik yang telah ditakdirkan untuk mencapai cita-cita tersebut. Karena semua orang akan sukses dengan jalannya masing-masing, tidak peduli bagaimana kondisi harta, tahta seseorang, tetapi jalan perjuangan harus tetap ditempuh dalam mendapatkan sesuatu.
Sehingga tidak sepatutnya kita nyinyir atau bahkan menghalangi seseorang untuk menempuh jalur hidupnya sesuai keyakinan dan tujuannya. Karena bagaimanapun semua sudah ditakdirkan dan harus diperjuangkan secara maksimal.
Wallahu’alam Bisshawwab
Penulis: Fathin Robbani Sukmana
Ilustrator: Ni’mal Maula
Comments