Berawal dari keresahan saya sendiri yang pengen banget kuliah diluar negeri tapi belum ada kesempatan, akhirnya lahirlah curhatan pendek tentang berbagai keuntungan yang bisa kalian dapat dari kuliah di luar negeri, selain kesempatan untuk pacaran sama orang luar tentunya. Tulisan ini sunnah dibaca bagi kalian yang masih menggeluti manisnya sekolah menengah atas. Biar disaat temen kalian riweuh sama SBMPTN, kalian bisa senyum-senyum sambil bilang “Hehehe, gue punya opsi lain dong,” dalam hati. Tentunya, tanpa perlu menyepelekan pentingnya SBMPTN bagi kalian di masa genting itu, yaa.
Belajar mandiri versi next level
Misalnya kalian berasal dari suatu kota kecil. Dari lahir sampai remaja kalian belum pernah dan ingin merasakan hidup mandiri. Lalu kalian coba untuk mendaftar SBMPTN di suatu kampus yang cukup jauh dari rumah. Kalau alasannya murni karena ingin mencoba independen, tanggung! Mending sekalian daftar keluar negeri! Sebuah tantangan memang, tapi cobalah untuk keluar dari zona nyaman kalian.
Kuliah di luar negeri menunjukkan kalau kalian nggak takut untuk menjalani tantangan baru. Ragu-ragu dan takut itu wajar, tapi lebih baik kalau kalian lihat itu sebagai sebuah tantangan, melainkan sebuah hal yang menakutkan. Kalian juga akan belajar untuk tidak bergantung dengan orang lain, dan lebih mengandalkan diri sendiri dalam berbagai hal. Ini adalah bagian dari usaha dalam mengenal diri kalian sendiri lebih jauh.
Bagus untuk branding diri sendiri
Mungkin skill utama yang dibutuhkan Nadiem Makarim untuk mendirikan Gojek nggak sepenuhnya dia peroleh dari pengalamannya kuliah di luar, tapi nggak bisa dipungkiri juga bahwa ijazah Brown dan Harvard-nya Nadiem ngebantu personal branding dia banget. Kesempatan Nadiem untuk didengar dan kredibilitasnya otomatis meningkat saat dia meeting dengan para investor, yakin deh! Pokoknya, CV kalian akan terlihat sedikit lebih baik di depan HRD.
Paling tidak, mereka akan melihat bahwa kemampuan adaptasi kalian cukup baik karena pengalaman kalian kuliah di luar negeri tersebut. Mengatasi budaya yang berbeda selama empat tahun saja bukan sebuah masalah bagi kalian, apalagi beradaptasi di lingkungan kantor yang baru! Bener kan?
Menemukan budaya, bahasa, dan pengalaman hidup baru
Menurut saya, ini adalah salah satu keuntungan yang cukup penting. Karena bahasa dan budaya baru yang kalian pelajari akan membuat kalian melihat berbagai perspektif yang mungkin belum pernah kalian temui sebelumnya. Perspektif baru itu nantinya bakal membuat kalian menghargai banyak hal, dan membentuk diri kalian yang baru.
Keduanya juga bakal ngebantu banget saat kalian bertemu dengan orang baru. Pokoknya bakal banyak pengalaman baru dalam hidup kalian yang terbentuk karena keduanya dehh. Tempat terbaik untuk belajar suatu bahasa dan budaya yaa, dimana lagi kalau bukan tempat dimana bahasa dan budaya itu diterapkan sehari-hari bukan?
Lebih menghargai rumah, keluarga, dan tanah air sendiri
Biasanya hampir semua terpenuhi. Mau makan tinggal ke dapur. Uang jajan habis di akhir bulan masih bisa minta tambahan. Kangen orang tua dirumah ya tinggal peluk. Tapi, semuanya seketika nggak akan bisa dilakukan begitu saja saat kalian kuliah di luar negeri.
Balik ke poin satu, kalian dipaksa untuk hidup independen dan nggak bergantung sama orang lain. Kalian bakal rindu hal-hal kecil, seperti kuliner Indonesia, teman-teman kalian, dan bahkan pertengkaran singkat dengan saudara atau orang tua kalian. Semua hal kecil yang kalian anggap biasa-biasa aja saat masih bisa dinikmati, terasa lebih berharga ketika tiba-tiba semuanya ga ada. Dan ketika nanti momen yang dirindukan itu datang lagi, kalian akan lebih bisa menghargainya.
Kuliah di luar negeri itu memang susah, dan sebuah privilege bagi mereka yang berkesempatan. Tapi, selain melanjutkan ke PTN dan PTS dalam negeri, saya ingin kalian tahu bahwa kuliah di luar negeri adalah suatu opsi juga, yang tentunya dapat kalian kejar. Jadi jangan takut untuk mencoba!
Seenggaknya, coba dulu untuk cari informasi, tata cara pendaftaran, beasiswa, dan segala akar-akarnya. Biar pas nongkrong sama temen-temen lama, kalimat seperti “Dulu waktu gue di Belanda..” atau “Pas gue di Rotterdam sih…” bisa kalian keluarin. Gapapa lah sombong dikit, toh itu hasil kerja keras kalian juga, iya kan?
Comments