Bagi sebagian orang, membaca buku merupakan suatu bagian dari gaya hidup. Sebab bagi mereka, membaca buku dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang berguna bagi masa depan. Hal ini dapat dikatakan sebagai suatu investasi, sebab ketika membaca buku, mereka telah menabung berbagai pengetahuan dan wawasan untuk masa mendatang. Namun, benarkah membaca buku hanya berguna sebagai modal investasi pengetahuan saja? Lalu bagaimana dengan buku-buku yang sudah selesai dibaca?

Berdasarkan pengalaman saya, ada hal lain yang bisa diperoleh dari membaca dan mengumpulkan buku dalam hal finansial. Apalagi di era sekarang ini teknologi semakin canggih, banyak bertebaran media massa digital yang memiliki minat terhadap perbukuan (literatur).

Pada artikel ini, saya akan mencoba membagikan pandangan dan pengalaman saya bahwasanya buku tidak hanya berguna sebagai modal investasi pengetahuan saja, tetapi juga berguna sebagai modal investasi finansial. Bagi kalian para pencinta buku, tak ada salahnya bila kalian membaca artikel ini. Mari!

  • Buku Sebagai Bahan Ulasan

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwasanya saat ini teknologi semakin canggih, oleh karenanya banyak bertebaran media massa digital (media massa berbasis online) yang memiliki minat terhadap dunia literatur. Biasanya, media-media massa digital telah menyediakan sebuah rubrik untuk dunia literatur, yang memuat berbagai karya sastra seperti puisi, cerpen, dan esai sastra. Namun, kalian tak perlu khawatir, sebab sebagian besar media massa digital, khususnya yang ada di Indonesia, juga memuat ulasan buku dalam rubrik literatur mereka.

Daripada hanya membaca buku dan menyimpannya ketika sudah selesai dibaca, mengapa tak kalian ulas juga buku yang sudah selesai dibaca lalu kalian kirimkan ulasan tersebut ke berbagai media massa digital? Tentu, selain dapat membagikan pengetahuan dan wawasan kalian kepada orang banyak, kalian pun akan mendapat keuntungan finansial, sebab rata-rata media massa digital menyediakan honor bagi setiap tulisan yang terbit.

Namun, perlu saya tekankan juga, bahwasanya ketika kalian hendak mengulas sebuah buku untuk dikirimkan ke media massa digital, kalian harus terlebih dahulu mengetahui karakteristik tulisan yang bisa dimuat di media massa digital tujuan kalian; juga kalian harus bisa membuat tulisan semenarik mungkin karena bagaimanapun, kalian harus bersaing dengan tulisan-tulisan yang lain. Semangat!

  • Buku Sebagai Barang Niaga

Bila kalian memiliki buku-buku yang sudah selesai dibaca dan kalian sedang membutuhkan uang, maka tak ada salahnya bila kalian menjual sebagian buku yang kalian punya, baik secara online maupun offline. Tentu, sebelum kalian menjualnya, kalian harus cermat memilih dan memilah mana buku-buku yang masih kalian perlukan dan yang sudah tidak diperlukan lagi.

Pada zaman sekarang ini, kita tentu sudah tak asing dengan istilah populer preloved, yaitu barang-barang bekas atau barang-barang yang sudah tidak terpakai. Bila demikian halnya, tentu buku pun dapat dijadikan sebagai barang preloved sebab buku memiliki nilai jual.

Adapun mengenai mekanisme penjualannya, kalian memiliki dua cara: online atau offline. Untuk mekanisme penjualan secara online, kalian bisa memasarkan buku-buku yang kalian punya di media sosial atau e-commerce; sedangkan untuk mekanisme penjualan secara offline, kalian bisa memasarkan buku-buku yang kalian punya dengan cara menggelar lapak kecil-kecilan. Sementara itu, perihal transaksi, kalian pun bisa memilih antara transaksi tunai atau nontunai, atau bisa keduanya. Namun, perlu diperhatikan juga, bahwasanya ketika kalian hendak menjual buku-buku kalian, kalian harus memastikan bahwa buku-buku yang akan kalian jual memiliki kualitas yang baik, sehingga antara penjual dan pembeli sama-sama diuntungkan.

  • Buku Sebagai Penarik Minat Pelanggan

Kalian punya kafe atau restoran? Atau ingin membuka kafe atau restoran sebagai seorang wirausahawan? Cocok! Apalagi bila kalian juga seorang pencinta buku! Bila kalian ingin atau berencana berwirausaha dengan cara membuka kafe atau restoran, mengapa tak memanfaatkan buku-buku sebagai penarik minat pelanggan kalian?

Kita mengenal istilah book cafe, yaitu sebuah model kafe yang menyediakan layanan dan fasilitas membaca bagi para pelanggannya. Model kafe seperti ini sangat menarik minat para pelanggan, khususnya bagi para pelanggan muda. Selain itu kalian bisa mendapat keuntungan dari penjualan berbagai produk usaha, kalian bisa mendapatkan kepuasan karena telah berbagi kecintaan dalam membaca buku. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kualitas literasi pada masyarakat dan dapat pula menggerakkan roda perekonomian. Jadi, mengapa kalian tak mencoba cara ini?

Nah, itu tadi merupakan sedikit penjelasan bahwasanya buku tidak hanya berguna sebagai modal investasi pengetahuan, tetapi juga berguna sebagai modal investasi finansial. Meskipun nilai jual buku tidak setinggi barang-barang lain yang biasa diinvestasikan, seperti emas, uang, saham, dan lain sebagainya. Namun, daripada kalian tak tahu harus melakukan apa terhadap buku-buku yang sudah lama kalian abaikan, lebih baik melakukan inovasi terhadap buku-buku kalian seperti cara-cara di atas. Siapa tahu apa yang kalian lakukan dapat berguna bagi orang lain! Baik, sekian saja dari saya, semoga artikel ini bermanfaat.

Editor: Labibah

Foto: Unsplash