Ujian SBMPTN 2022 terbagi dalam dua gelombang. Gelombang 1 dilaksanakan pada 17-23 Mei 2022, sementara gelombang 2 dilaksanakan pada 28 Mei-3 Juni 2022. Itu artinya ujian SBMPTN telah selesai dilaksanakan. Para peserta akan mendapatkan hasilnya mulai 23 Juni 2022 mendatang.
Bagi yang telah melaksanakan ujian SBMPTN, saya ucapkan selamat karena kalian telah melewati ketegangan, takut, dan proses lainnya. Kalian hanya perlu berdoa yang terbaik agar hasilnya pun baik. Bagi yang tidak dapat melaksanakan ujian SBMPTN karena satu dan lain hal, saya doakan agar kalian dimudahkan dalam menempuh ujian lainnya.
Sebagai mantan pejuang SBMPTN, saya pun merasakan betapa mumetnya belajar materi SBMPTN hingga pada akhirrnya bertempur dengan ratusan soal yang terbilang sulit. Namun semua itu tidak ada apa-apanya ketika kita sudah terjun ke dunia kampus. Bisa dibilang mengerjakan soal tersebut hanya proses kecil menuju tujuan yang sebenarnya.
Di sini saya tidak ingin terlalu membesarkan hati kalian agar kalian percaya bahwa hasilnya akan berwarna hijau (lolos, red). Justru saya ingin membawa kalian pada pemikiran bahwa kemungkinan terburuk itu selalu ada. Jangan terlalu berharap terlalu besar. Berharap boleh, tapi jangan berlebihan. Intinya kita berdoa saja yang terbaik.
Lalu, bagaimana jika hasil yang kita terima tidak sesuai dengan yang diharapkan? Jawabannya, sedih boleh, tapi lagi-lagi jangan terlalu berlebihan. Dulu, di tahun pertama, saya gagal lolos SBMPTN sebelum mengikuti ujian di tahun kedua dan kabar baiknya saya berhasil lolos.
Berikut adalah hal-hal yang BISA kamu lakukan jika memang menerima hasil buruk di tes SBMPTN. Ingat, SBMPTN bukanlah satu-satunya jalan menuju kampus impian.
#1 Sedih yang Sewajarnya
Setiap kegagalan yang dialami oleh seseorang tentunya akan menimbulkan rasa sedih, termasuk saat gagal tes SBMPTN. Dulu saya pun merasakannya. Saat gagal, bersedihlah, tumpahkan segala kesedihan kamu dengan berbagai cara seperti menangis di kamar. Ingat, sedih boleh, tapi jangan sampai berlarut-larut. Kamu harus mengendalikan emosi negatif kamu. Buang pemikiran seperti “Gue emang bego!”, “Gue bodoh banget!”, “Gue emang nggak pantas!”, karena justru hal tersebut sangat buruk terhadap kesehatan mental kamu.
#2 Refresh Pikiran dengan Hal yang Disenangi
Setelah puas bersedih diri di kamar dengan menangis seharian, saatnya kamu me-refresh pikirian dan semangat kamu dengan hal-hal yang membuat kamu senang. Seperti misalnya dengan menonton drakor, menonton film KKN di Desa Penari di bioskop, bermain gim yang disukai, atau pergi makan dengan gebetan. Tapi ingat ya, jangan sampai kebablasan. Kamu harus tetap fokus dengan tujuan utama: lolos kampus dan jurusan impian.
#3 Cari Alternatif Kampus lain
SBMPTN adalah salah satu cara dari sekian banyak cara yang dapat dilakukan oleh calon mahasiswa demi mendapatkan kampus dan jurusan impian mereka. Selain SBMPTN, masih banyak cara untuk mendapatkannya. Sebut saja Ujian Mandiri yang sudah banyak dilakukan oleh kampus-kampus di Indonesia. Bahkan ada juga beberapa PTN yang tidak mengadakan ujian, kamu hanya perlu diminta untuk melampirkan nilai UTBK. Intinya, kamu harus punya banyak plan cadangan.
#4 Pertimbangkan Kampus Swasta
Sebelum memutuskan untuk berkuliah, pikirkan dahulu matang-matang. Kamu ingin berkuliah di kampus A tujuannya apa? Ingin mengejar mimpi atau malah hanya karena gengsi semata? Karena berkuliah di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) sangat bergengsi, jadinya kamu memaksakan kehendak untuk mengejar hal tersebut. Tapi jika memang kamu belum berhasil, alangkah baiknya untuk mempertimbangkan kampus swasta yang cocok dengan minat kamu. Pastikan kamu berkomunikasi dengan orang tua, namun keputusan akhir ada di tangan kamu.
#5 Bila Memungkinkan, Ambil Gap Year
Bagi sebagian orang, mengambil gap year mungkin adalah sebuah aib. Buang jauh-jauh pemikiran macam itu. Di negara-negara Eropa atau Amerika, gap year adalah hal yang sangat lumrah. Jika kamu masih belum siap untuk kuliah, terlebih kamu mengalami kegagalan, kamu bisa mempertimbangkan untuk mengambil gap year alias mengikuti ujian di tahun depannya. Dengan begitu, kamu punya banyak waktu untuk mempersiapkannya. Selain itu, kamu juga bisa memperdalam minat dan skill kamu selama menjalankan gap year.
Itulah lima hal yang dapat kamu lakukan ketika nantinya (amit-amit) tidak lolos SBMPTN. Tapi kalau saya boleh saran, selalu tanamkan dari dalam diri jika kemungkinan terburuk itu pasti selalu ada. Dengan begitu, jika kemungkinan terburuk itu terjadi, kamu tidak terlalu kaget karena sudah mempersiapkan rencana cadangan.
Editor : Faiz
Gambar : Google
Comments