Seringkali ketika menulis, yang kita perjuangkan bukan lagi tinta ataupun kertas, melainkan semangat dan kekonsistenan yang seharusnya tetap dalam kondisi membara agar tulisan kita cepat selesai dengan hasil yang memuaskan. Apapun tulisan yang sedang kita coba selesaikan, baik itu skripsi, jurnal, cerpen, atau mungkin novel. Ini dia beberapa tips ampuh untuk membuat kita tetap semangat dan konsisten dalam menulis hingga menyemat tanda titik yang terakhir.

Mengingat kembali arti menulis bagi kita

Arti menulis bagi setiap orang itu berbeda, motivasinya berbeda, tujuannya berbeda. Misal seorang penulis berita, akan termotivasi menulis karena tuntutan pekerjaan. Jadi wajib hukumnya menulis berita. Sementara penulis novel tidak merasa punya kewajiban karena motivasi menulis dari dirinya sendiri, sifatnya pun fleksibel. Penulis senario membutuhkan banyak referensi untuk terus menulis. Bahkan diwajibkan untuk mencintai film, karena yang ditulis berhubungan dengan film atau tayangan di televisi.

Nah bagi kita yang ingin konsisten menulis sudah benar belum tujuan awal menulisnya. Ingat ya, terkenal itu bonus, bukan tujuan awalnya. Begitu juga dengan uang . Percayalah jika tulisan yang kita hasilkan bagus dan bermutu, uang akan mengikuti dengan sendirinya. Bahkan tidak sedikit yang berani membayar mahal penulis dengan kualitas tulisan yang bagus.

Mendisiplinkan diri

Disiplin itu penting, untuk melatih kita menjadi lebih baik. Jangan kalah dengan moody yang membuat kita malas-malasan. Tapi bukan berarti harus kejam pada diri sendiri, atur manajemen waktu untuk menulis. Misal, jam sekian sampai jam sekian waktunya santai bersama keluarga, jam sekian sampai jam sekian untuk menulis dan seterusnya.

Disiplin membuat kita semakin tertata, karena kita akan terbiasa untuk fokus. Sehingga tulisan yang kita hasilkan bisa selalu mengalami peningkatan.

Terus belajar lewat membaca

Menulis tanpa membaca itu kosong, alias bohong besar. Karena sumber pengetahuan itu adanya di bacaan. Tidak harus buku, Koran, majalah, bahkan berita di televisi juga bisa dijadikan sumber bacaan. Pertajam memori otak kita dengan membaca lebih banyak, dan memahami lebih banyak. Percayalah, hal tersebut berpengaruh pada hasil tulisan kita. Rasanya akan lebih berbobot karena kita memahami masalah, sekaligus dapat memberikan konklusinya.

Perbanyak referensi

Refensi dapat memperkaya tulisan kita. Selain bacaan, kita juga bisa menemukan tempat baru. Misal pergi ke tempat baru yang belum pernah dikunjungi, bertemu dengan teman, berkenalan dengan orang baru, mendengarkan musik, pergi ke bioskop, dan lain-lain.

Hal-hal tersebut bisa memperdalam karakter cerita. Ini penting untuk membuat cerita menjadi lebih hidup.

Latihan dan latihan

Waktunya latihan menulis. Jangan berhenti ketika bosan, apalagi ketika mengalami kebuntuan. Segera alihkan perhatian untuk kembali menulis. Buat kesalahan dan perbaiki. Lakukan terus menerus untuk awal mendapatkan hasil yang lebih baik. Jangan lupa fokus pada satu tema, sehingga tulisan kita bisa lebih dalam dan berkarakter.

Menulis itu ending, bukan awal. Karena sebelum kita menulis, kita membutuhkan banyak hal untuk memperkaya tulisan kita. Teruslah berlatih dan konsisten dalam menulis. Yang terakhir dan yang paling penting mulailah menulis dan jangan lupa tips ini hanya akan berhasil jika kita mau dan punya niat mempraktikkannya.

Editor : HIZ

Gambar : Pexels/Flada Karpovich