Akhir-akhir ini sedang ramai pembahasan warganet di Indonesia, tentang seorang youtuber bernama Ferdian Paleka yang melakukan prank terhadap beberapa waria/ transpuan. Lalu youtuber ini menjadi bulan-bulanan kemarahan warganet Indonesia. Hingga akhirnya, Ferdian ini ditangkap oleh pihak berwajib atas laporan beberapa pihak.

Jujur saja, saya tidak terlalu mengerti secara detail kasus ini. Namun, sejak awal saya tau ada prankster (sebutan untuk konten kreator prank) yang menipu transpuan dengan kedok memberikan sembako yang isinya diganti dengan sampah, saya benar-benar merasa resah dan terganggu dengan apa yang dia lakukan. Selain pranknya yang benar-benar kelewat batas, ia juga menjadikan transpuan sebagai objek pranknya.

Alasannya murni karena saya cukup kenal dengan beberapa transpuan dan saya cukup tau juga seperti apa waria sebenarnya –setidaknya menurut saya. Sehingga kemudian saya mengutuk perbuatan yang merendahkan waria, apalagi mereka menjadi waria karena pilihan dia sendiri. Penghinaan terhadap mereka sungguh tidak bisa diterima.

Pada tulisan ini, saya akan memberi beberapa alasan untuk kita bisa berteman dengan waria. Oh iya nampaknya saya perlu disclaimer. Tulisan ini pure opini dan pengalaman pribadi saya. Saya menganggap beberapa orang yang saya kenal adalah waria berdasarkan definisi dari KBBI dan apapun yang saya bahas disini tidak ada hubungannya dengan kajian agama.

 

Baik Hati

Saya sangat yakin, bahwa semua waria itu baik hati. Saya punya beberapa pengalaman dengan waria yang memiliki hati bagai bidadari hehe. Mereka sangat tulus dalam menjalani dan melakukan suatu hal yang ingin dituju bersama-sama. Bukannya menjadi beban, justru saya diperlakukan benar-benar sebagai sahabat dekat –padahal saya belum begitu kenal dekat.

Oiya, mereka ini senang sekali kalo dibantu. Sedikit banyak kita membantu mereka, pasti mereka akan sangat berterimakasih dan bisa dekat dengan kita. Setelah kita beri bantuan pasti mereka akan memberikan reaksi berterimakasih dengan gaya mereka, misalnya akan memeluk, mencium, menggandeng kita –menurut saya ini sangat lucu dan menghibur.

 

Membuat Orang Bahagia

Berteman dengan waria ini bikin saya cukup bahagia. Selain mereka perhatian dan baik hati, tingkah laku mereka ini lucu dan menghibur. Saya punya pengalaman pergi ke tempat wisata serombongan dengan beberapa waria. Bukannya merasa aneh, justru saya merasa senang dan excited selama perjalanan. Saya merasa terhibur dengan lagak-lagak mereka dengan teman-temannnya.

 

Saya juga punya pengalaman berproses dengan mereka-mereka ini yang saya anggap hebat. Selain hebat, sudah paten jika mereka ini sangat menghibur. Senang sekali bermain peran, merias wajah, bernyanyi dan juga menari, hal-hal yang bahkan mustahil untuk saya lakukan dengan baik. Eitss, tapi jangan sampe kalian bikin mereka marah ya. Bisa ngeri betul, hihi.

 

 

Bisa saya simpulkan bahwa, tidak ada salahnya berteman dengan waria. Bahkan saya mendapatkan pelajaran dari mereka untuk tetap menjadi diri sendiri, kuat untuk melangsungkan hidup, tetap tersenyum dan membuat orang tersenyum apapun yang terjadi. Dan sekali lagi saya katakan, saya mengutuk perbuatan yang merendahkan waria, apalagi mereka menjadi waria untuk melangsungkan kehidupan. Mari kita ambil saja hikmah setelah terjadi kasus ini, untuk tidak merendahkan pekerjaan orang lain.

Cheers 🙂

 

Penulis: Hanif Indhie

Ilustrator: Ni’mal Maula