Apa kalian pernah bingung untuk menilai seseorang atau bahkan diri sendiri, apakah pintar atau tidak.
Karena terlalu banyak pendapat tentang definisi orang pintar yang berbeda, misalnya kalo orang pintar itu tidak banyak ngomong.
Tapi kalo orang banyak ngomong itu biasanya tong kosong nyaring bunyinya, dan masih banyak lagi perdebatan tentang definisi orang pintar.
Nah kebetulan saya baru mengetahui cara yang efektif dan efisien setelah menonton konten videonya Mbak Cania Citta.
Kebangetan sih kalau ada yang belum tau Mbak Cania, karena cukup sering berseliweran baik itu di TV maupun media lain seperti Youtube, Noice, Tiktok.
Funfact lainnya, Mbak Cania ini juga sahabatan dengan paman Coki Pardede, ia juga sekarang sudah menjadi istri dari founder aplikasi belajar onine Zenius yakni Sabda PS.
Karena tips ini dari Mbak Cania, maka saya namakan tulisan ini cara menilai orang pintar ala Mbak Cania Citta.
Sederhananya Mbak Cania mendefinisikan pintar itu (smart) artinya cara mesin berpikirnya yang canggih dalam mengolah informasi, karena penalaran atau logikanya bagus.
Lebih jelasnya mbak Cania menggunakan tiga (3) indikator atau cara menilai orang pintar atau tidak.
Mampu Mencerna Informasi dengan Baik
Sudah dikatakan di paragraf atas, jika orang yang pintar menurut Mbak Cania adalah orang yang bagus dalam mencerna informasi.
Informasinya ini bisa dari media apapun, mau itu buku, film, omongan dari orang, pokoknya darimana saja.
Ia bisa mencerna informasi itu dengan baik dan benar, sesuai apa yang terdapat di dalam informasi tersebut, bisa membantah ataupun tidak dan sebagainya.
Mereka juga harus paham konteks, alias nyambung. Maka, bisa dikatakan orang tersebut masuk golongan pintar.
Kemampuan Membuat Keputusan
Jika ada seseorang yang ingin ke tujuan A, maka orang tersebut harus melalui jalan yang menuju ke A, bukan malah mengambil jalan yang lain misalnya seperti B atau C.
Kalo keputusan jalan yang diambil tidak mengarah ketujuan A kan berarti semakin jauh dari tujuan.
Maka orang yang seperti itu bisa dikategorikan tidak pintar dan kemampuan pengambilan keputusan ini juga beririsan dengan kemampuan problem solving yang dimiliki seseorang.
Punya Gagasan atau Argumen
Jadi kalau ada orang yang pro ataupun kontra terhadap sesuatu, ia harus bisa memberikan alasan yang jelas dan masuk akal.
Misalnya ada suatu isu dan ia mempunyai suatu pandangan, maka orang yang pintar harus bisa memberikan pendapat yang sesuai serta didukung dengan bukti atau data.
Nggak asal bacot, tapi ketika ditanya alasannya kenapa malah plonga-plongo. Atau paling tidak pake kata sakti yaitu “pokoknya!”
Nah kalau seperti itu, tidak masuk golongan orang pintar.
Mbak Cania juga membedakan antara orang yang berpengetahuan (knowledgeble) dengan orang pintar yang baru disebutkan di atas.
Orang yang berpengetahuan hanya memiliki segudang informasi saja tanpa bisa mengolahnya.
Tapi bisa kok orang berpengetahuan sekaligus pintar juga, tetapi orang berpengetahuan tapi gak pintar juga banyak.
Contoh gampangnya gini, orang yang berpengetahuan tapi gak pintar itu seperti orang yang membawa banyak perkakas, tetapi tidak tahu perkakas ini digunakan untuk apa jadi kan sia-sia kalau seperti itu.
Kemudian ada contoh lagi tentang orang yang pintar tapi tidak berpengetahuan, misalnya programmar yang logika atau nalar berpikirnya bagus tetapi wawasan di luar tentang programmar dia tidak tahu.
Tetapi ketika dia diberitahu sedikit saja tentang wawasan umum, si programmar ini bisa kok menjadi orang yang pintar sekaligus berpengetahuan.
Makanya lebih sulit untuk menjadi pintar daripada menjadi orang yang berpengetahuan, karena pintar harus dilatih sedangkan berpengetahuan tidak.
Jadi itulah tips bagaimana menilai seseorang pintar atau tidak ala Mbak Cania Citta, yang bisa langsung kamu praktikkan baik itu untuk menilai orang lain maupun diri sendiri.
Editor: Lail
Gambar: Pexels
Comments