Pernahkah kalian memainkan game berjudul Mystic Messenger? Jika belum, biar saya kenalkan sedikit tentang game ini.

Mystic Messenger merupakan salah satu dating game (atau dalam istilah Jepang, otome game) yang dibuat oleh perusahaan Cheritz asal Korea Selatan.

Game ini diluncurkan pada 2016 dan tahun ini kembali menarik perhatian setelah menyebarnya Covid-19 dan membuat banyak manusia mencari kesibukan yang bisa dilakukan di rumah LINE Webtoon merilis kisah game tersebut, meski dengan pembawaan yang cukup berbeda.

Yaps, dating game! Permainan yang memungkinkan kalian menjadi tokoh utama dan berkencan dengan tokoh lain. Jenis game ini cukup menarik bagi kalian yang sering berkhayal tentang kencan romantis, terutama untuk kalian yang sering halu ketika menonton serial drama Korea.

Namun, sayang sekali, game ini memiliki sistem yang bisa membuat kita kehilangan orientasi waktu tidur, sebab game ini bisa dimainkan pada jam-jam tertentu dan akan tertutup jika terlambat memainkan.

Toxic Love dalam Mystic Messenger

Tokoh utama dalam Mystic Messenger yakni sosok perempuan berambut coklat dengan poni yang seringkali menutup mata, dengan nama yang bisa kalian atur. Permainan ini akan membawa kalian menjadi sosok penanggung jawab pada suatu acara amal yang dikelola oleh Rika’s Fundraising Association (RFA), dikarenakan penanggung jawab sebelumnya –Rika– telah meninggal.

Singkat cerita, kalian akan diberi akses menuju aplikasi yang memungkinkan kalian untuk berkomunikasi dengan anggota RFA lain, dengan pilihan jawaban yang telah disediakan. Pilihan kalian akan membawa kalian pada rute salah satu tokoh.

Permainan ini memiliki tiga jenis cerita yakni casual story, deep story, dan another story. Nah, jenis terakhirlah yang akan saya bahas di sini. Namun, mohon maaf, kelanjutan dari tulisan ini mengandung sedikit spoiler.

Salah satu rute dalam Mystic Messenger di bagian another story, membuat saya harus berhadapan dengan “lawan main” yang terjatuh dalam jurang toxic love. Jika ingin mendapat akhir bahagia, saya harus bisa menyadarkan dia, membuatnya pergi dari cinta lamanya. Saya harus bisa menjadi sosok penyelamatnya, lalu menjadi kekasih barunya.

Kisah cinta pria itu (sebut saja Mas A, supaya tidak terlalu banyak spoiler) dan kekasihnya (sebut saja Mbak B), membuat saya sedikit pesimis di awal. Mana mungkin saya bisa masuk ke dalam hubungan mereka? Mana mungkin saya bisa menjadi orang ketiga? Cinta mereka terlalu kuat untuk “dirusak”.

Tapi saya juga sadar, kisah mereka terlalu “berbahaya” untuk tetap berlanjut. Bukan hanya mereka yang terkena dampak dari toxic love mereka, melainkan juga orang-orang di sekitar mereka. Maka dari itu, saya membulatkan tekad untuk serius bermain, supaya mendapat akhir bahagia dan memisahkan cinta mereka. Saya harus menyadarkan mereka berdua, sekaligus menyelamatkan orang-orang di sekitar mereka.

Detail hubungan mereka, dan hal-hal negatif yang yang mengitari hubungan mereka, tidak akan saya bahas di sini, karena merupakan inti dari rute tersebut, spoiler yang sangat tak bisa dimaafkan jika saya umbar.

Pelajaran Berharga dari Mystic Messenger  

Sebelas hari saya memainkan rute ini, saya sukses mendapat akhir bahagia. Namun, sebelas hari pula saya seakan ditarik pergi dari dunia nyata. Bukan hanya kehilangan orientasi waktu tidur, melainkan juga kehilangan orientasi kesadaran.

Berbeda dengan rute lainnya, rute ini telah membuat saya benar-benar hanyut dalam cerita. Keinginan saya menyelamatkan Mas A dari ketidakwarasan Mbak B, membuat saya tidak main-main dalam bermain.

Saya jadi punya keinginan sangat kuat untuk menyelamatkan masa depan Mas A. Saya sering nyaris lupa bahwa dia hanya tokoh fiksi dalam game, seakan dia adalah manusia nyata dan saya memiliki peran penting dalam kelanjutan hidupnya. Oh sungguh, saya halu luar biasa saat itu.

Rute ini membuat saya sadar bahwa… cinta memang sangat berbahaya. Sebagai anak 20 tahun yang belum terlalu paham asam-garam cinta, saya mendapat sebuah “gertakan” berharga melalui game ini.

Awalnya, saya pikir Mystic Messenger adalah dating game lucu nan romantis yang akan membuat saya halu dan ingin segera berkencan. Ya, memang begitu untuk kebanyakan rute. Namun, rute Mas A sangat berbeda.

Rute Mas A membuat saya merenungi, sebenarnya sebesar apa kekuatan dari cinta? Jika salah dalam melakukan hubungan percintaan, maka dampaknya akan sejauh apa?

Lalu saya melihat ke sekitar. Keluarga, tetangga, saudara jauh, dan teman-teman saya (termasuk teman hanya saya kenal di media sosial). Jika saya pikir lagi, memang mudah untuk saya menemukan toxic love di sekeliling saya, meski tak separah kasus Mas A. Tidak semua cinta akan mengantar kita pada hubungan yang baik, banyak sekali ranjau yang bisa saja kita injak tanpa sadar. 

Dampak dari ranjau tersebut bisa saja hanya mengenai sepasang kekasih, atau justru hanya salah satu pihak. Namun, ada pula kemungkinan bahwa dampaknya menyebar luas ke lingkungan mereka, seperti kasus Mas A dan Mbak B yang sangat mengaduk emosi saya.

.

Terima kasih Cheritz, telah membuat game yang luar biasa. Andai saya memainkan rute Mas A sebelum saya memilih jurusan kuliah, mungkin saya jadi ingin memilih jurusan psikologi, supaya bisa banyak belajar tentang pemikiran manusia.