Sebagai pelajar, kuliah menjadi impian bagi kebanyakan pelajar setelah lulus dari sekolah menengah atas atau sederajat. Namun, kuliah bukan hanya soal belajar saja, tetapi terdapat biaya juga dan biaya ini kebanyakan menjadi beban kebanyakan orang lantaran tidak sedikit biaya yang dikeluarkan.
Oleh karena itu, banyak yang memilih tidak kuliah dan langsung mencari kerja. Karena dengan bekerja, orang tua tidak lagi terbebani oleh kebutuhan hidup kita bahkan secara finansial keluarga akan terbantu dengan keputusan bekerja tersebut.
Namun jika biaya dianggap menjadi beban utama untuk kuliah, rasanya kurang tepat. Pasalnya, mereka yang terkendala biaya dan memilih tetap lanjut ke bangku kuliah, ternyata dapat mengatasinya bahkan kehidupannya jauh lebih baik daripada sebelum kuliah.
Banyak jalan menuju Roma
Biaya memang banyak menjadi kendala bagi kebanyakan pelajar, Tapi kita tidak perlu khawatir. Mengingat syarat-syarat dalam menuntut ilmu, biaya memang menjadi salah satu syarat yang tidak bisa ditinggalkan.
Sungguh yang perlu dikhawatirkan adalah niat kita. Sudah sampai mana niat kita ketika ingin kuliah? Jika niat kita baik, menuntut ilmu karena Allah Swt semata. Maka dengan izinnya, kita akan diberikan taufik dan hidayahnya dalam mengarungi luasnya samudra pengetahuan. Tidak ada yang tidak mungkin selagi matahari masih terbit dari timur, semua masih dapat terjadi.
Pepatah bilang banyak jalan menuju Roma. Kita tahu, di luaran sana banyak sekali beasiswa-beasiswa untuk lanjut ke bangku kuliah. Tinggal kemauan kita saja karena banyak juga mereka yang sesungguhnya mampu dari segi biaya tapi malas untuk kuliah.
Namun sebaliknya, mereka yang kurang mampu atau bahkan tidak mampu sangat mengharapkan bisa kuliah. Unik sekali bukan? tapi beginilah dunia. Jadi tunggu apa lagi? Ambil atau abaikan?
Kuliah mengangkat kebodohan
Kuliah memang tidak menjamin kesuksesan tapi dengan kuliah setidaknya kita telah berusaha mengangkat kebodohan yang tenggelam dalam lautan zona nyaman. Dengan kuliah kita akan terbebani dengan berbagai macam tugas.
Loh katanya tadi mengangkat kebodohan tapi sekarang kok malah membebani? Eits tunggu dulu ferguso, bukankah mereka yang sukses itu adalah mereka yang keluar dari zona nyamannya? Tentu saja jawabannya iya. Nah loh ferguso, dari sini kita akan tahu bahwa tugas-tugas tersebut sejatinya adalah obat untuk membasmi hama zona nyaman tadi. Dengan kita merampungkan tugas-tugas itu, sesungguhnya level kita telah naik sedikit demi sedikit menuju level master. Keren bukan?
Tanpa kita sadari, yang tadi kita anggap beban suatu saat dapat menjadi kekuatan bagi kita untuk menghadapi berbagai macam persoalan dalam kehidupan. Dengan tugas-tugas tadi, otak kita akan berpikir dengan berbagai sudut pandang yang telah diajarkan atau kita pelajari untuk menjawab persoalan-persoalan tugas tersebut.
Dari hal itu, kita dapat menghasilkan cara mengatasi masalah secara efektif dan efisien. Karena sesungguhnya kuliah mengajarkan kita untuk belajar berpikir secara sistematis dan komprehensif dalam mengatasi berbagai macam persoalan dalam kehidupan.
Tentu saja setelahnya kita akan tergerak untuk melakukan manajemen dalam hidup. Meskipun hidup dengan biaya pas-pasan tapi tidak menutup kemungkinan untuk tetap kuliah. Dengan pola manajemen yang baik dan benar dalam hidup, Kuliah yang tadinya dianggap menambah beban akan terasa ringan seiring dengan berjalannya waktu. Walau tidak menyangkal akan ada asam garam kehidupan yang dihadapi tapi hal itu menjadi pengalaman untuk menjadikan diri lebih kuat lagi ke depannya.
Kesempatan tidak datang dua kali
Dalam belajar, jangan cepat putus asa dan tetap semangat. Selalu ingat pepatah bahwa hari esok akan lebih baik daripada hari ini. Namun Jika kita mengulangi kesalahan yang sama, maka tidak lain kita termasuk orang-orang yang lalai.
Selain itu, tidak menggunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya, juga termasuk orang-orang yang rugi (QS. Al-‘Ashr Ayat 1-3). Karena kesempatan tidak datang dua kali, jadi lakukanlah yang terbaik selagi masih diberi kesempatan oleh yang maha pemberi kesempatan
Percayalah dari segala peristiwa yang terjadi terkandung hikmah di dalamnya. Meskipun hidup dengan kondisi yang pas-pasan tapi tetap harus bersyukur dan selalu merasa rendah hati. Karena di luaran sana masih banyak sekali yang belum mendapat nikmat sebagaimana nikmat yang kita rasakan hari ini.
Sebagai seorang pelajar yang berusaha memberantas virus kebodohan, sejatinya tidak perlu khawatir kelaparan dan sejenisnya asalkan poin niatnya sudah baik dan benar. Karena Allah akan selalu menjaga mereka yang berjihad di jalannya. Karena orang yang belajar tidak lain adalah seperti mereka yang berjihad di medan perang. Selain itu, juga bernilai ibadah kepada-Nya di samping solat, puasa, zakat dan kawan-kawannya.
Dan jangan lupa berdo’a di samping tetap berusaha. Karena kita hanyalah manusia yang tidak luput dari salah dan dosa.
Penyunting: Halimah
Sumber gambar: Kumparan
Comments