Judul : 321 Action Sebelas Tahun Menjadi Kru

Penulis : Dessy Liestiyani

Penerbit : Buku Mojok, Tahun 2022

Tebal : 122 hal

Televisi saat ini bukanlah pemuas kesenangan manusia lagi. Beberapa dekade lalu aktivitas menonton acara televisi merupakan cara untuk rekreasi dibandingkan melakukan perjalanan wisata yang membutuhkan biaya dan waktu. Sedangkan televisi bisa dicapai sambil mengerjakan pekerjaan atau bahkan rebahan saja. Namun untuk menciptakan sebuah acara televisi, terdapat sekelompok orang yang melakukan action  sesuai mimpinya masing-masing. 

Membaca buku 321 Action Sebelas Tahun Menjadi Kru membuat saya mengingat masa-masa kejayaan acara televisi yang masih tersimpan dalam memori. Terutama acara TV yang disebutkan di dalam buku tersebut. Banyak impian-impian yang ada dalam otak kecil saya berasal dari acara di  televisi. Salah satunya adalah acara Flaura dan Fauna. Dari acara tersebut saya sampai mempunyai cita-cita sebagai “insinyur pertanian”  dan harus kandas gara-gara saya memegang cacing seperti di televisi dan gelinya masih terasa sampai sekarang.

Mempunyai cita-cita berdasarkan apa yg kita lihat, dengar, rasa dari orang lain merupakan hal yang biasa. Dalam buku ini menjelaskan bagaimana Dessy mempunyai keinginan dan tekad dalam hati hanya karena tidak lulus sebagai panitia kegiatan MABA.  Dessy mampu menarasikan kekecewaannya tersebut membuat saya bisa merasakan perasaan-perasaan yang dialami oleh beliau. Apalagi  kemudian muncullah tekad untuk melakukan hal di atas standar kegiatan MABA tersebut. 

Kemudian Dessy juga menceritakan bahwa latar pendidikan yang telah ditempuhnya tidak menjadi sandungan untuk mewujudkan  mimpinya  menjadi super-duper-kreatif-nggak-ada-matinya. Dan menjadi orang-orang yang bekerja di belakang layar juga dapat menjadi sebuah cita-cita yang layak diperjuangkan. Label yang melekat seperti pendiam, pemalu atau introvert hanyalah label sementara yang sebenarnya diri kita sendiri yang melekatkan. Banyak cara untuk mengubah karakter ini, sulit tetapi bukan tidak mungkin. Mempunyai cita-cita yang sangat berbeda dengan karakter kita  juga bukanlah sebuah dosa. Seseorang melakukan hal yang ingin diubahnya adalah jenis orang yang tahu apa yang diinginkannya dalam hidup ini. Bukan hanya tentang sebuah cita-cita tetapi juga tujuan hidupnya. 

Dari buku ini saya belajar bagaimana bermimpi dan kemudian mewujudkannya. Menuliskan mimpi-mimpi dalam catatan yang bisa dicapai, kemudian melakukan dengan senang hati dalam  situasi apapun. Banyak hambatan untuk mencapai cita-cita. Apalagi jika cita-cita tersebut out of the box Cita-cita yang tidak biasa mempunyai hambatan yang lebih banyak daripada cita-cita umum. Dan buku ini menampilkan cerita bagaimana penulisnya harus menghadapi tantangan-tantangan selama bekerja di belakang layar. 

Banyak buku bercerita tentang kesuksesan dari versi pelakunya. Namun jarang ada bacaan yang menceritakan cerita di belakang layar sehingga orang yang berdiri di depan layar menjadi bintang. Buku ini menceritakan sepak terjang orang-orang yang melakukan hal tersebut. melakukan semua aktivitas yang mendukung cita-cita orang lain. Bahkan menceritakan apa yang tidak pernah kita sadari bahwa pekerjaan dan aktivitas tersebut sama pentingnya dengan aktivitas di depan layar. 

Ada cerita dalam bab Serba Serbi Program Komedia yang menggambarkan bagaimana pengaruh orang di belakang layar dan di depan layar yang saling berhubungan. Kesuksesan acara sangat ditentukan oleh kemampuan orang dibelakang layar baik itu creative¸penulis, produser dan lainnya dalam berkolaborasi dengan pemain di depan. Artis-artis yang mendapat julukan pelawak bukan berarti tidak membutuhkan materi yang seharusnya sudah disiapkan oleh tim produksi. Melawak itu tetap membutuhkan improvisasi dari pribadi namun materinya diarahkan dan ditentukan oleh pemilik acara. Dari bab ini saya memahami bahwa jika saya mempunyai cita-cita menjadi sesuatu, saya harus belajar sendiri dan harus mampu berkolaborasi dengan orang lain dan saya tidak dapat bekerja sendirian. Cita-cita ini pada intinya adalah melakukan sesuatu sesuai dengan langkah-langkah idealnya, dan melakukan secara bersama-sama dengan orang lain. Dan yang paling utama adalah mengetahui bahwa cita-cita itu akan memberi manfaat kepada jiwa kita dan orang lain. Karena dengan bermanfaat pastinya akan menimbulkan bahagia bagi si pemilik cita-cita. 

Pada bab terakhir, Dessy mengatakan tentang kelulusan  yang berarti telah selesai dengan pekerjaan ini dan hanyalah berupa selesai pada satu tahap dan telah melangkah kepada cita-cita lainnya. Dessy telah sampai pada tahap tercapai terhadap cita-citanya yaitu menjadi super-duper-kreatif-nggak-ada-matinya. Dia telah melalui cita-citanya dengan action  yang dilakukan selama sebelas tahun dalam kehidupannya. Dan dengan melakukan resign  dari kru stasiun televisi menjadikan Dessy lebih yakin dan kuat sehingga dipastikan jika dia mampu untuk melakukan action lain dalam kehidupannya. Karena di dalam agamapun disebutkan bahwa bergerak dan berpindah dari suatu tempat ke tempat lain adalah bentuk keberkahan yang diterima dan bentuk kebermanfaatan diri kita kepada yang lain. Dengan action, Dessy telah menyimpan manfaatnya bagi orang lain yang pernah menjadi partner bekerjanya, dan harapannya adalah dengan action  juga kita dapat mencapai apa yang kita inginkan selama kehidupan kita yang hanya sekali ini. (RbR)

Editor: Saa

Gambar: Buku Mojok