Sejarah mencatat bahwa, kemerdekaan Indonesia dirintis, diperjuangkan, dan didirikan oleh para pendahulu atas dasar tekad dan semangat untuk bersatu. Maka dari itu, jika tekad dan semangat untuk bersatu itu luntur dari hati sanubari bangsa Indonesia, berarti keberlangsungan negara ini dalam bahaya besar. Agar semangat para pejuang dan pendiri negara tetap berkobar, nilai-nilai kepahlawanan perlu diwariskan kepada generasi muda  seperti kita-kita ini.

Nilai-nilai kepahlawanan pada Orde Baru diberikan melalui jalur pendidikan, yakni melalui pendidikan sejarah perjuangan bangsa. Namun pelajaran tersebut kenyataanya telah “dipelintir” sebagai alat propaganda rezim tersebut. Akibatnya, saat ini mata pelajaran ini telah dieliminasi dari kurikulum sehingga pembelajaran sejarah perjuangan bangsa hanya dapat diperoleh dari pelajaran sejarah, yang sifatnya masih umum dan luas.

Terlepas dari persoalan di atas, yang perlu digaris bawahi disini adalah bahwa pembelajaran sejarah berfungsi untuk menumbuhkan kearifan dalam diri anak didik. Belajar sejarah bukan sekedar membaca dan mengetahui suatu peristiwa, melainkan juga mengambil hikmah dari setiap peristiwa.

Meneladani Pahlawan-pahlawan Bangsa

Perjalanan sejarah bangsa Indonesia selalu diliputi nilai-nilai perjuangan dan kepahlawanan. Perjuangan untuk mendapatkan kebebasan dari segala bentuk belenggu penjajahan. Perjuangan untuk menegakkan keadilan. Dan perjuangan untuk meraih kemakmuran bangsa. Maka tidak salah jika dikatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang.

Nilai-nilai kepahlawanan harus selalu menjiwai setiap perjuangan anak bangsa. Untuk itu, nilai kepahlawanan perlu terus menerus ditanamkan dalam dada setiap anak bangsa. Perjuangan tanpa roh kepahlawanan hanya akan melahirkan para pecundang.

Dalam tulisan singkat ini, penulis mencoba memaparkan nilai-nilai kepahlawanan yang dapat dipetik dari sikap dan perilaku para pahlawan yang telah berjuang untuk merebut dan mempertahankan kemerdakaan Indonesia. Dengan harapan, setiap anak bangsa dan generasi muda khususnya, dapat mewarisi nilai-nilai kepahlawanan tersebut dan mau mengejawantahkannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Nah, apa aja sih nilai-nilai kepahlawanan yang diwariskan para pejuang atau pahlawan? Yuk, Check it out!

1. Beriman dan bertakwa pada  Tuhan Yang Maha Esa

Keimanan kepada Tuhan mendorong seorang pejuang memiliki keberanian dan tidak takut menghadapi bahaya. Mereka memiliki keyakinan dan pendapat pertolongan Tuhan. Selama yang diperjuangkan adalah kebenaran. Dan hal ini, seorang pejuang  menjadi tabah dalam perjuangannya.

2. Menegakkan kebenaran dan keadilan

Saat ini tampaknya sangat sulit mencari orang yang masih berjuang menegakkan nilai keadilan dan kebenaran. Menegakkan benang basah. Kondisi sosial budaya masyarakat yang carut marut sekarang ini tidak akan selesai, jika keadilan dan kebenaran tidak ditegakkan.

3. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia

Esensi dari perjuangan adalah menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, yakni pribadi dan bangsa yang jauh dari segala bentuk eksploitasi dan penindasan antara manusia satu terhadap manusia lainnya, dan satu bangsa terhadap bangsa lainnya.

4. Membela kaum yang lemah

Kondisi sosial politik masa kini yang serba materialis selalu mengorbankan golongan yang lemah. Sikap yang dimiliki seorang pahlawan adalah keberpihakannya pada mereka. Keberpihakan ini didasari pada kesadaran kesamaan harkat dan derajat sebagai manusia. Orang yang lemah baik secara sosial ekonomi maupun fisik bukan untuk dikalahkan, melainkan perlu ditolong agar bisa bangkit dari segala himpitan problema yang dihadapi.

5. Meletakkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi/ golongan

Sikap tersebut saat ini hampir bisa dikatakan tinggal slogan. Padahal, nilai-nilai ini diagungkan oleh para pahlawan dalam upaya mendirikan negeri ini. Apalagi dalam iklim otonomi daerah dan liberalisasi politik dan ekonomi saat ini, telah muncul manusia-manusia primordalis individualistik. Kepentingan pribadi, kelompok, golongan, daerah telah mengalahkan kepentingan bangsa dan negara.

6. Menghindari ketergantungan pada bangsa lain

Perjuangan para pahlawan dilandasi semangat dan sikap ingin mendirikan Negara dan bangsa yang merdeka dan mandiri. Namun saat ini para elit politik justru membuat kebijakan yang menggantungkan diri pada pihak asing. Mereka menumpuk hutang luar negeri dan menggadaikan negara dan tanah airnya kepada  pihak asing.

Keteladanan Kunci Keberhasilan Penanaman Nilai-Nilai Kepahlawanan

Belakangan sungguh disayangkan, karena nilai-nilai kepahlawanan yang mestinya melandasi dan mendasari dan mendasari sikap dan perilaku setiap komponen bangsa kini justru digantikan oleh nilai-nilai materialistik, individualistik, konsumerisme, hedonistik, dan nilai-nilai lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa.

Padahal para pejuang, perintis, dan pendiri negara ini, telah mewariskan nilai-nilai kepahlawanan yang harusnya senantiasa terpatri dalam sanubari bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut harus diwariskan dari generasi ke generasi dan diejawantahkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, dituntut adanya keteladanan dari para elit politik, tokoh masyarakat, para guru, dan orang tua.

Kewarisan dan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dan keteladan dari para pemimpin mutlak diwujudkan, bukan hanya sekedar dibicarakan.