Sering kali kita kehabisan ide saat waktu yang genting. Apalagi sudah dikejar deadline yang harus segera diselesaikan. Ujung-ujungnya kita asal dalam mengerjakan sesuatu.
Buku How to Get Ideas karya Jack Foster memberikan cara ampuh ketika kehabisan ide. Buku ini pas sekali dibaca buat kamu yang saat ini kehilangan gairah untuk menulis skripsi, laporan penelitian, atau sedang ingin membangun bisnis tapi bingung bisnis yang mana. Selain itu juga, buku ini bisa menjadi pemantik semangat saat jenuh dengan rutinitas yang menuntut kita untuk sering berfikir kreatif.
Di buku How to Get Ideas terdiri dari dua bab besar, yaitu mempersiapkan diri untuk sebuah ide dan langkah-langkah memproduksi ide. Dua bab ini kemudian memiliki anak bab lagi untuk memperjelas isi di dalamnya. Kamu tidak perlu khawatir, gaya penulis di buku How to Get Ideas itu terbilang santai, lucu, dan penuh dengan kisah-kisah di dalamnya. Tidak sebatas teori yang akan membuat pusing kepala.
Di awal membaca buku ini, kita diajak untuk bertamasya pikiran. Bertamasya pikiran tentang mempersiapkan diri untuk sebuah ide. Ternyata banyak kondisi yang bisa memacu ide untuk muncul. Tidak hanya berdiam diri lalu kemudian tetiba “eureka” dan ide itu muncul. Kita bisa secara sadar mengkondisikan diri supaya ide itu datang ke kita.
Ada beberapa langkah yang diberikan dalam buku How to Get Ideas. Dari semua langkah itu, ada tiga hal yang pertama kali aku lakukan dalam meraih sebuah ide. Langkah-langkah lain juga tidak kalah menarik juga. Kali ini aku akan memberi bocoran tiga cara itu, yaitu bersenang-senang, berbahagia dengan kegagalan, dan mendapatkan lebih banyak input.
Bersenang-senang adalah langkah awal untuk siap dengan sebuah ide. Walaupun di antara kamu akan menyangkal hal ini, sayangnya buku How to Get Ideas menuliskannya di urutan pertama. Bersenang-senang ini tidak hanya mencari hiburan saja tapi juga menangkap energi positif dari setiap aktivitas. Memberikan nuansa terbuka dan bahagia. Sering kali dengan wajah yang kusut, muram, dan cemberut menghasilkan sebuah ide yang tidak terlalu bagus.
Cara kedua cukup unik, menurutku. Sebab berbahagia dengan kegagalan adalah cara untuk menilai apakah kamu telah siap dengan ide yang sukses untuk permasalahan kamu. Kita tidak pernah tahu apakah ide yang kita punya berhasil atau tidak jika tidak pernah mencobanya. Apalagi kegagalan yang telah dilalui membuat prespektif kita berubah dalam melihat permasalahan dan solusi yang bisa dilakukan.
Cara selanjutnya adalah mendapatkan lebih banyak input. Input di sini memiliki banyak maksud, seperti informasi, pengalaman, pengetahuan atau yang lain. Semakin banyak input yang masuk, kondisi kita menyelesaikan permasalahan semakin mudah. Hal ini dikarenakan kita bisa melakukan kombinasi dari berbagai solusi yang pernah ada.
Ada tujuh langkah lagi yang bisa kamu coba. Sayangnya, aku tidak bisa menyebutkannya satu per satu di sini. Akan tidak menjadi rahasia lagi jika semuanya diberikan sekarang, bukan? Lebih lanjutnya, kamu bisa membaca buku How to Get Ideas.
Bab pertama saja sudah mengasyikkan. Apalagi dengan fantasi, gambaran, dan pengalaman penulis lalui untuk membuat pembaca larut dalam pencarian sebuah ide. Lalu, ditambah di bab kedua yang secara eksplisit menjelaskan cara memproduksi ide.
Bab kedua di buku How to Get Ideas ada lima langkah untuk menghasilkan ide. Lima langkah itu seperti mendefinisikan permasalahan, lalu mencari informasi yang sesuai, mencari ide solusi, melupakannya, dan lakukan aksi setelah ide tersebut muncul. Kelihatannya mudah, bukan? Namun jika dijalankan akan membawa dampak besar untuk setiap solusi yang dihasilkan.
Awalnya, aku merasa biasa saja dengan langkah-langkah memproduksi ide di How to Get Ideas. Celakanya, presepsiku salah. Lima langkah itu memberikan sudut pandang yang sangat berbeda dari apa yang selama ini aku lihat. Terutama di bagian langkah keempat, melupakan ide tersebut. Nohok sekali, karena aku berfikir jika macet tidak dapat ide, rebahan adalah solusinya. Ternyata bukan.
Pesanku, buku ini cocok sekali buat kamu yang sedang mencari ide-ide segar untuk kegiatan kretaif yang sedang kamu lakukan. Apalagi, buku ini cocok untuk dibaca berkali-berkali saat ide yang kamu miliki macet di tengah jalan. Selamat membaca.
Editor: Ciqa
Gambar: Pexels
Comments