Apakah kamu termasuk orang yang kecanduan sosial media? Cari tahu disini!

Dunia saat ini dikenal dengan dunia digital, dunia serba online, dimana banyak aktivitas manusia tidak bisa lepas dari yang namanya media sosial. Media sosial hari ini sudah menjadi kebutuhan bagi tiap manusia, tiap detik informasi dengan seketika dapat secara gonta-ganti menyiarkan isunya.

Media sosial tidak bisa dihindarkan pada diri manusia jika tidak ingin ketinggalan. Meski dengan begitu, penggunaan media sosial mesti dibarengi dengan kecerdasan yang mumpuni.

Seiring dengan mudahnya mendapatkan informasi di media sosial, sangat berbanding lurus dengan banyaknya berita hoax atau berita bohong yang beredar. Maka dari itu, penting untuk memilih setiap informasi sebelum dikonsumsi dan dibagikan.

Selain itu, media sosial yang memiliki banyak manfaat, di sisi lain juga dapat menjadi virus bagi manusia jika sudah kecanduan dengannya. Sama halnya dengan virus penyakit secara biologis pada diri manusia, media sosial juga dapat menjadi virus untuk manusia yang tentu keberadaannya sangat membahayakan.

Sebelum terlalu menyebar penyakit media sosial pada diri kita, maka penting kiranya untuk mengenali gejala atau tanda-tanda orang yang sudah kecanduan main media sosial.

Berikut beberapa tanda orang sudah kecanduan bermedia sosial, penting untuk segera menghentikannya, semoga kamu tidak termasuk.

1. Insecure

Sifat insecure adalah perasaan di mana seseorang selalu merasakan kecemasan, takut, tidak menerima dirinya secara tulus, sehingga membuat seseorang merasa tidak nyaman.

Ketika seseorang insecure dalam bermedia sosial, ia tidak akan berhenti mengoceh di media sosial dan selalu membandingkan diri sendiri dengan postingan orang lain.

Contoh kecil misalnya, ketika melihat teman sudah PNS, berkeluarga, keliling negara, punya barang mewah, dan lain sebagainya, akhirnya memicu membuat perbandingan. Itu artinya ada sifat insecure dalam bermedia sosial yang patut segera untuk diretas.

2. Melalaikan

Lalai pada setiap waktu dan tugas sering kali terjadi pada orang yang terlalu asyik bermedia sosial. Kadang ada orang yang dikejar deadline karena suka menumpuk tugas, padahal lebih banyak waktu yang digunakan hanya untuk bermedia sosial.

Hal tersebut tentu tidak baik untuk terus dilanjutkan karena bisa saja tidak selesai kerjaan hanya karena media sosial.

Parahnya lagi, jika sudah lupa melaksanakan kewajiban akibat terlalu asyik bermedia sosial, kalau sudah seperti itu wajib hukumnya untuk berhenti bermedia sosial.

3. Menambah masalah

Mungkin sudah tidak asing lagi, banyak orang yang suka sekali bahas masalah di media sosial, marah-marah yang tidak jelas, buat story yang hanya ditujukan untuk satu orang dengan tujuan menyerang orang tersebut, mengeluh terus-menerus, dan lain sebagainya.

Kalau bermedia sosial hanya untuk kegiatan seperti di atas, lebih baik kurangi bermedia sosial atau berhenti bermedia sosial untuk sementara waktu sampai batas normal kewajaran bermedia sosial muncul kembali.

Bukan hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga dapat merugikan orang lain lho.

4. Keseringan buka medsos

Tiap detik dan waktu selalu buka gadget. Biarpun tidak ada apa-apa, ingin buka gadget. Bawaannya selalu ingin membuka. Mulai dari pengantar tidur hingga saat bangun tidur, selalu buka gadget.

Bahkan biar dalam keadaan sibuk, juga buka gadget. Hal itu jelas bertanda sudah kecanduan bermedia sosial.

Perlu diingat bahwa gadget punya pancaran sinar cahaya yang tentu berpengaruh pada kesehatan mata. Oleh karena itu, tubuh juga butuh istirahat dan kesehatan adalah harta yang sangat mahal sehingga perlu untuk dijaga.

5. Takut tertinggal

Meskipun informasi di media sosial begitu cepat perkembangannya, bukan berarti kita juga harus setiap detik membukanya.

Muncul perasaan cemas kalau tidak buka gadget, atau merasa tertinggal kalau tidak online. Kecemasan seperti demikian dipengaruhi karena sudah kecanduan dengan media sosial.

6. Mulai tidak peka terhadap lingkungan sekitar

Kadang juga orang yang sudah kecanduan bermedia sosial lupa pada lingkungan sekitarnya. Contoh, saat teman-temannya sedang asyik berbincang, ia malah asyik sendiri bermedia sosial dan seakan punya dunia sendiri.

Hal itu juga pertanda buruk bagi orang yang bermedia sosial, karena bermedia sosial mestinya mampu ditempatkan pada waktunya. Di samping itu juga, kalau orang sudah asyik bermedia sosial sudah tidak memperdulikan lagi jika ada yang memanggilnya walau waktu itu juga.

Editor: Laili

Gambar: Pexels