Allah subhanahu wa ta’ala menciptakan 12 bulan dalam 1 tahun, sebagaimana firman-Nya dalam surat At-Taubah:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan (hijriyyah), dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya (terdapat) empat bulan haram.” (QS At-Taubah: 36)
Dan salah satu dari empat bulan haram adalah Bulan Muharram.
Apa sih yang dimaksud dengan Bulan Haram?
Didalam kalender hijriyyah, ada empat bulan haram, yaitu: Rajab, Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, dan Muharram. Empat bulan ini disebut bulan haram karena pada bulan-bulan ini, Allah mengharamkan perang di dalamnya (yang mana pada zaman dahulu, peperangan antar kabilah arab adalah hal yang sangat biasa).
Para ulama juga sudah banyak membahas tentang kelebihan bulan-bulan haram, salah satunya adalah, kemaksiatan yang dilakukan dalam bulan-bulan haram akan dilipatgandakan dosanya. Qatadah pernah berkata:
“Kedzaliman yang dilakukan pada bulan-bulan haram lebih besar dosanya dari pada (dosa) yang dilakukan pada bulan-bulan lain, walaupun kedzoliman adalah (dosa) besar dalam setiap keadaan,”Tafsir Ibnu Katsir (7/198)
Selain itu, bulan haram adalah bulan-bulan untuk berdzikir, dan ada banyak sekali ketaatan dan keutamaan yang terdapat didalamnya. Misalnya; bulan haji yang terdapat pada Bulan Dzul Hijjah, Hari Idul Adha, Hari-hati Tasyrik; yang mana semuanya terkumpul dalam bulan-bulan haram.
Imam Al-Qurthubi pernah menjelaskan:
“Allah subhanahu wa ta’ala mengkhususkan empat bulan haram untuk dzikir, dan Allah melarang kedzoliman didalamnya untuk memuliakan bulan-bulan tersebut, walaupun kedzoliman adalah hal yang sangat dilarang sepanjang waktu,”Tafsir Al-Qurthubi (10/199-200)
Dan salah satu amalan ketaatan yang terdapat dalam bulan haram adalah Puasa ‘Asyuro yang dilaksanakan pada tanggal 10 Bulan Muharram.
Syariat Puasa ‘Asyuro
Hukum Puasa ‘Asyuro ini dulunya wajib loh, bahkansebelum diwajibkannya puasa Ramadhan. Sebagaimana yang pernah diceritakan oleh Ibunda Aisyah radhiyallhu ‘anha:
“Dulu (para sahabat) berpuasa ‘Asyuro sebelum diwajibkannya puasa ramadhan. Lalu ketika Allah mewajibkan puasa ramadhan, Rasululah ﷺ bersabda: “Barang siapa yang ingin berpuasa (‘Asyuro) maka silahkan berpuasa, dan barang siapa yang meninggalkannya (tidak berpuasa) maka tidak mengapa”HR Bukhori no.1489
Dan keutamaan puasa ‘Asyuro sangatlah besar, yaitu menghapuskan dosa setahun yang lalu. Hal ini sudah dijelaskan oleh nabi ﷺ ketika ditanya oleh para sahabatnya tentang apa keistimewaan puasa ‘Asyuro? Beliau ﷺ menjawab:
“Puasa ‘Asyuro akan menghapus dosa setahun yang lalu,”HR. Muslim no.1162
Siapa sih yang nggak mau dosanya selama setahun lalu diampuni oleh Allah?
Rasululllah ﷺ sebelum wafat juga pernah berkeinginan melakukan puasa pada tanggal 9 Muharram (Puasa Tasu’a), untuk menyelisihi orang Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa tanggal 10, walaupun akhirnya beliau ﷺ wafat sebelum sempat melaksanakannya. Oleh karena itu, para sahabat melakukan puasa tanggal 9 untuk memenuhi keinginan Rasulullah ﷺ, begitu juga dengan kita.
Bagaimana dengan Puasa Tanggal 11?
Memang ada beberapa riwayat yang memerintahkan puasa tanggal 11 Muharram, tapi riwayatnya masih kurang kuat. Akan tetapi bukan berarti kita tidak boleh berpuasa pada tanggal 11 Muharram, karena Puasa di Bulan Muharram (pada tanggal berapa pun) adalah sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu :
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram.“HR. Muslim no.1163
Mulai Kamis 27 Agustus 2020 yang lalu (bertepatan dengan tanggal 8 Muharram 1442 H), ada beberapa puasa sunnah yang bisa kita lakukan selama seminggu penuh dengan rincian sebagai berikut:
1. Kamis, 8 Muharram 1442 (27 Agustus 2020): Puasa Sunnah Kamis
2. Jumat, 9 Muharram 1442 (28 Agustus 2020): Puasa Tasu’a
3. Sabtu, 10 Muharram 1442 (29 Agustus 2020): Puasa Asyura
4. Ahad, 11 Muharram 1442 (30 Agustus 2020): Puasa muthlaq Bulan Muharram
5. Senin, 12 Muharram 1442 (31 Agustus 2020): Puasa Sunnah Senin
6. Selasa, 13 Muharram 1442 (1 September 2020): Puasa Ayyamul Bidh (Sunnah puasa 3 hari setiap bulannya)
7. Rabu, 14 Muharram 1442 (2 September 2020): Puasa Ayyamul Bidh
8. Kamis, 15 Muharram 1442 (3 September 2020): Puasa Ayyamul Bidh
Mari kita gunakan kesempatan ini untuk meraih ampunan dari Allah, sekaligus meraup pahala sebanyak-banyaknya. Apalagi karena ini bulan Muharram, kita akan dapat pahala yang lebih besar daripada puasa-puasa sunnah di bulan lain sebagaimana yang sudah dijelaskan di atas.
Semoga bermanfaat.
Comments