Siapa yang turut serta di tes CPNS 2021 juga?
Tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021 menjadi tes CPNS keempat yang pernah saya ikuti. Sebelumnya, saya sudah mengikuti tiga edisi tes CPNS, yakni di tahun 2017, 2018, dan 2019.
Sayangnya, saya harus gugur pada babak yang sama di dalam tiga kesempatan tersebut, yakni Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Belum pernah saya melaju ke babak SKB (Seleksi Kompetensi Bersama) hingga saat ini.
Kalau boleh jujur, saya pribadi tidak begitu ngambis untuk menjadi PNS di tahun ini. Rutinitas saya sebagai penulis lepas benar-benar membuat saya tak begitu tertarik untuk menjadi seorang abdi negara. Namun, saran dan dorongan dari Papa kemudian membuat saya kembali terjun ke arena pertarungan memperebutkan status sebagai PNS.
Saya pribadi menganggap tes CPNS di tahun ini tak ubahnya seperti tes keberuntungan saja. Kalau berhasil ya syukur, kalau tidak ya tidak apa-apa. Toh adakalanya apa yang tidak begitu kita harapkan justru bisa didapatkan. Dengan demikian, siapa tahu saja nanti saya bisa menjadi PNS. Hahaha.
Tes CPNS 2021 memang bisa dibilang berbeda bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain karena menjadi tes CPNS pertama yang diselenggarakan di masa pandemi Covid-19, ada banyak hal baru yang terjadi pada tes CPNS di tahun ini.
Misalnya saja dalam hal waktu pendaftaran. Pada tahun 2021, pendaftaran CPNS sudah mulai dibuka di bulan Juli. Sementara di tahun-tahun sebelumnya, pendaftaran CPNS paling cepat dibuka di bulan September-Oktober.
Di samping itu, ada dokumen baru yang perlu disiapkan pada tes CPNS di tahun 2021 ini. Yakni surat deklarasi sehat yang sudah ditandatangi serta hasil tes swab antigen. Surat deklarasi sehat dapat diperoleh pada website pendaftaran CPNS, dimana letaknya sendiri ada persis di bawah kartu peserta tes CPNS.
Bila dibandingkan dengan menghadapi tes CPNS, saya justru merasa lebih deg-degan dengan yang namanya tes swab antigen. Alhamdulillah, saya dinyatakan negatif sehingga saya bisa mengikuti tahapan pertama tes CPNS-yakni SKD (Seleksi Kompetensi Dasar)-dengan normal.
Ada penambahan soal serta batas nilai maksimal SKD pada tes CPNS 2021 ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, jumlah soal yang diujikan berjumlah 100 dengan skor maksimal SKD mencapai 500 poin. Sementara pada tahun 2021 ini, jumlah soal yang diujikan mencapai 110 dengan skor maksimal SKD mencapai 550 poin.
Hal tersebut pada akhirnya membawa perubahan alias peningkatan yang begitu signifikan terhadap sub tes TKP (Tes Karakteristik Pribadi) di dalam SKD. Jumlah soal TKP pun meningkat menjadi 45, dimana pada tahun-tahun sebelumnya jumlahnya hanya mencapai 35 saja. Di samping itu, passing grade (batas minimal kelulusan) TKP juga ikut naik menjadi 166 poin.
Well, saya sendiri berhasil memperoleh skor total SKD sebesar 457. Terkejut rasanya mengingat saya tidak belajar sama sekali seperti tahun-tahun sebelumnya. Saya bahkan hampir tidak menyentuh atau membaca buku-buku persiapan tes CPNS yang pernah saya beli.
Pada tahun ini, para peserta tes CPNS bisa menyaksikan memantau ranking di sesi SKD yang diikutinya melalui Youtube. Caranya, ketik saja lokasi tesnya pada kolom pencarian. Lalu, perhatikan dan cocokkan dengan keterangan instansi yang diambil, sesi, serta tanggal ujian yang terdapat pada video.
Di samping itu, peserta tes CPNS 2021 juga bisa mencetak sertifikat skor SKD pasca ujian secara online. Caranya, cukup kunjungi laman https://sertificat.bkn.go.id/. Kemudian ketik NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang terdapat di KTP serta nomor ujian peserta. Lalu pilih “Calon Pegawai Negeri Sipil” pada tulisan “Pilih Tipe Seleksi”.
Saya tidak mau ambil pusing terhadap hasil apapun yang diperoleh pada seleksi CPNS di tahun ini. Walaupun nantinya gagal lagi untuk menjadi PNS sungguhan, setidaknya saya sudah merasakan yang namanya PNS (Penulis Nyambi Swasta) sejak pertengahan Agustus tahun 2021 silam. Hehehe.
Saya pribadi mendoakan kalian yang kini tengah berjuang pada tes CPNS di tahun 2021 ini. Semoga kalian mendapat hasil yang terbaik. Kalau berhasil diangkat menjadi PNS, jangan lupa makan-makannya ya. Hehehe, saya bercanda kok.
Editor : Hiz
Foto : Malang Times
Comments