Udara dingin beserta langit yang petang masih menyelimuti bumi. Sebuah pertandingan big match terjadi antara meriam london arsenal melawan the reds liverpool di emirates stadium. Pertandingan ini menjadi sangat seru lantaran kedua klub sama-sama menjaga asa mereka yaitu untuk juara (Liverpool) dan finish di posisi ke empat (Arsenal).
Arsenal yang dalam beberapa pertandingan terakhir sebelum melawan Liverpool memang memiliki tren kemenangan yang memukau. Tentu saja, tren tersebut menumbuhkan kepercayaan diri untuk memenangkan pertandingan saat melawan Liverpool. Namun sayang beribu sayang, arsenal hanyalah butiran debu bagi klub-klub besar benua biru, tak terkecuali bagi liverpool. Persis dini hari tanggal 17 Maret 2022, Arsenal tumbang 0-2 dari tamunya Liverpool di Emirates Stadium.
Di tahun ini saja, khususnya di liga premier inggris, selama bertanding melawan klub-klub besar seperti MU, Manchaster City, Chelsea, Liverpool dan Tottenham, Arsenal hanya mampu menorehkan satu kemenangan. Dan kemenangan itu pun diraih saat melawab Tottenham yang kala itu masih dilatih oleh Nuno Espirito dengan skor 3-1. Selebihnya Arsenal selalu keok mulai keok dari Chelsea 0-2, manchaster City 5-0 dan 1-2, Manchaster United 3-2 dan Liverpool 4-0 dan 0-2.
Ironi memang, Arsenal yang begitu dahsyat saat menghadapi klub-klub kecil dibuat tak berdaya ketika menghadapi klub-klub besar. Sebagai fans Arsenal, tentu hasil demikian tidaklah diharapkan karena akan mengecewakan saja. Namun bukan berarti performa meriam london musim ini mengecewakan, ada beberapa hal yang patut fans arsenal syukuri atas performa meriam london musim ini.
#1. Konsistensi kemenangan atas klub-klub kecil
Arsenal yang diawal musim sangat memprihatinkan karena sempat terperangkap di zona degradasi, nyatanya bisa bangkit secara brilian. Kemenangan demi kemenangan akhirnya diraihnya meskipun dari klub-klub kecil.
Justru kemenangan-kemenangan itulah yang menjadikan Arsenal dapat bertengger di papan atas sekarang. Meskipun sering kalah dari klub-klub besar, tapi Arsenal selalu konsisten menang atas klub-klub kecil.
Sebaliknya klub-klub besar justru terkadang kalah saat melawan klub-klub kecil. Seperti Manchaster City tumbang 0-2 dari Crystal Palace, Chelsea dan Liverpool juga tumbang 3-2 dari West Ham United, Tottenham tumbang secara mengejutkan dari klub-klub seperti Burnley, Southampton, Wolves Wanderes. Parahnya klub sekelas Manchaster United harus tumbang juga dari klub-klub seperti West Ham United, Aston Villa, Leicester City, Watford, hingga Wolves Wanderes. Hal ini tentu menjadi motivasi dan rasa syukur tersendiri bagi meriam london dan para fans arsenal.
#2. Stabilitas performa para pemain yang membangkan fans arsenal
Tak dapat dipungkiri, musim ini adalah musimnya anak-anak muda meriam London. Sebut saja Bokayo saka, emile smith rowe, gabriel martinelli, martin oodegard, kieren tierny, tomiyasu hingga aaron ramsdale bahu membawu menunjukkan peningkatan kualitas performa permainan.
Para pemain itu berkolaborasi menjadi satu kesatuan yang solid dengan para pemain gaek seperti lacazatte, granit xhaka, thomas partey hingga gabriel manghales.
Kehadiran para pemain muda di skuad meriam london tentu paptu disyukuri, karena usia mereka yang masih belia, tentu saja akan menjadi aset yang sangat berharga bagi meriam london ke depannya.
Musim ini juga jarang sekali para pemain Arsenal mangkir gara-gara cedera, mungik itu bisa dihitung jari sehingga hal ini menambah catatan bagus para pemain Arsenal dibanding musim-musim sebelumnya.
#3. Mikel arteta
Hal yang tak boleh ketinggalan untuk disyukuri Arsenal adalah kepercayaan penuh pihak manajemen kepada sang pelatih. Arsenal memiliki pelatih sekaliber Mikel Arteta. Meskipun diawal musim ini sempat membuat ketar ketir seluruh pihak Arsenal, tapi dengan ketenangan yang dimilikinya, Arteta mampu meroketkan posisi Arsenal ke papan atas klasmen liga inggris.
Arteta sendiri sebelum menahkodai Arsenal sempat mengecap manisnya menimba ilmu secara langsung dari pelatih top dunia, yaitu Pep Guardiola selama periode 2016-2019 sebagai asisten pelatih di Manchaster City. Tentunya, hal ini menjadi modal yang sangat berharga bagi Arteta saat melatih Arsenal.
Secara statistik, sejak Arteta menukangi meriam london, jumlah trofi yang didapat Arsenal memang masih minim. Mentok mungkin hanya piala FA dan Community Shield. Meskipun begitu, dengan melihat susunan pemain yang dimiliki sekarang dan tren permainan yang semakin membaik di setiap pertandingan, bukan tidak mungkin, Arsenal akan menjelma menjadi suatu klub yang menakutkan bagi lawan-lawannya di masa mendatang.
Oleh karena jangan khawatir dengan kekalahan Arsenal dari para rivalnya. Tetap optimis bahwa para pemain Arsenal sekarang memang masih membutuhkan jam terbang tinggi saat melawan klub-klub besar seperti disebut di atas. Keep spirit The gunners!
Editor: Ciqa
Gambar: google.com
Comments