Marhaban Ya Ramadan, telah datang bulan penuh ampunan dan keberkahan, dimana segala amal perbuatan kita diganjar pahala yang berkelipatan.

Menahan lapar dan haus serta segala hal yang menghilangkan pahala puasa tentunya selalu menemani aktivitas kita dikala bulan penuh ampunan dan keberkahan.

Banyak orang yang berpuasa hanya fokus menahan lapar dan haus, padahal dalam lapar dan haus tersebut tersimpan banyak hikmah tersembunyi tanpa kita sadari.

Puasa ternyata menyimpan berbagai kebahagiaan yang harus kita rasakan dan dapatkan demi meraih derajat takwa.

Kebahagiaan ini bukan hanya meliputi perasaan riang gembira yang dirasakan oleh orang yang berpuasa, tapi lebih daripada itu kebahagiaan yang dicapai bersifat lengkap yaitu zahir dan batin.

Ada 5 kebahagiaan yang dirasakan orang yang berpuasa, tentunya khusus bagi kaum muslimin yang berpuasa dengan penuh keimanan dan keikhlasan semata-mata mengharapkan Ridho-Nya.

1. Kebahagiaan Fisikal

Puasa bukan hanya sekedar perintah agama tanpa tujuan, tapi merupakan perintah yang memiliki bejibun manfaat bagi fisik dan badan, karena Allah tau bahwa sifat alamiah manusia cenderung mengikuti hawa nafsu yang tak kan pernah berkehabisan.

Maka dari itu Allah syari’atkan puasa demi mengendalikan hawa nafsu dan merevitalisasi kualitas fisikal manusia.

Puasa terbukti secara medis menurunkan kadar gula darah (glukosa) dan tekanan darah (hipertensi), meningkatkan sensitivitas pankreas dalam memproduksi insulin, meningkatkan fungsi otak a.k.a bikin kita cerdas, mencegah penuaan alias bikin awet muda, membakar lemak dalam tubuh, mencegah penyakit jantung dan kanker.

Selain itu, menurut dr. Piprim Basarah, Sp.A(K) dalam podcast Deddy Corbuzier mengungkap fakta bahwa puasa efektif melawan virus corona, karena virus corona bereplikasi dan memperbanyak diri dengan cara memakan gula darah.

Dengan berpuasa, virus Corona otomatis tidak memperoleh makanan yang artinya menghambat untuk virus tersebut bereplikasi secara ganas. Catatan S&K ini hanya berlaku untuk pasien positif tanpa gejala atau OTG.

2. Kebahagiaan Spiritual

Puasa dapat meningkatkan kebahagiaan spiritual, kalo ini mah sudah pasti. Puasa merupakan ibadah yang bertujuan untuk meraih gelar takwa, gelar yang menghantarkan kita menjadi insan yang paripurna dan memperoleh hadiah Ar-rayyan, surga khusus orang yang tekun berpuasa.

Takwa otomatis meningkatkan kedekatan kita terhadap Sang Pencipta. Nilai-nilai religiusitas semakin terbangun karena puasa. Melalui shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, i’tikaf di masjid hingga mengikuti pengajian dan amalan-amalan lainnya.

3. Kebahagiaan Intelektual

Dalam buku The Miracle of Fast, Universitas Florida menyebut bahwa hasil kajian tentang puasa dapat menjernihkan pikiran dan meningkatkan kecerdasan seseorang.

Minimnya makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh berefek pada berkurangnya kadar darah dan oksigen yang masuk ke pencernaan.

Maka dari itu oksigen akan mengalir lebih maksimal ke bagian-bagian tubuh lain yang lebih membutuhkan seperti otak.

Darah yang seharusnya disalurkan ke pencernaan akan dikurangi agar bisa digunakan oleh organ tubuh lain yakni juga otak. Hal ini mengakibatkan kinerja otak lebih maksimal.

Ketika perut kekenyangan, banyak darah yang disalurkan ke pencernaan. Efek rasa kantuk dan letih yang dihasilkan dari perut kekenyangan juga menyebabkan konsentrasi berkurang.

4. Kebahagiaan Sosial

Puasa itu bukan hanya membahagiakan secara jasmaniah dan rohaniah, tapi juga sosialiah. Puasa meningkatkan empati dan simpati sosial terhadap sesama.

Merasakan kepedihan dan kesulitan saudara-saudara kita yang hidup dalam kondisi ‘apa adanya’. Hanya di momen puasalah yang mampu dengan cepat menghilangkan sifat kikir dan masa bodo terhadap nasib sesama.

Puasa merupakan implementasi dari iman dan amal yang melatih kepedulian kita terhadap nasib sesama. Bahkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW tidak akan masuk surga orang yang tidak peduli dengan nasib tetangganya yang kelaparan.

5. Kebahagiaan Emosional

Hasil penelitian dari Gilavand dan Fatahiasl di Iran pada tahun 2018 mengungkap bahwa partisipan yang melaksanakan ibadah puasa memiliki kesehatan mental yang cenderung lebih tinggi daripada partisipan yang tidak melaksanakan puasa karena alasan tertentu.

Selain itu juga puasa dapat mengurangi tingkat kecemasan dan depresi, menenangkan pikiran dan mengurangi rasa takut dan agresif. Puasa yang terus-menerus rutin dilakukan dapat meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental.

5 hal tadi merupakan kebahagiaan yang dirasakan orang yang berpuasa. Terakhir Imam Asy-Syafi’i pernah berkata tetang khasiat luar biasa dari puasa,

Aku tidak pernah kenyang selama 16 tahun. Karena kekenyangan akan memberatkan badan, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, membuat kantuk, dan melemahkan manusia dari beribadah kepada Allah

Wallahu a’lam bishshowab

Editor: Lail

Gambar: Pexels