Ingat salah satu kutipan lirik yang masih relevan sampai hari ini dari lagu Iwan Fals ini?

Wakil rakyat seharusnya merakyat

Jangan tidur waktu sidang soal rakyat~Iwan Fals

Iwan Fals adalah seorang musisi legendaris tanah air yang sudah menggeluti dunia permusikan sejak akhir tahun 70-an, dengan lagunya yang bernuansa kritik sosial-politik. Hal itulah yang menyebabkan Iwan Fals pernah mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan di masa Orde Baru. Sebagai musisi yang berani membuat lagu bernuansa kritik terhadap pemerintah pada masanya, membuat nama Iwan Fals terkenal seantero Indonesia. Walaupun, sikap kritis itu harus dibayar dengan pelarangan tampil di suatu daerah, interogasi berhari-hari, bahkan pelarangan lagunya karena dianggap melecehkan.

Sejak kecil, saya sudah diperkenalkan lagu-lagu Iwan Fals. Yang saya tahu hanyalah musiknya yang enak, terutama “Bento”. Saya pernah berpikir, sebenarnya siapa sih “Bento” itu? Ada yang bilang, ia adalah seorang yang “benar-benar tobat” hingga “benteng Soeharto”. Banyak orang menafsirkan bahwa lagu ini dikaitkan dengan masa Orde Baru. Namun, ternyata Iwan Fals sendiri menjelaskan bahwa “Bento” adalah nama ayam miliknya.

Berikut adalah lima lagu Iwan Fals yang masih relevan hingga saat ini.

Ambulan Zig-Zag

Ketika melihat judulnya, di benak saya terpikir lagu ini menceritakan tentang ambulans yang ugal-ugalan di jalanan dengan kecepatan tinggi, ternyata salah gaes. Lagu ini berisi kritik sosial terhadap dunia kesehatan di Indonesia. Pemaknaan “zig-zag” di sini menceritakan ketimpangan pelayanan rumah sakit terhadap pasien “berdompet tebal” dengan pasien “kantong kering”. Pelayanan kesehatan akan berbeda sesuai dengan isi dompet.

Lagu ini masih relevan hingga saat ini di bidang kesehatan, walaupun program pemerintah untuk menjamin kesehatan sudah lama digalakkan, seperti dikeluarkannya program BPJS. Beruntung bagi yang sudah punya BPJS bisa mendapat jaminan seumur hidup dan biaya kesehatan yang murah, namun antrian yang panjang sering menjadi satu permasalahan yang konkret dari program ini. Dalam kasus lain, jadwal operasi bisa diundur sampai berbulan-bulan.

Isi Rimba Tak Dapat Berpijak Lagi

Sudah bisa ditebak dari judulnya, lagu ini menyinggung kerusakan hutan Indonesia yang didalangi oleh “badut serakah” untuk mengisi dompet pribadi mereka. Sekarang, keadaan sungguh memprihatinkan dengan adanya rencana pembangunan “Jurassic Park” di NTT. Mereka bilang “Lestarikan hutan” hanya sekedar ocehan belaka, yang penting ekonomi nomor satu. Bencana erosi akan selalu datang menghantui dan banjir pasti datang di kemudian hari, jika fungsi hutan sebagai tanah resapan dihilangkan.

Opiniku

Lagu “Opiniku” sebenarnya menyimpulkan bahwa ada persamaan manusia dengan hewan dalam memperoleh kebutuhan/ makanan. Lagu ini menyiratkan bahwa manusia tidak jauh berbeda dengan binatang, jika menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya, bahkan rela tampar kiri-kanan hanya untuk makan. Beruntung, kita sebagai manusia dianugerahi akal sehat untuk berpikir sebelum melakukan sesuatu, meski kadang masih lupa menggunakan akal sebelum bertindak.

Manusia Setengah Dewa

Apa lagu ini menceritakan seorang manusia keturunan dewa dan mempunyai kekuatan gaib? Seperti biasa, Iwan Fals menggunakan majas dalam lagunya. Lagu ini menggambarkan secercah harapan rakyat terhadap pemimpin yang dapat mengatasi permasalahan rakyatnya. Coba deh perhatiin liriknya, sangat mendalam kalau dinyanyikan penuh penghayatan “Berikan kami pekerjaan, pasti kuangkat engkau menjadi manusia setengah dewa”.

Lirik lagu ini mempunyai makna keresahan rakyat kecil yang sudah bosan dengan pemerintah yang belum bisa menyelesaikan masalah yang selalu berkutat di bidang itu-itu saja. Kayaknya memang benar deh bisa dikatakan manusia setengah dewa, jika ada pemimpin yang bisa mengatasi ketimpangan ekonomi dan mampu menyejahterakan rakyatnya di negeri ini.

Tak Biru Lagi Lautku

Lagu ini menggambarkan bahwa dahulu, laut masih bersih bening dan benar-benar biru belum tercemar. Berbeda dengan sekarang, laut sudah tercemar dengan banyaknya sampah plastik yang berceceran di laut Indonesia–bahkan negara kita menjadi penyumbang sampah plastik yang dibuang ke laut terbesar kedua di dunia. Oleh karena itu, diharapkan adanya kekuatan sinergi antara masyarakat dengan pemerintah mengatasi masalah tercemarnya laut Indonesia.

Lagu Iwan Fals tak lekang oleh zaman

Lagu Iwan Fals sampai saat ini masih menjadi lagu favorit baik di gang-gang sempit atau di pentas musik nasional, terutama di kalangan remaja kritis. Iwan Fals nampaknya sengaja menggaungkan isu sosial dalam lagunya agar pendengarnya memiliki kesadaran dengan kondisi sosial Indonesia saat itu.

Penulis: Ariz Rahman Hasraf

Penyunting: Aunillah Ahmad