Istilah outfit of the day sudah sering sekali kita dengar selama ini. Biasanya sih saya sering menemukan ini di media sosial ketika seorang teman atau selebgram atau artis atau idol K-pop posting sebuah dua buah foto di Instagram atau Twitter. Biasanya mereka yang foto full body dengan gaya pakaian tertentu disertai tagar #ootd atau #outfitoftheday.

Saya sering lihat mereka dengan gaya berpakaian beragam itu punya selera yang keren deh. Mulai dari kasual hingga yang ngejrengnya nggak ada obat. Ya, tapi itu terserah si pemakai dong. Kalau nyaman dan percaya diri sih pasti kelihatan oke saja di mata orang-orang yang lihat.

Saya pribadi lebih senang dengan gaya berpakaian yang kasual atau santai saja sudah lah. Kalau pergi ke luar dengan teman-teman, saya lebih senang memadukan atasan kaos polos dengan celana jeans atau kain yang bahannya jatuh. Lebih nyaman saja sih dipakainya. Oh, celana jeans yang paling saya suka modelnya, hm..boyfriend jeans misalnya atau ripped jeans yang sobekannya sedikit saja di lutut. Manis sih.

Nggak lupa saya padukan dengan sneaker yang melengkapi tampilan kasual saya untuk bersua dengan teman-teman tercinta. Hehe. Kalau buat saya sih tampilan kasual seperti itu nyaman sekali dipakai. Karena ya saya nggak perlu ribet dengan tetek bengek pakaian kalau harus genjreng-genjreng hanya untuk menarik perhatian orang-orang.

Nah, ternyata tampilan sederhana nan minimalis ini juga diterapkan oleh masyarakat Jepang. Mereka punya aturan berpakaian yang justru sederhana dan minimalis dan itu membuat tampilan mereka malah terlihat manis dan keren. Nggak perlu lah genjreng segala!

Tapi jujur saja sih, kalau dengar kata Jepang pasti langsung mikir tentang anime dan gaya berpakaian masyarakatnya yang nggak jarang genjreng. Saya tahunya Harajuku style, gaya berpakaian yang penuh warna, serba ekstra, dan cukup mencolok. Mungkin beberapa orang yang nggak tahu, Jepang punya gaya berpakaian yang terlalu berlebihan ya kalau melihat sering sekali diadakan acara cosplay-cosplay begitu. Padahal mah nggak.

Masyarakat Jepang masih banyak kok yang suka berpakaian sederhana dan minimalis. Bahkan sekarang masyarakat Jepang mulai merapkan aturan berpakaian minimalis ini. Saya nggak heran kalau masuk toko pakaian seperti Uniqlo motif pakaiannya kalau nggak kotak-kotak ya polosan saja. Ternyata ini alasannya ya.

Saya sempat mbatin lho kalau masuk ke Uniqlo. Kok motif pakaiannya nggak beragam sih. Hanya modelnya saja yang beragam. Kalau nggak kotak-kotak, garis-garis, dan yang paling banyak ya polosan. Tapi keren sih. Untuk saya yang lebih suka polosan, Uniqlo adalah surga dunia.

Jangan salah ya, dengan menerapkan aturan berpakaian ala Jepang yang minimalis, masih bisa terlihat stylist kok. Cewek cowok di sana banyak yang menerapkan ini. Kalau memang tertarik untuk memulai kesederhanaan ini, cus simak apa aja sih yang perlu disiapkan.

Pertama, masyarakat Jepang suka pakai kaos polosan atau garis-garis tok. Ya, tapi nggak melulu polos dan garis-garis sih. Bisa juga memilih motif lain yang sederhana dan kesannya nggak rame gitu di badan. Misalnya, kalau atasan motif kotak-kotak bisa dipadukan dengan bawahan rok atau celana polos saja. Supaya nggak nabrak maksudnya.

Kedua, warna. Warna jadi elemen penting untuk cewek cowok Jepang ketika berpakaian serba minimalis. Begini, kalau pakai atasan polos warna hitam, ya jangan ditabrak dengan bawahan warna merah atau kuning stabilo lah. Nggak nyambung atuh. Solusinya pilih warna-warna yang netral atau sebutannya muted color, seperti abu-abu, beige, kuning, atau hijau yang nggak ngejreng ya.

Ketiga, cewek cowok Jepang sekarang nggak lagi pakai baju yang pas di badan. Duh, sekarang tuh modelnya sudah kudu oversized. Lagian, sekarang saya sering banget lihat trend berpakaian ‘serba kebesaran’. Jujur saya senang sih model ‘serba kebesaran’ seperti itu. Soalnya saya bukan tipe yang senang menunjukkan lekuk tubuh. Nggak pede aja sih.

Pilih atasan berupa kaus polos atau motif sederhana dengan ukuran oversized dipadukan dengan bawahan serupa. Kalau takut bentuk tubuh terlihat lurus karena ‘serba kebesaran’ tadi, pilih celana high waist. Ah, pokoknya yang nyaman saja deh terserah.

Keempat, tampilan minimalis ala Jepang masih bisa kalau mau layering. Nggak usah takut too much. Kalau sudah pakai kaus atau kemeja polosan, tambahkan saja rompi sederhana sebagai satuan pakaian yang Kamu gunakan. Kalau saya sih lebih suka vest polos dengan warna pastel yang lembut. Misalnya, lilac atau pink pastel.

Kelima, pakai kaus kaki biar tampilan kasual lebih manis. Cewek cowok bisa pakai kaus kaki untuk dipadukan dengan sneaker berwarna polos juga. Kalau nggak mau pakai sneaker, bisa pakai sandal terbuka yang tetap menunjukkan kaus kaki. Hm..kalau pakai boots pendek keren juga sih.

Keenam, kalau lihat orang Jepang sering banget pakai tas yang jenisnya tote bag dengan ukuran agak besar. Biasanya bahan tote bag dari kanvas dengan motif yang beragam. Nah, bisa banget menggunakan tas model tote tadi. Tapi, jangan lupa pilih bahan yang nyaman dipakai. Kalau nggak mau tote bag, bisa pakai ransel dengan motif dan warna minimalis.

Sudah deh! Beberapa aturan berpakaian sederhana yang sekarang sedang diterapkan oleh masyarakat Jepang ini bisa banget ditiru. Saya jadi kepikiran juga untuk recreate cara berpakaian ini. Sepertinya akan cocok dengan selera saya. Hehe.