Bagaimana ekspektasi tentang umur 25 yang kamu miliki?

Bagi sebagian orang, usia menjadi salah satu patokan dalam menilai kesuksesan seseorang. Misalnya pada usia 25 tahun, seseorang diharuskan sudah melakukan berbagai pencapaian, serta tak kalah penting, harus mapan secara finansial. Sebenarnya sih, tidak ada aturan baku yang mengharuskan seseorang melakukan pencapaian pada usia tertentu.

Tapi hal ini sempat menjadi topik diskusi yang hangat diperbincangkan di dunia maya setelah unggahan akun instagram edukasi ekonomi @menjadikaya beberapa minggu yang lalu.

Sebenarnya, apa yang menyebabkan usia 25 tahun dianggap penting bagi kebanyakan orang? Ya mungkin karena di usia tersebut, seseorang dianggap benar-benar sudah dewasa. Pernyataan ini sesuai dengan hasil riset terbaru dari tim peneliti Pittsburgh School of Medicine yang mengungkapkan ada alasan ilmiah seseorang belum bisa dikatakan dewasa hingga menginjak umur 25 tahun.

Nah, hal ini lah yang menyebabkan pada umur ‘dewasa’ tersebut, seseorang dianggap kudu memiliki banyak pencapaian. Belum lagi faktor budaya dan sosial yang menekankan seseorang di usia seperempat abad harus mulai membina keluarga, yang lagi-lagi artinya harus sudah mapan secara finansial.

Ketika belum berada di usia kematangan atau saat-saat seseorang belum merasakan kerasnya dunia, memiliki banyak pencapaian dan kemapanan finansial di usia 25 tahun mungkin menjadi sebuah impian yang rasanya sangat dekat bagi kebanyakan orang.

Nah, kali ini kita akan mencoba merangkum beberapa pendapat remaja yang belum menginjak usia 20 tahun, apa yang terbesit di benak mereka tentang umur 25 tahun dan pencapaian yang mereka harapkan.

Bagaimana kamu melihat umur 25 tahun? Apakah sudah terbayang sebuah titik penting dalam hidupmu?

Tria (19), Yogya : Menurut aku, di umur 25 tahun itu masih seperti awal mulanya karier kita dimulai. Karena untuk seseorang yang melanjutkan S-1, di umur 22/23 tahun, pada umumnya baru menyelesaikan masa studi.

Putri (17), Tangerang : Aku melihat umur 25 tahun itu kayak kita sudah harus punya kerjaan yang bagus, gaji yang besar dan ya paling nggak beli mobil sih. Tapi kalo aku sendiri nggak pernah menargetkan sesuatu berdasarkan umur, jadi let it flow aja.

Fitri (19), Yogja : Yang ada di bayanganku di umur 25 itu menurutku usia yang matang dalam berbagai hal. Umur 25 itu biasanya lagi masa-masa produktif dan juga bisa disebut sebagai titik kedewasaan seseorang.

Auladdin (18), Blora : Gak ada hal khusus sih di umur 25. Umur bukan jadi tolok ukur sesuatu.

Ekpektasi seperti apa dirimu di umur 25 tahun, dan pencapaian apa yang ingin di raih di usia itu melihat kondisimu sekarang?

Tria : Ekspektasiku di umur 25 tahun adalah mendapatkan pekerjaan yang mapan, bisa mencukupi pribadi sendiri dan mulai menabung.

Putri : Nggak muluk-muluk bisa punya pekerjaan yang bagus, gaji yang cukup udah itu aja.

Fitri : Kalo dari aku pribadi, berkaca dari usiaku saat ini ekspetasi realistisnya ketika umur 25 itu dari segi pendidikan udah bisa dapet gelar master karena orang tua juga mendukung dari secara moral dan finansial. Selain itu juga udah punya tabungan dan yaa mulai mikir nikah lah haha.

Auladdin : Harapannya sih udah punya prestasi akademik dan non akademik ya. Bisa kerja dan ngebahagiaan orang tua dan keluarga.

Selain itu, kita juga sempat menanyakan pendapat kalangan orang tua mengenai hal ini.

Apa yang diharapkan Anda sebagai orang tua ketika anak Anda menginjak usia 25 tahun? Apakah harus sudah sukses?

Sumardi, Yogya (55) : Sebagai orang tua ya saya pasti menginginkan yang terbaik bagi anak-anak saya. Agar mereka mandiri, sukses dan berkecukupan. Namun, menekan mereka untuk mendapatkan pencapaian atau melakukan sesuatu di umur sekian tentu bukanlah sesuatu yang bijak. Setiap orang pasti memiliki jalan takdir masing-masing. Jangan hanya karena mereka belum mencapainya lantas dianggap gagal. Tugas kita sebagai orang tua hanya membimbingnya dan mendoakan yang terbaik untuknya.

Nah, mungkin kurang lebih seperti itu hasil rangkuman kami mengenai pendapat remaja yang belum menginjak usia 20 tahun dan sedikit pendapat dari orang tua. Terlepas dari bagaimana pendapat umur 25 tahun harus begini dan begitu, kita tidak memiliki hak apa pun untuk menghakimi ekspektasi dari remaja-remaja yang sedang mewujudkan mimpinya. Betul begitu?