Dalam mencapai sesuatu, banyak orang menargetkan beberapa hari, bulan, atau tahun untuk mempersiapkannya. Pada hari pertama, mereka akan semangat sekali untuk meraihnya. Bahkan, pekerjaan lain seringkali menjadi sampingan saja. Namun, mereka akan berhenti di tengah jalan dan tidak akan melakukan apapun selain menumbuhkan semangat kembali. Alasannya adalah karena demotivasi.

Demotivasi

Demotivasi adalah perasaan lelah, menyerah, ingin berhenti menetralkan motivasi dan semangat dalam melakukan suatu pekerjaan. Demotivasi inilah salah satu penyebab malas yang jarang sekali disadari oleh banyak orang.

Orang-orang yang demotivasi akan berusaha meningkatkan kembali semangat mereka setelah dua hari atau lebih. Namun, tingkat kesulitan ini akan lebih tinggi dibandingkan mengawali pekerjaan itu sendiri. Semangat mereka sudah terkikis di awal, karena melakukan pekerjaan secara tidak seimbang.

Mereka akan lebih malas dan seperti tidak ingin melakukan apapun kecuali beristirahat. Biasanya, mereka akan mencari cara untuk kembali bersemangat lagi dengan menonton drama korea sampai pagi, tiduran seharian, mendengarkan podcast tentang semangat hidup, dan sebagainya. Namun, semua itu akan sia-sia jika tidak segera bangkit (take action).

Dulu, saya pernah dinasehati oleh salah satu teman bahwasanya jangan terlalu bersemangat karena energi kamu akan habis di tengah jalan. Nasehat itu tidak saya renungkan baik-baik sampai saya mendengar bahwasanya energi semangat yang habis adalah tanda-tanda demotivasi dan akibatnya perasaan malas akan menghantui setiap harinya.

Motivasi dan semangat adalah energi terbaik dalam tubuh. Energi itu sendiri bisa habis dan harus diisi ulang. Maka, yang harus diperhatikan adalah keseimbangan hidup.

Hidup yang seimbang sebenarnya seperti apa? Banyak sekali konten tentang work balance di media sosial. Di antara mereka membuat konten lebih spesifik dengan tema manajemen waktu. Manajemen waktu adalah salah satu cara mengurangi munculnya demotivasi.

Minggu lalu saya menemukan tips mengatur waktu ala Rosa Akhirunnisa di Instagram. Dia membagi waktu dalam sehari menjadi 4 bagian, yaitu 50% waktu kerja, 10% waktu untuk diri sendiri (me-time), 15% waktu untuk keluarga, dan 25% waktu untuk istirahat (tidur). Nah, menurutku tips ini yang paling mudah untuk dilakukan agar work balance.

Pekerjaan memang nomor satu, namun kita perlu juga menjaga kondisi tubuh agar tetap fit, menjaga keharmonisan keluarga, dan menjaga mood agar tetap baik.