Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah, melalui Nabi-Nya yang bernama Muhammad. Nabi Muhammad ini lahir pada abad ke 7 di Makkah, yang sekarang negaranya menjadi negara Arab Saudi. Kalau dulu belum ada negara Arab Saudi, yang ada baru kota Makkah, Madinah, dan kota-kota lain di sekitarnya. Kali ini kita belajar tentang Islam sebagai agama solutif.
Islam Agama Solutif
Nabi Muhammad kemudian menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Makkah, Madinah, dan sekitarnya. Islam yang ditawarkan adalah Islam yang mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan pada waktu itu. Misalnya, pada waktu itu seoroang laki-laki bisa menikah dengan banyak perempuan. Semakin banyak istri yang ia miliki, itu berarti kelas sosialnya semakin tinggi. Persis kalau orang hari ini punya mobil banyak.
Kalau kita melihat orang yang punya mobil banyak, apa yang kita bayangkan? Pasti dia orang kaya kan? Nah, persis seperti itulah gambaran orang Makkah dulu yang punya istri banyak, berarti dia orang kaya karena mampu menghidupi banyak istri. So, perempuan dianggap kaya benda dan barang aja waktu itu. Persis, nggak kurang nggak lebih.
Lalu Nabi muhammad menawarkan agama Islam untuk menyelesaikan masalah-masalah itu. Misalnya dengan cara membatasi istri sampai 4. Eits jangan salah, 4 istri bagi orang Makkah waktu itu adalah jumlah yang sangat sedikit, mengingat kebiasaan mereka yang punya banyak istri. Masalah-masalah yang ada di Arab waktu itu cukup beragam, seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, rusaknya moral, dan lain-lain.
Kira-kira permasalahan yang ada di Arab waktu itu sama atau enggak sih dengan permasalahan yang ada di Indonesia pada saat ini? Tentu beda dong. Sekarang kita menghadapi masalah yang barangkali tidak ada (kalaupun ada tentu tidak banyak) pada waktu ketika Nabi Muhammad hidup. Misalnya, permasalahan sampah plastik yang menggunung. Dulu kan belum ada plastik. Apakah Islam dapat menjawab tantangan itu? Tentu bisa. Islam adalah agama solutif.
Etika dalam Kebaikan
Islam adalah agama yang sempurna. Dalam surat Al-Maidah ayat 3 Allah berfirman: al-yauma akmaltu lakum dinakum, wa atmamtu ‘alaikum ni’mati, wa radhitu lakum al-islama diina (hari ini telah Kusempurnakan agama kalian, yaitu Islam. Dan telah Kulengkapkan nikmat-Ku, dan Aku ridhai Islam sebagai agama kalian). So, Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna.
Berarti, kita harus yakin bahwa Islam tentu mampu menyelesaikan apapun persoalan yang ada di muka bumi ini. Apapun ya. Everything. Nggak ada satupun yang terlewat. Jadi, buat temen-temen milenialis yang lagi galau, punya banyak masalah, ngerasa dirinya menjadi orang yang paling sengsara di muka bumi, jangan putus asa. Ada agama Islam yang akan membantu kalian untuk menyelesaikan segala permasalahan. Asalkan kita yakin aja.
Saya kasih 1 contoh deh. Misalnya, kalian adalah aktivis di sebuah organisasi. Entah organisasi di sekolah, di desa, atau komunitas. Di organisasi tersebut kalian meniatkan diri untuk berbuat kebaikan. Nah pastinya di tengah jalan kalian bakal menghadapi masalah kan? Maka, Islam menyediakan beberapa alternatif jawaban.
Ketika di organisasi tersebut sudah kalian niatkan untuk berbuat kebaikan, maka coba lihat surat Fussilat ayat 30. Allah berfirman yang artinya “sesungguhnya orang-orang yang berkata Tuhanku adalah Allah, kemudian beristiqomah, maka malaikat akan turun kepadanya dengan berkata: “jangan takut, jangan sedih, dan bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan buat kamu. Kami adalah wali-wali kalian di dunia dan di akhirat””.
Nah, selama yang kita niatkan adalah kebaikan, kemudian di tengah jalan kita menghadapi masalah sedemikian rupa, maka Malaikat turun buat kita, dan memotivasi kita secara langsung. Adapun kalau masalahnya adalah masalah komunikasi, misalnya kita salah paham dengan teman kita satu organisasi tersebut, maka Allah kasih solusi lain. Ada di surat An-Nahl ayat 125 yang artinya: “serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, argumen yang baik, dan jika harus berdebat maka debatlah dengan cara yang lebih baik”.
Jadi yang pertama dilakukan adalah ngobrol dengan hikmah, bijaksana, dewasa, tenang, menggunakan kepala dingin. Kalau nggak bisa, baru kita pakai argumen-argumen yang logis, runtut, baik, namun tetap santun. Nah kalau masih nggak bisa, dan harus berdebat, maka kita harus mendebat dengan cara yang lebih baik dari lawan debat kita. Nggak cuma cara yang baik, tapi cara yang lebih baik ya.
Intinya, Islam adalah agama solutif, solusi dari segala permasalahan. Maka, tetap semangat belajar Islam ya!
Editor: Nabhan
Comments