“Guruku tersayang, guruku tercinta tanpa mu apa jadinya aku.”
Lirik lagu tersebut sering dinyanyikan oleh siswa saat perpisahan. Begitu juga dengan saya, saat perpisahan sekolah beberapa tahun lalu, saya dan beberapa teman saya menyanyikan lagu tersebut dengan syahdu. Bahkan ada beberapa yang meneteskan air mata saat menyanyikan lagu tersebut.
Lagu yang berjudul Guruku Tersayang karya Melly Goeslaw memiliki makna mendalam, terutama sikap seorang guru yang pantang menyerah walau banyak murid yang membuatnya marah, belum lagi guru dapat mengubah seorang murid menjadi tahu banyak hal.
Profesi guru kini mungkin tidak banyak diminati oleh banyak orang. Akan tetapi dari profesi tersebut banyak melahirkan profesi yang lain seperti dokter, tentara, polisi, pengusaha dan profesi hebat lainnya.
Jasa dan Tantangan Besar Guru Honorer
Sejak dulu, guru banyak disebut sebagai pahlawan tanpa jasa, dengan penghasilan seadanya namun tetap setia bekerja dan bertugas di garda depan untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa di berbagai penjuru Indonesia.
Lalu apakah gelar pahlawan tanpa tanda jasa masih relevan diberikan kepada guru? Tentu jawabannya adalah iya, apalagi jika guru tersebut berstatus honorer. Jasa guru honorer sangat besar. Mereka berjuang dengan sekuat tenaga untuk menjalankan dan mencintai profesinya tersebut.
Ada beberapa alasan yang membuat guru honorer disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Misalnya, guru honorer saat ini harus berjuang mengajarkan siswa di tengah kencangnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi di Indonesia.
Apalagi sejak kondisi pandemi, banyak siswa yang lebih memilih bermain game, atau membuka media sosial dibandingkan belajar bersama guru melalui aplikasi zoom serta aplikasi pertemuan secara daring lainnya.
Dari dampak tersebut, guru harus memikirkan strategi agar siswa tetap belajar dari rumah serta mengerjakan tugas sesuai target yang ditetapkan oleh peraturan.
Hal berikutnya, penghasilan guru honorer masih sangat kecil, tidak sedikit guru honorer yang masih berpenghasilan sekitar Rp. 300.000 hingga Rp. 800.000 per bulan. Padahal kebutuhan hidup mereka bisa lebih dari angka penghasilan tersebut. Nampak, jasa guru honorer tak sebanding dengan apresiasinya bukan?
Penghasilan tersebut sangat rendah dibandingkan profesi lainnya, memang ada sertifikasi untuk menambah penghasilan, namun butuh proses panjang untuk mengikuti sertifikasi guru tersebut dan mendapat penghasilan yang lebih tinggi.
Lalu guru honorer selalu menerima ketidakadilan. Contohnya adalah perihal apresiasi. Banyak guru yang memiliki prestasi gemilang namun tidak diberikan apresiasi oleh siapapun termasuk oleh Pemerintah.
Berbeda dengan atlet, mereka dijanjikan bonus dengan jumlah ratusan juta, belum lagi dijanjikan dengan jabatan serta dimudahkan untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil, sedangkan guru honorer tidak ada janji apapun jika berprestasi.
Namun walaupun guru honorer banyak mendapatkan kekurangan tetapi mereka terus berusaha untuk menciptakan generasi yang hebat melalui jalur pendidikan. Terbukti, banyak siswa yang berprestasi baik secara akademik maupun non akademik di tingkat nasional maupun internasional.
Sejatinya pahlawan nasional akan menerima penghargaan dari pemerintah sejak ditetapkan sebagai pahlawan. Walaupun mereka tidak membutuhkan hal tersebut, namun penghargaan adalah untuk menghargai perjuangan mereka di masa lampau.
Negara sudah banyak menghargai banyak orang di negeri ini. Contohnya adalah ada artis yang menghina Pancasila menjadi duta Pancasila, lalu ada seseorang yang viral karena kata-kata kasar jadi duta komunikasi, Belum lagi atlet olahraga yang dianggap pahlawan.
Lalu ada pertanyaan mengapa guru honorer belum dihargai oleh negara? Padahal mereka adalah pahlawan sesungguhnya di hari ini bahkan di masa depan. Jasa guru honorer begitu besar karena mereka sudah banyak melahirkan ribuan orang hebat di Indonesia.
Sebetulnya pemerintah bisa menghargai guru honorer dengan mengapresiasi guru honorer yang berprestasi dan sudah berdedikasi tinggi kepada masyarakat. Misalnya guru yang menciptakan inovasi atau berperan banyak di masyarakat harus diapresiasi.
Bagaimana bentuknya? Tidak harus selalu uang, tapi bisa juga dipermudah dalam mengikuti sertifikasi guru. Bisa juga dengan memberikan penghargaan agar guru honorer tersebut bisa tetap semangat dalam mengajar.
Berikutnya, pemerintah juga bisa mempercepat guru honorer untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil. Hal ini saya kira bisa dilakukan, dengan mempermudah prosesnya atau membimbing para guru honorer untuk ikut seleksi CPNS.
Yang terakhir, pemerintah bisa membuat regulasi untuk menaikan gaji guru honorer, minimal agar pendapatan guru honorer bisa setara dengan Upah Minimal Regional atau Upah Minimal Kota/Kabupaten.
Dengan menaikan gaji, guru honorer akan fokus mengajar dan menghasilkan siswa yang hebat di berbagai bidang. Karena mereka akan fokus mempelajari seluruh materi dan teknik mengajar yang baik sesuai dengan perkembangan zaman.
Beberapa hal di atas adalah bentuk penghargaan terhadap guru honorer sebagai pahlawan di masa kini dan masa yang akan datang. Selamat hari pahlawan dan hari guru nasional yang diperingati pada bulan ini.
Comments