Bagi mahasiswa tingkat akhir seperti saya, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu rangkaian kegiatan akademik yang harus dilalui sebelum menyelesaikan jenjang studi strata-1. Sayangnya, kali ini saya harus berhadapan dengan KKN daring yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

Tentu hal ini akibat Covid-19 yang menyebabkan kegiatan tatap muka terkendala. Seluruh rangkaian kegiatan KKN, sejak pendaftaran hingga ujian KKN dilaksanakan secara daring. Hal ini kemudian menimbulkan kritik dari banyak pihak, khususnya kalangan mahasiswa. Tak lain karena pelaksanaannya yang kurang siap di berbagai aspek.

Filosofi Kuliah Kerja Nyata

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan. Pelaksanaannya selama satu hingga dua bulan di daerah setingkat desa.

Kuliah Kerja Nyata merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh perguruan tinggi sebagai upaya mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat.

KKN menjadi salah satu tempat bagi mahasiswa belajar hidup bermasyarakat dan berbagi ilmu yang telah diperolehnya di kampus kepada masyarakat. Selain itu, KKN juga menjadi tempat bagi mahasiswa untuk melatih profesionalitas.

Kemampuan pemecahan masalah hingga melatih kerja tim dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Sehingga, adanya KKN sejatinya memang memiliki manfaat yang luas baik bagi masyarakat, mahasiswa maupun kampus yang menyelenggarakan.

Mekanisme Pelaksanaan KKN di Musim Pandemi

Apabila pada kegiatan KKN tahun-tahun sebelumnya kampus memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk menentukan tema dan program kerjanya sendiri, maka berbeda halnya dengan tahun ini. Pada tahun ini, kampus menuntut mahasiswa untuk memilih tema dan program kerja yang berfokus pada kegiatan edukasi terkait pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 yang berdampak luas terhadap masyarakat memang membutuhkan perhatian khusus. Mulai dari dampak ekonomi yang menyebabkan pendapatan masyarakat menurun, hingga sikap abai terhadap Covid-19. Masalah-masalah tersebutlah yang diharapkan dapat dicarikan solusinya oleh mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan KKN.

Kemudian, seiring dengan masih berlangsungnya pandemi Covid-19, maka pelaksanaan KKN pun dilakukan secara daring. Mahasiswa harus memaksimalkan penggunaan teknologi digital dalam melaksanakan kegiatan KKN daring ini.

Hal diatas tak lepas dari adanya anjuran untuk tetap memperhatikan protokol-protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga, mahasiswa tetap dilarang untuk mengadakan kegiatan-kegiatan yang mengharuskan masyarakat berkerumun.

KKN Daring Menampakkan Kesenjangan Digital

Dalam pelaksanaan KKN daring yang diharuskan untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi digital, permasalahan kesenjangan digital dapat dikatakan sebagai kendala utama baik bagi mahasiswa maupun masyarakat. Kesenjangan digital dapat dipahami sebagai ketimpangan yang didasarkan pada aspek ekonomi maupun sosial yang dialami oleh masyarakat dalam memperoleh akses terhadap teknologi informasi.

Seperti yang sudah diketahui bersama, teknologi informasi merupakan komoditi yang hanya dapat diakses oleh generasi milenial ataupun mereka yang memiliki kemampuan baik ekonomi maupun sosial.

Sebagai contoh, sebagian besar masyarakat desa yang berprofesi sebagai petani, nelayan, ataupun pekerja lepas lainnya, mereka akan lebih sukar menerima akses informasi digital.

Hal ini dikarenakan teknologi digital bukanlah piranti yang akrab dengan kehidupan masyarakat desa sehari-hari. Mereka lebih akrab dengan perkumpulan warga dibandingkan webinar, mereka lebih akrab dengan cangkul dibandingkan dengan smartphone, dan mereka lebih akrab dengan penyampaian materi secara langsung, baik melalui pengajian ataupun pelatihan warga dibandingkan melalui powerpoint.

Lantas, bagaimana caranya menyampaikan informasi-informasi melalui teknologi digital sedangkan masyarakat di pedesaan masih banyak yang asing dengan hal tersebut.

Persoalan inilah yang kemudian menjadi pertanyaan bagi mahasiswa yang akan melakukan kegiatan KKN daring. Di sisi lain, koneksi internet juga masih menjadi barang mewah bagi sebagian daerah di Indonesia. Padahal, koneksi internet adalah salah satu pilar utama yang akan menopang kelancaran kegiatan KKN daring ini.