Film KKN di Desa Penari adalah gambaran adat istiadat yang masih sangat kental di daerah terutama desa-desa terpencil di Indonesia yang masih menjunjung kepercayaan animisme dinamisme. Secara gamblang diceritakan dalam film genre horror terbaru garapan sutradara Awi Suryadi. Skenario film ini  diadaptasi melalui cerita thread twitter yang pernah diunggah oleh SimpleMan yang sempat viral di media sosial tahun 2019 silam. Skenario adaptasi tersebut ditulis ulang oleh Lele Laila bersama Gerald Mamahit. Film produksi MD Pictures ini dibintangi oleh Tissa Biani, Aulia Sarah, Adinda Thomas, Achmad Megantara, Aghniny Haque, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha dan Kiki Narendra. 

Film KKN di Desa Penari adalah film horor Indonesia tahun 2022 yang berhasil ditayangkan sejak tanggal 30 April 2022 setelah tertunda selama 2 tahun akibat pandemi Covid-19. Hingga tulisan ini dibuat film ini telah berhasil memecahkan rekor sebagai film Indonesia terlaris sepanjang masa. Dengan jumlah tiket yang terjual sedikitnya 7 juta penonton. Singkatnya film ini menceritakan perjalanan sekelompok mahasiswa yang melakukan KKN di sebuah desa yang terpencil di salah satu kabupaten di Indonesia. Desa yang mereka jadikan tempat KKN selain terpencil juga masih sangat kental ritual kejawennya. Hal-hal mistis dan janggal pun pelan-pelan muncul mengiringi kegiatan KKN mereka. Lalu, apakah film KKN di Desa Penari dapat menvisualisasikan apa yang diceritakan di thread Twitter?

Sinematrogafi

Berbicara tentang sinematografi, Film KKN di Desa Penari berhasil dieksekusi dan menghasilkan rekaman visual yang tidak perlu diragukan. Transisi kamera yang bagus tampak dengan  perubahan halus dari pagi ke malam. Kemudian transisi yang epic salah satunya siluet penari yang berubah seketika menjadi Widya sehingga kemudian suasana menyeramkan dapat terbangun dengan baik. Ditambah dengan alunan musik tradisional jawa nyanyian berupa kidung jawa yang mampu menambah suasana mencekam, dan membuat penonton bergidik ngeri. 

Tokoh 

Penggambaran karakter dalam film ini memiliki peran penting dalam membangun cerita dan menyampaikan pesan film. Tokoh Nur digambarkan sebagai perempuan berhijab yang rajin beribadah. Namun, ada sosok makhluk yang disebut Mbah Dok yang menjaganya, dalam kepercayaan jawa sering disebut khodam. Hingga saat ini hal tersebut masih bisa kita temui di masyarakat. 

Sosok ayu dan bima yang dengan sadar menuruti egonya untuk mendapat apa yang mereka inginkan. Mereka juga bersekutu dengan badarawuhi dan juga melakukan hal-hal terlarang di desa tersebut. Mewakili gambaran masyarakat saat ini yang juga mudah tergiur akan sesuatu dan mencapainya dengan segala cara.  

Ada pula tokoh Widya seseorang perempuan yang digambarkan sebagai sosok lugu selayaknya mahasiswa semester akhir. Ia hanya ingin menyelesaikan KKN tanpa ada keinginan yang lain. Melalui karakter Widya sutradara hendak menyampaikan pesan bahwa seseorang yang selalu melangkah pada jalan yang benar, serta menanamkan kebaikan. Akan senantiasa dilindungi oleh Yang Kuasa dari hal-hal yang membahayakan diri sendiri. Selanjutnya tokoh Badarawuhi yang digambarkan sebagai seorang Wanita penari yang cantik dan siapapun yang melihatnya pasti akan terpikat. Aulia Sarah sangat mendalami karakter sehingga suasana yang terbangun pun semakin mencekam saat ia hadir. 

Twitter dan film berbeda?

Bagi kita yang mengikuti cerita KKN di Desa Penari dari thread Twitter, kita akan cukup merasakan perbedaan dari cerita yang disajikan di Film. Dalam thread diawali dengan cerita dari sudut pandang widya sebaliknya dalam film dibuka dengan cerita sudut pandang Nur. Namun, untuk scene selanjutnya mengambil dari kedua sudut pandang tokoh. Alhasil ada beberapa cerita thread yang tidak ditampilkan di film dan ada juga yang dipercepat alurnya atau sekedar diperlihatkan sekilas. Jika anda ingin menonton saya rekomendasikan untuk membaca terlebih dahulu thread tentang KKN di Desa Penari agar lebih bisa memahami alur cerita dalam film.

Alur cerita

Dari segi alur cerita film ini sebenarnya tidak berbelit-belit, namun cukup membosankan. Ada beberapa scene yang terkesan diulang meskipun dengan sudut pandang karakter yang berbeda. Namun selebihnya alur ceritanya cukup santai tidak terlalu lambat dan tidak terlalu cepat.

Sound

Hal yang menurut saya perlu diperbaiki lagi adalah pemberian sound atau back sound music di Film KKN di Desa Penari. Bukan hanya jump scare yang banyak dan terkadang kurang pas dengan adegan tetapi juga kualitas sound di film ini kurang baik. Misalnya pada saat music yang harusnya membangun suasana mencekam dalam suatu adegan. Tetapi music yang dipasang terlalu tinggi sehingga bukan suasana seram melainkan penonton merasa kebisingan. Tetapi untuk alunan gamelan dan kidung dapat diakui sangat membangun suasana menyeramkan.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang ada, film ini menarik untuk ditonton. Terlebih sinematografinya yang indah dan film ini juga mengangkat isu sosial yang dekat dengan masyarakat. Film KKN di Desa Penari mengajarkan kita untuk selalu menjaga sikap dan tindakan dimanapun kita berada. Seperti kata pepatah “Di manapun bumi dipijak di situlah langit dijunjung”. Menghargai adat desa setempat merupakan upaya kita menghormati masyarakat dan makhluk lain. Yang secara berdampingan hidup bersama kita agar tidak ada yang merasa terusik dan terganggu sehingga kita dapat hidup dengan aman dan damai berdampingan.

Editor : Faiz

Gambar : Google