Semua orang pastinya pernah mendapat kritikan baik itu dalam hal positif maupun negatif. Kritik pun sebenarnya memiliki begitu banyak manfaat. Misalnya, membuat kita paham akan kesalahan yang tidak kita sadari sehingga kesalahan tersebut tidak terulang kembali, menjadi bahan evaluasi agar menjadi lebih baik ke depannya, dan membuat pikiran lebih maju dan terbuka dalam mencari solusi.

Namun, saat ini kritik cenderung dianggap sebagai hal yang negatif, karena kebanyakan orang saat ini salah dalam menyampaikan kritik. Sehingga, maksud yang hendak disampaikan tidak tertangkap. Hal lain yang membuat kritik dianggap negative, yaitu tujuan dari kritik. Banyak orang yang menjadikan kritik sebagai cara untuk mencari-cari kesalahan seseorang maupun menjatuhkan seseorang.

Kritik Negatif

Akibat dari kritik negatif ini, tak sedikit orang-orang yang menjadi rendah diri dan kurang percaya akan kemampuannya. Hal inilah yang pernah saya alami ketika masih duduk dibangku sekolah menengah.

Ketika seorang guru mencoba mengkritik hasil karya muridnya, namun dengan kata-kata yang kurang pantas seperti, “Udah bagus sih tugasnya, tapi warnanya nggak usah sok-sokan di gradasi bikin hasilnya jadi biasa dan gaenak dilihat. Coba kamu buat lagi sambil liat tuh temen-temen kamu! Nggak usah ditambah-tambahin sesuka kamu nanti tambah aneh jadinya.” Mungkin maksud yang hendak disampaikan positif, tetapi dengan cara penyampain tersebut membuat saya lebih baik membuang hasil karya dibandingkan memperbaikinya.

Memang cukup aneh cara mengkritik orang saat ini. Ketika terdapat hal yang tidak sesuai dengan keinginannya, alasan tersebut langsung dijadikan landasan untuk mengkritik seseorang. Sebagai contohnya, ketika kita menonton sepak bola di televisi.

Saat ada pemain yang dirasa kurang maksimal menurut pandangan pribadi, kita refleks mengatakan “Aduh, ini pemainnya gabener nih padahal tinggal oper bola kesana kan gampang masa gitu aja gabisa sih.” Bagi kita yang melihat melalui layar kaca semua terasa mudah, tetapi para pemain di lapangan lebih tahu apa kesulitan yang mereka hadapi saat itu.

Itulah salah satu contoh mengkritik yang berlandaskan keinginan pribadi. Selain itu, ada pula mengkritik dengan maksud menjatuhkan maupun merendahkan seseorang seperti “Kamu tuh mukanya cantik banget, tapi sayang kamu gendut jadi tetep aja ga enak dilihat, coba diet dong biar makin cantik“. Sudah mengkritik dengan cara yang salah ditambah pula dengan merendahkan seseorang, tetapi berlagak seakan-akan menjadi yang paling benar.

Bayangkan apa yang akan terjadi pada para korban kritik negatif, mereka yang semula hanya ingin menunjukan diri yang apa adanya, tetapi langsung diserang oleh kritikan negatif. Sedangkan para pengkritik negatif dengan mudahnya memberikan pembelaan “Nggak usah baper dong! ini kan cuma kritik.” Dengan gampangnya tanpa memikirkan perasaan dan mental para korban kritik negatif.

Bukan Kejahatan

Kritik yang baik seharusnya berlandaskan pada fakta yang kita ketahui, namun nyatanya orang–orang lebih suka mengkritik tanpa fakta. Sehingga, tidak jarang kritik yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan. Hal inilah yang terkadang membuat pengkritik negatif terlihat tampak bodoh, karena tujuan awal mereka hanyalah ingin menjatuhkan seseorang.

Hal penting lainnya jika ingin mengkritik jangan lupa untuk memberikan saran, hal ini sangatlah penting namun serikali terlupakan. Tujuan awal mengkritik adalah untuk membuat seseorang menjadi lebih baik lagi, tetapi tanpa adanya saran semua kritikan menjadi kurang lengkap. Terkadang orang-orang membutuhkan saran terlebih ketika benar–benar tidak menemukan solusi maupun ide.

Perlu ditegaskan kembali bahwa kritik bukanlah suatu kejahatan, namun jangan lupa akan etika dalam mengkritik yang baik. Selalu gunakan kata-kata yang sopan dan usahakan untuk mengkritik seseorang tidak pada tempat umum. Mengkritik memang diharuskan menggunakan logika, tetapi jangan lupakan perasaan seseorang yang dikritik agar tidak menyakiti hati dan mematahkan semangatnya.

Jangan takut untuk mengkritik dan jangan malu untuk dikritik, karena semua itu pasti ada feedback untuk diri kita sendiri. Faktanya, orang sukses pasti berawal dari kritikan karena tidak ada manusia yang terlahir sempurna.