Rumah tanpa sekat memangnya enak?

Ketika sedang menuliskan catatan ini, anak bungsu saya sedang bermain bulutangkis bersama bapaknya. Permainan yang sebenarnya hanya ‘tampelan’, bukan bulutangkis dalam arti sebenarnya. Kok gitu? Ya, karena tak ada net dan arena permainan dengan garis-garis batas yang jelas, hanya bermodalkan raket dan 2 buah shuttllecock, itupun sudah patah beberapa bulunya. Arenanya? Di ruang tengah rumah kami. Sekali lagi, di ruang tengah.

Oke, jangan Anda bayangkan rumah kami adalah rumah besar segede lapangan bola. Kami tinggal di perumahan dengan luas tanah 95 meter persegi yang seluruhnya dihabiskan untuk bangunan. Bisa dibayangkan sebesar apakah itu. Hi hi hi. Tetapi kami masih bisa bermain ‘bulutangkis ‘ di ruang tengah. Bahkan, kalau boleh sedikit pamer, anak-anak biasa bermain sepeda di dalam rumah saat mereka kecil dulu.

Menghilangkan dinding penyekat bahkan pintu, memang kami niatkan sejak awal pembangunan rumah.  Kami menghilangkan batas antara rumah tamu, ruang makan dan ruang keluarga. Hanya ada partisi sebagai pemisah antara ruang tamu dan ruang makan. Kami menggunakan partisi berbahan kayu dengan desain kotak kecil kecil. Desain seperti ini memungkinkan segala kegiatan di kedua ruangan bisa saling terlihat dengan jelas.

Untuk memisahkan antara ruang keluarga dengan ruang tamu, hanya terdapat nakas sebagai penanda sekat ruangan. Itupun bisa dipindah tempat sesuai kebutuhan. Ya seperti saat ini. Ketika diperlukan penambahan lahan untuk arena olahraga, otomatis nakas dan beberapa kursi digeser ke pinggir untuk mendapatkan space yang lebih luas.

Rumah kami mengusung desain Open-Plan alias rumah tanpa sekat. Bukan meniadakan sekat sama sekali, tetapi mengurangi penggunaan dinding, bahkan pintu, untuk memberikan kesan luas dan lega.  Desain ini cocok di terapkan untuk kaum milenial yang menyukai hunian kecil, tetapi tetap terlihat lapang.

#1 Terkesan Luas

Manfaat pertama desain rumah tanpa sekat adalah kesan luas yang ditimbulkannya. Ketika beberapa ruang ‘dihilangkan’ pembatasnya, maka akan terlihatlah satu ruangan luas yang mendominasi seluruh bagian dari rumah.

Meskipun yang saat mata memandang langsung mngenali bahwa ruangan-ruangan tersebut berbeda nama dan fungsinya, tetapi ketika pandangan awal yang terlihat adalah satu ruangan besar, maka kesan pertama yang tertangkap saat memasuki rumah tersebut adalah terlihat lebih luas.

#2  Memudahkan akses ruang di dalam rumah

One-Plan Desain ini juga cocok bagi mereka menginginkan kepraktisan dan kemudahan mobilitas di dalam rumah. Tak ada sekat, memudahkan pergerakan di dalam rumah. Tanpa harus membuka pintu atau keluar ruangan, kita sudah bisa melihat situasi dan keadaan di ruangan lain.

Bayangkan aja, ketika bangun tidur kita penasaran di meja makan udah ada kopi pagi belum ya? Tak perlu jalan ke luar kamar, luaskan aja pandangan ke ruang makan. Karena tak ada dinding penyekat, jadi bisa langsung melihat kondisi ruang makan tanpa harus turun dari tempat tidur. Halah, bilang aja malas jalan. Bukan malas, tapi irit tenaga, hi hi hi. Bukankah konsep dari apartemen juga seperti itu? Praktis.

Kemudahan mobilitas ini juga sangat membantu para ibu yang memiliki balita. Saya ingat betul ketika anak-anak masih kecil, saya tak perlu lari-lari antar ruangan untuk memeriksa kondisi anak-anak. Ibu masih bisa memasak sedangkan anak bermain sendiri di depan televisi dengan tetap bisa terawasi. Tak ada sekat yang memisahkan pandangan ibu dari anak dan sebaliknya. Anak juga merasa tenang karena tetap merasa ada ibu di dekatnya. Si anak tetap bisa melihat keberadaan ibunya meskipun sebenarnya mereka berada di ruangan yang terpisah.

#3 Sirkulasi cahaya dan udara

Pada dasarnya, desain rumah tanpa sekat  bukan tentang menghilangkan fungsi dari dinding sebagai pembatas, tetapi tentang bagaimana kita bisa merasakan lebih banyak cahaya. Tak ada dinding pembatas memungkinkan cahaya masuk secara langsung dengan lebih leluasa. Kondisi di dalam rumah jadi lebih terang dengan pencahayaan alami. Otomatis ini akan mengurangi penggunaan lampu berlebih. Hemat listrik dan of cource hemat biaya, ya kan?

Sama halnya dengan ide dasar ingin mendapatkan pencahayaan alamai. Desain rumah tanpa sekat juga mengalirkan udara dengan lebih leluasa dari dan ke luar ruangan. Otomatis pula, rumah terasa lebih segar dengan hembusan udara alami. Hal ini juga bermanfaat mengurangi sumpek, gerah dan yang pasti rumah jadi lebih sehat.

#4 Hemat waktu dan biaya pengerjaan

Pada proses pembuatan rumah tanpa sekat, pembuatan dinding hanya terpusat pada dinding utama. Jadi alokasi waktu dan dana untuk pembuatan dinding-dinding penyekat ruangan bisa dialihkan untuk konsentrasi di hal lain, seperti furniture misalnya.

Saya ingat sekali ketika di awal akad pembangunan rumah ini kami meminta kepada pihak developer untuk menghilangkan dinding dan pintu bagian belakang. Penghilangan bagian tersebut otomatis memotong harga bangunan, sehingga bisa kami alihkan untuk penambahan nilai uang muka. Gak banyak sih, tapi lumayanlah sedikit mengurangi beban di awal.

#5 Memudahkan ketika ada acara

Agenda rutin yang selalu ditunggu setiap bulan adalah gajian, ya kan? Eits, jangan lupa, dimana ada gajian disitu ada arisan, ha ha ha. Indonesia selalu identik dengan acara kumpul-kumpul. Banyak macam judulnya, tetapi temanya tetap berkumpul dan makan-makan. Arisan adalah salah satunya.

Untuk acara arisan atau hanya sekedar pertemuan keluarga, biasanya memerlukan ruang yang lebih luas dari biasanya. Seringkali ruang tamu dan teras menjadi sasaran lokasi utama. Tetapi pertimbangan kemungkinan turun hujan atau cuaca panas dan akses keluar masuk sering menjadi pertimbangan uatama.

Nah, memiliki rumah tanpa sekat akan mengurangi kesulitan kita dalam hal penentuan tempat acara. Sekali lagi, hanya perlu meminggirkan perabot dan funiture, beberapa ruangan bisa dijadikan satu ruangan yang lega dan luas.

Salah satu penyebab utama memilih desain rumah tanpa sekat sebenarnya adalah keinginan yang dilontarkan anak sulung kami. Sejak kecil dia berkeinginan tinggal di apartemen. Terlalu banyak nonton film ya gitu, banyak khayalnya. Tetapi kemudian, ide model apartemen menjadi inspirasi untuk kami memanfaatkan hunian kecil ini sesuai keinginannya.    

Editor : Hiz

Foto : Pexels