Untuk orang yang berusaha berhemat dalam hal keuangan. Salah satu pepatah yang saya terapkan adalah ‘ono rego ono rupo’. Jika diartikan, pepatah ini mengatakan bahwa harga menentukan kualitas barang yang akan kita dapatkan. Barang dengan harga tinggi tentunya memiliki kualitas yang lebih baik daripada barang murah. Walaupun tidak selalu menjadi jaminan, tapi barang bagus biasanya dibanderol dengan harga tinggi.

Saya mempelajari pepatah ini dari orang tua saya. Ketika saya masih kecil, mereka selalu mengatakan bahwa lebih baik mengeluarkan uang lebih banyak untuk mendapatkan barang bagus. Daripada mendapatkan barang murah tapi kualitasnya kaleng-kaleng.

Mungkin prinsip ono rego ono rupo ini terdengar sedikit hedonis. Namun setelah saya pahami betul-betul. Dengan menerapkan prinsip ini, saya justru dapat menghemat pengeluaran saya untuk suatu barang. Ada beberapa hal yang membuat ‘ono rego ono rupo’ sangat cocok dipakai untuk menerapkan hidup hemat.

Pertama, harga tinggi menjadi jaminan barang yang kita dapat lebih awet. Bagi orang hemat seperti saya, mempunyai barang yang awet sangatlah membantu. Barang yang awet tentu memiliki jangka waktu pemakaian yang panjang. Dengan hal tersebut kita tidak perlu sering-sering mengeluarkan uang hanya untuk membeli barang yang sama karena sudah rusak.

Sebagai contoh ketika kita akan membeli sepatu. Saat ini banyak sekali sepatu dengan model yang sama, tapi mereknya berbeda-beda. Dari sekian banyak merek tersebut, pasti ada salah satu yang terkenal karen kualitasnya. Sepatu dengan merek terkenal biasanya dihargai lebih mahal. Sementara banyak merek lain yang justru menurunkan harga jauh di bawah merek terkenal tersebut.

Karena saya memegang pepatah ‘ono rego ono rupo’ tentu saya memilih sepatu dengan merek terkenal meski harganya lebih mahal. Dari pengalaman saya, sepatu dengan merek terkenal biasanya bisa awet selama bertahun-tahun. Sedangkan sepatu yang tidak bermerek bahkan hanya tahan sampai beberapa bulan saja.

Katakanlah harga sepatu bermerek tersebut lima ratus ribu. Sedangkan sepatu biasa harganya cuma dua ratus ribuan. Tapi jika sepatu tak bermerek tersebut hanya awet beberapa bulan, tentu akan lebih hemat sepatu yang awet sampai bertahun- tahun kan.

Kedua, barang yang bagus akan lebih mudah untuk dijual kembali. Ketika kita memiliki barang dengan merek terkenal, kualitas bagus, ataupun harganya yang tinggi. Barang tersebut akan tetap memiliki nilai yang tinggi ketika kita hendak menjualnya. Sebagai contoh TV Polytron dengan TV merek ‘China’. Tentu akan lebih mudah dan menguntungkan menjual TV Polytron daripada merek ‘China” tersebut bukan?

Ketiga, menggunakan barang yang memiliki nilai akan memuaskan ego kita. Selain alasan kebutuhan, membeli barang juga dilakukan untuk memuaskan ego kita. Sebagai seorang konsumen, tentu kita akan selalu mengharapkan mendapat kepuasan dari barang yang kita beli.

Oleh karena itu, dengan membeli barang berkualitas. Kita akan lebih terpuaskan daripada membeli barang murah. Dari pengalaman saya, membeli barang murah itu terkadang ada saja permasalahannya. Entah barang tersebut mudah rusak, jelek, atau malah nggak sesuai ekspektasi kita. Ujung-ujungnya kita pingin beli lagi supaya mendapat kepuasan yang kita inginkan.

Terkadang orang menganggap hidup hemat itu harus irit, harus prihatin, atau bahkan harus menderita. Padahal hidup hemat itu adalah sebuah seni dalam mengatur keuangan kita. Jika kita merasa terbebani ketika menerapkan hidup hemat, mungkin ada yang salah dari cara yang kita gunakan.

Editor : Hiz

Foto : Pexels