Merasa gak kalau belajar itu melelahkan, pernyataan semacam ini juga dinasihatkan oleh Imam Syafi’i, “Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar, kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan”. Nyatanya menimba ilmu itu memang capek. Tidak jarang kita kehilangan performa kita dalam belajar. Pada dasarnya, setiap orang memiliki metode dan caranya masing-masing dalam mengatasi permasalahan selama belajar berdasarkan ilmu pengetahuan maupun pengalaman yang mereka miliki.
Mengenal Self Regulated Learning
Berkaitan dengan cara belajar, ada yang namanya Self Regulated Learning atau disingkat dengan SRL. Kamu pernah dengar tentang ini gak? Cara belajar ini juga umum disebut sebagai pembelajaran mandiri.
Metode belajar Self Regulated Learning dalam konteks pembahasan ini merujuk pada makna individual, yaitu sebagai dorongan dan kegiatan individu untuk mengelola pembelajarannya sendiri. Sebab, terdapat pula konteks SLR yang merujuk pada model pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Penelitian tentang Self Regulated Learning
Penelitian tentang Self Regulated Learning sebenarnya sudah ada sejak pertengahan tahun 1980-an. Adanya penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui dan memahami bagaimana pelajar mampu mengontrol proses belajarnya sendiri.
Zimmerman mengatakan SRL adalah proses belajar yang membangun partisipasi aktif pelajar dalam belajar secara metakognisi, motivasi, dan perilaku. Layaknya proses, Self Regulated Learning memiliki tahapan-tahapannya.
Ada tiga tahapan yang wajib kamu tahu sebelum menerapkan SRL. Ketiga tahapan tersebut adalah tahap perencanaan, tahap aksi, dan tahap refleksi.
Tahap-tahap Self Regulated Learning
Tahap pertama adalah perencanaan. Sebagaimana namanya, tahap ini gak jauh dari kegiatan merencanakan atau merancang. Semoga kamu gak lelah berencana, ya! Dalam tahap perencanaan, kamu perlu menetapkan tujuan dan menyusun strategi untuk mencapai target dalam belajar. Perencanaan seperti ini akan membuat waktu dan usahamu menjadi lebih efisien.
Kemudian, tahap kedua adalah tahap aksi. Setelah berencana, berarti perlu ada aksi. Sebab, dikatakan bahwa rencana tanpa aksi hanyalah imajinasi. Dalam tahap ini, kamu tinggal melaksanakan rencana yang sebelumnya telah kamu tuangkan pada tahap berpikir ke depan.
Idealnya seseorang yang telah merencanakan tujuannya akan berupaya merealisasikan rencana itu dengan percaya diri. Kamu juga perlu menginstruksikan diri sendiri tatkala dalam pelaksanaan terdapat hambatan maupun kendala yang membuat tahap aksi tidak berjalan dengan baik. Dalam hal ini, motivasi diri terus diperlukan. Sebab motivasi merupakan inti dari pengelolaan diri dalam belajar.
Terakhir adalah tahap ketiga, yakni tahap refleksi. Setelah selesai menjalankan rencana, hal yang perlu dilakukan ialah merenungkan dan mengevaluasi hal-hal yang sebelumnya telah kamu lakukan. Tahap refleksi dapat membantu kamu memahami mengapa kamu memperoleh hasil sekian dan bagaimana cara kamu meningkatkan kinerja di kemudian hari.
Dalam tahap refleksi, kamu perlu membandingkan kinerjamu dengan tujuan dan target awal. Ingat, bukan membandingkan dirimu sendiri dengan orang lain, ya! Setelah kamu melakukan refleksi dan evaluasi, kamu akan mengetahui apakah menjalankan strategi yang sebelumnya telah kamu susun memang tepat untukmu dan apakah kamu perlu menindaklanjuti strategi itu.
Manfaat Self Regulated Learning
Metode belajar Self Regulated Learning memberikan kesempatan kamu untuk dapat belajar secara mandiri, untuk dapat mengontrol proses pembelajaran, dan menumbuhkan motivasi sendiri. Dengan menerapkan SRL, kamu mampu memanajemen waktu serta menjadi produktif. Mengapa Self Regulated Learning dikatakan dapat membantu seseorang untuk survive di perkuliahan? Sebab cara belajar ini dapat membuat kamu memaknai proses pembelajaran.
Pendidikan diselenggarakan bukan semata-mata untuk mencetak prestasi yang tinggi secara kognitif, tetapi pendidikan juga diselenggarakan untuk membentuk manusia yang bermutu dari segi afektifnya dengan menjunjung nilai-nilai integritas.
Pemahaman yang baik tentang belajar membuat kamu mampu berproses dan berprogres menjadi pribadi yang lebih baik. Ingat bahwa kemajuan suatu negara tidak dilihat dari Sumber Daya Manusia yang melimpah, tetapi dari kualitas Sumber Daya Manusia yang dimilikinya.
Editor: Assalimi
Gambar: Pexels
Comments