Umat Islam telah menjalankan ibadah wajib puasa di bulan Ramadhan selama satu bulan penuh. Saat ini kita tiba di bulan Syawal yang merupakan bulan kemenangan, kembalinya umat Islam kepada fitrahnya, dan diampuni segala dosa-dosa yang telah diperbuat. Bulan Syawal di tahun ini sudah pasti berbeda dengan tahun sebelumnya karena pandemi yang menganjurkan kita untuk beribadah di rumah saja. Ada beberapa amalan yang kita bisa lakukan di bulan Syawal. Apa aja sih? Yuk check it out!

Puasa 6 Hari di Bulan Syawal

Tentunya seluruh umat islam sudah tahu dengan keutamaan puasa 6 hari di bulan Syawal kecuali tanggal 1, dimana umat Islam harus kembali makan pagi dan diharamkan puasa pada hari itu. Karena dijelaskan dalam hadits dari Abu Sa’id al-Kudri ia mengatakan:

عن عمر بن الخطاب وأبي هريرة وأبي سعيد رضي الله عنهم أن رسول الله صلى الله عليه وسلم نهى عن صوم يوم الفطر ويوم الأضحى

Nabi Muhammad Saw., melarang berpuasa pada dua hari raya; Idul Fitri dan Idul Adha

*(Maksudnya tanggal satu Syawal atau sepuluh bulan Dzulhijjah).

Sementara itu, tuntunan sunnah berpuasa di bulan Syawal berlandaskan pada hadits Nabi Muhammad SAW, yaitu:

ﻣَﻦْ ﺻَﺎﻡَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺛُﻢَّ ﺃَﺗْﺒَﻌَﻪُ ﺳِﺘًّﺎ ﻣِﻦْ ﺷَﻮَّﺍﻝٍ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﺼِﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﺪَّﻫْﺮِ

Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164)

Dijelaskan bahwa puasa dibulan Syawal dilakukan selama 6 hari, di lakukan mulai tanggal 2 Syawal. Puasa Syawal 6 hari boleh dilakukan secara sekaligus 6 hari berturut-turut, boleh juga tidak berurut yang terpenting dilakukan selama 6 hari.  Pada hadits di atas tersebut dijelaskan jika kita melaksanakan puasa 6 hari ini kita akan mendapatkan pahala berupa sama dengan puasa selama satu tahun penuh.

Dengan keistimewaan puasa 6 hari di bulan Syawal, kita akan merasa rugi jika tidak melakukan dan memanfaatkan salah satu keistimewaan ini. Melaksanakan puasa ini merupakan wujud rasa syukur dan memohon ampunan kepada Allah SWT bagi umat muslim.

Menikah di Bulan Syawal

Amalan di bulan Syawal berikut ini pasti sudah tidak asing lagi buat kita, yaitu melaksanakan pernikahan. Sering kali setelah hari raya Idul Fitri banyak umat islam melaksanakan pernikahan. Menikah ditanggal dan hari apa saja di bulan Syawal merupakan satu kebaikan bagi yang melaksanakan. Hal ini seperti yang dikisahkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA.

Rasulullah SAW menikahiku saat bulan syawal dan mengadakan malam pertama dengan aku di bulan syawal. Manakah istri beliau yang lebih mendapatkan perhatian selain aku?” (HR. Muslim, An Nasa’i).

Tetapi jika ingin mengamalkan amalan yang satu ini sekarang, kita harus mempertimbangkan adanya pandemi Covid-19. Sehingga untuk melaksanakan pernikahan tidak perlu mengadakan resepsi besar-besaran hanya cukup akad nikah saja mengundang keluarga sebatasnya, sesuai dengan peraturan pemerintah tidak boleh berkumpul terlalu banyak orang.

Silaturahmi

Kegiatan bersilaturahmi sudah tidak asing lagi bagi kita, menjadi kewajiban dan keistimewaan dan sangat erat kaitannya dengan bulan Syawal. Setelah kita merayakan hari raya Idulfitri biasanya keluarga atau kerabat dekat dari luar kota yang datang untuk berkumpul merayakan bersama.

Bulan Syawal merupakan bulan yang penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT dengan silaturahmi dan saling bermaaf-maafan yang dilaksanakan oleh seluruh umat islam. Ustadz Hanan mengutip hadist terkait silaturahmi yang diceritakan Uqbah bin Amir.

 صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَأَعْرِضْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ

Sambunglah orang yang memutuskan hubungan denganmu, berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu.” (HR Ahmad).

Dalam hadist  tidak ditetapkan cara tertentu untuk menjalin silaturahmi. Artinya, berbagai cara bisa dilakukan untuk menyambung hubungan yang terputus. Sebagian besar masyarakat tidak bisa menemui kerabat dekat diluar kota karena adanya imbauan tegas dari pemerintah untuk tidak mudik. Karena zaman sudah modern, kita bisa bersilaturahmi secara virtual, menggunakan aplikasi seperti Zoom atau WhatsApp. Yang terpenting silaturahmi tetap berjalan dengan baik.

I’tikaf di Bulan Syawal

Amalan selanjutnya yaitu I’tikaf di bulan Syawal, I’tikaf atau berdiam diri di masjid merupakan amalan yang sangat penting. Maksud ‘berdiam diri di dalam masjid’ ini, kita bukan hanya berdiam saja tanpa melakukan apa-apa, tetapi juga beribadah. Sebab I’tikaf merupakan cara kita agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berzikir, melaksanakan salat lima waktu dan salat sunah, serta membaca Al-Quran.

Karena pandemi, banyak masjid atau tempat ibadah yang ditutup sebagai upaya memperkecil penyebaran Covid-19. Jadi, kita bisa melakukan I’tikaf di rumah saja yang penting niat kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tentang hal ini Nabi SAW bersabda:

“Tidak boleh membahayakan (diri sendiri) dan tidak boleh membahayakan orang lain.” (HR. Daruquthni).

Hadits tersebut menjelaskan, bahwa kita diperbolehkan melakukan I’tikaf di rumah saja, daripada harus membahayakan diri sendiri atau orang lain karena adanya pandemi ini.

Mari kita laksanakan amalan-amalan tersebut dan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT,  karena Bulan Syawal hadir sebagai penyempurna dan sebagai tambahan amalan-amalan yang tidak dapat dilaksanakan saat Bulan Ramadan.

Editor: Halimah