Apa aja sih perbedaan MotoGP dan World Superbike?
Negara kita sebentar lagi memiliki sirkuit berstandar international yang siap digunakan untuk balapan kelas dunia seperti MotoGP dan WSBK (world superbike). Rencananya, pada bulan november tahun ini sirkuit baru Mandalika sudah bisa menyelenggaran WSBK dan awal tahun depan 2022 akan menggelar MotoGP. Sebagai warga negara yang suka nonton balapan tentu saja ini kabar gembira yang perlu dirayakan.
Jika tak ada halangan, berarti bulan depan kita bisa melihat pembalap kelas dunia macam Bautista, Rea dan Toprak adu cepat di ajang WSBK. Bayangkan saja, kebut kebutan yang biasanya kita lihat di televisi bisa kita saksikan secara langsung tanpa perlu pergi jauh ke Amerika, cukup datang ke sirkuit Mandalika Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Sayangnya, di tengah kabar gembira tersebut, ada aja netizen yang nyinyir dan bilang kalau WSBK itu ajang balap buangan atau kelas rendahan, tak sebanding dengan MotoGP. Duh, mulutnya minta diselotip deh. Jadi begini dear, membandingkan MotoGP dan WSBK itu tidak fair, karena dua turnamen tersebut berbeda, ibarat sepakbola keduanya beda liga.
Tolong ya, saudaraku sebangsa dan setanah air, nyinyir boleh, bodoh jangan. Berikut perbedaan MotoGP dan World Superbike yang perlu kalian ketahui agar tak asal berkomentar.
Mesin motor
MotoGP menggunakan motor prototipe, artinya mulai dari rangka, mesin, sistem elektronik sengaja dibuat khusus untuk balapan dan biasanya dijadikan sumber inovasi baru sebelum dikomersilkan. Karenanya peraturan teknis dalam kontruksi mesinnya pun lebih longgar. Sebab prototipe, kita tidak bisa membeli motor RC213V milik Marquez dan semua motor MotoGP karena memang tidak dijual di pasaran.
Berbeda dengan MotoGP, motor yang digunakan dalam ajang WSBK adalah motor komersil yang dimodifikasi untuk balapan. Artinya, mesinnya tidak boleh diganti, atau secara konstruksi mesinnya sangat dibatasi, harus masih sesuai dengan motor pabrikan yang biasa dijual di pasaran. Jadi, kalau mau membeli motor Jonathan Rea Kawasaki ZX-10R yang menjuarai world superbike enam kali itu bisa, monggo silahkan datang ke dealer Kawasaki terdekat dengan bandrol 761 juta rupiah.
Untuk kapasitas mesin, dalam MotoGP maksimum 1.000cc, desain motor bebas selama lebar pistonya tidak melebihi 81mm dan memiliki maksimum 4 silinder. Sementara WSBK mesin 2 tak dilarang namun konfigurasi mesinnya masih boleh menggunakan tiga dan empat silinder dengan kapastitas maksimum sama dengan MotoGP 1.000cc.
Jika ingin melihat teknologi terbaru, rem cakram karbon, gearbox seamless dan katup pneumatic yang tidak ada di motor komersil nonton MotoGP jawabannya. Namaun, kalau kalian ingin melihat seperti apa motor komersial yang biasa ada di jalan raya adu balap, WSBK adalah tontonan yang paling tepat.
Menurut saya, hal ini juga menjadi salah satu alasan mengapa WSBK sangat populer di Amerika dan negara maju lainnya. Karena orang Amerika nonton balapan itu sekaligus untuk referensi membeli motor, apakah akan membeli Ducati, Kawasaki atau BMW misalnya. Sementara mayoritas orang Indonesia, termasuk saya melihat balapan semata tontonan. Boro-boro beli Kawasaki ZX yang ditunggangi Rea, Kawasaki Ninja 250 saja kita nggak punya. Nelongso ra?
Kompetisi dan peraturan balap
Dari sisi kompetisi, kalender balapan MotoGP lebih panjang dari pada world superbike, rata-rata setiap musim ada 19-20 seri untuk MotoGP dan 12-13 seri untuk WSBK. Di MotoGP ada dua motor yang siap digunakan dalam setiap serinya, sementara di world superbike hanya diperbolehkan membawa satu motor saja.
Untuk menentukan starting grid (posisi awal balapan) dalam MotoGP akan digelar empat kali latihan bebas yang biasa disebut dengan FP1,FP2,FP3,FP4 (FP singkatan dari free practice) yang dilakukan hari jumat, lalu Q1 (Qualification 1) dan Q2 (Qualification 2) yang dilakukan di hari sabtu. Pembalap dengan catatan waktu terbaik di Qualification akan start diposisi pertama saat race utama berlangsung di hari minggu. Hanya ada satu kali balapan di race utama dan pemenangnya langsung menjadi juara di seri tersebut.
Berbeda dengan MotoGP, superbike melakukan sesi balap dua kali di hari minggu, diawali dari superpole kemudian pemenang dari superpole akan menempati posisi start pertama untuk berlomba kembali dan menentukan juaranya. Jika MotoGP memiliki 4 kali FP (free practice), superbike hanya punya 2 FP (free practice) yang digelar pada hari sabtu, 2 FP tersebut benar-benar hanya digunakan untuk mencoba sirkuit.
Saya rasa dari dua hal diatas kita bisa tahu kalau membandingkan MotoGP dan WSBK itu keliru, sebab beda kendaraan dan aturan main. Jangan karena satu keunggulan teknologi saja lantas kita merendahkan WSBK. Sebab jika bicara teknologi, sebenarnya ada satu komponen canggih yang dimiliki motor matic kita yang tidak ada di MotoGP. Apa itu? Starter elektrik.
Jika kalian pernah melihat Rossi dorong motornya saat mesin motornya mati, itu karena di MotoGP tidak ada starter elektrik, cara nyalain mesin MotoGP masih manual, tidak secanggih motor matik kita. Melihat kenyataan itu, apakah lantas kita akan bilang Yamaha Mio lebih keren daripada Yamaha YZR-M1 yang ditunggangi Rossi? Kan enggak to.
Lagi pula nih ya, jika kalian tidak suka saat dibandingkan dengan anak tetangga, nggak usaha juga membandingkan MotoGP dan WSBK . Okey.
Editor : Hiz
Foto : Indosport
Comments