Setidaknya sampai hari ini cuma ada dua pemain super mega bintang yang masih aktif bermain sepak bola. Pertama, Lionel Messi, pemain yang memiliki koleksi Ballon d’Or terbanyak dengan tujuh gelar. Kedua, Cristiano Ronaldo, top skor UEFA Champions League sepanjang masa. Sayangnya mulai musim depan kita sudah tidak bisa melihat mereka bermain di eropa.

Cristiano Ronaldo bermain untuk al-Nassr FC yang bersaing di Liga Arab Saudi. Sedangkan Messi memutuskan membela klub Inter Miami yang berkompetisi pada Major League Soccer (MLS). Dapat dikatakan bahwa ini adalah tanda akhir sebuah era bagi kedua pemain super mega bintang ini.

Di antara kedua super mega bintang di dunia sepak bola tersebut, mungkin banyak orang Indonesia paling sulit membenci Ronaldo. Mengingat Ronaldo sempat beberapa kali mengunjungi Indonesia. Bahkan ketika terjadi musibah besar tsunami di Aceh. Belum lagi kisah Ronaldo yang dekat dengan Islam, agama mayoritas di Indonesia.

Namun, menurut saya sangat mudah untuk tidak menyukai Cristiano Ronaldo. Sebelum segenap fans Bang Dodo di Indonesia emosi jiwa terhadap pernyataan barusan, izinkan saya menyampaikan berbagai latar belakangnya sebagai berikut:

Tersangkut Kasus Pelecehan Seksual

Walaupun industri sepak bola sudah sangat mapan, tak sedikit pemainnya yang tersangkut berbagai kasus. Mulai dari kekerasan, doping sampai menyewa PSK di bawah umur pernah menjadi kasus bintang sepak bola dunia. Tak terkecuali kasus dugaan pelecehan seksual.

Sayangnya, meskipun pemain bola ada yang melakukan pelecehan seksual, tapi tak sedikit fansnya yang membela. Pembelaan tersebut baru berhenti sampai kasus pelecehan seksualnya terbukti di pengadilan. Padahal, seharusnya kita semua bersama korban sejak awal dugaan kasus pelecehan terungkap. Mengingat tak mudah melaporkan dan menjadi korban pelecehan seksual.

Dugaan kasus pelecehan seksual ini juga menimpa seorang Cristiano Ronaldo. Pada 2009, Kathryn Mayorga melaporkan Ronaldo atas dugaan pemerkosaan terhadap dirinya. Menurut Mayorga, kasus itu terjadi di salah satu apartemen mewah di Las Vegas, Amerika Serikat. Berita terakhir mengatakan bahwa kuasa hukum Mayorga akan melakukan banding atas keputusan hakim yang menolak seluruh gugatan kasus perkosaannya.

Wawancara Kontroversial

Meskipun bukan fans Manchester United (MU), saya tak suka wawancara Ronaldo dengan Piers Morgan. Dalam kanal youtube Piers Morgan Uncensored, super mega bintang Portugal itu menyampaikan banyak sekali pernyataan kontroversial. Misalnya saat Ronaldo mengatakan bahwa dirinya nggak pernah mendengar nama Rangnick sebelum ditunjuk sebagai manajer MU. Atau, ketika Ronaldo mengatakan bahwa fasilitas latihan MU tidak mengalami perkembangan sejak ia tinggal ke Real Madrid sampai kembali lagi.

Walaupun ada pernyataan Ronaldo yang sudah banyak diketahui publik. Akan tetapi, pernyataan tersebut tak elok keluar dari mulut seorang Ronaldo. Pemain yang sampai saat wawancara tersebut ditayangkan, masih digaji oleh MU. Mungkin Ronaldo belum tahu peribahasa “Jangan meludah di sumur tempat Anda menimba air untuk minum”

Sikap Tidak Profesional

Dulu, Ronaldo dikenal sebagai salah satu atlet paling profesional di dunia. Saat latihan di klub, dia berangkat paling awal. Dan, pulang paling akhir. Nggak cuma sampai di situ, dia punya chef dan ahli gizi pribadi. Guna menjaga kebugaran tubuhnya agar selalu prima.

Dengan segala profesionalisme Ronaldo, saya sempat mendapuk dia sebagai pemain terbaik sepanjang masa. Mengalahkan banyak nama besar. Macam Messi, Maradona, Pele dan Johan Cruyff.

Akan tetapi, menurut saya, cerita profesionalisme Ronaldo hanya masa lalu. Akhir cerita dia di MU malah berbanding terbalik dari citra profesional yang telah lama dipupuk selama bertahun-tahun. Ronaldo sempat absen tur pramusim MU di Thailand dan Australia. Yang paling parah saat pramusim melawan  Rayo Vallecano, dia keluar stadion sebelum pertandingan usai.

Begitu sekiranya berbagai alasan yang membuat publik mudah membenci Ronaldo. Sekalipun di masa jayanya nyaris nggak ada pemain yang dapat menyamai rekornya kecuali Messi. Harapan saya sederhana, semoga Ronaldo bisa mengakhiri karirnya dengan manis di Arab Saudi. Supaya kelak anak cucu saya bisa mengingat dengan baik cerita dari salah seorang pesepakbola terbaik yang pernah lahir di dunia.

Editor: Assalimi

Gambar: Google