Bagaimana sih rasanya kalau kita kebelet di waktu yang tak tepat? Atau saat berada di situasi yang enggak pewe sama sekali? Daripada kebobolan, langsung aja cari tempat pendaratan darurat. Anggap saja pendaratan darurat itu dilakukan ke sebuah toilet umum atau ponten.

Pas sudah masuk, yadalahhh, bisa saja kita malah makin ilfeel dengan kondisi toiletnya. Entah karena kurang bersih atau tidak berfungsinya sebagian sarana toilet umum. Seperti tersumbatnya lubang WC, air keran tidak menyala, semprotan air cebok tidak berfungsi, tidak adanya air di bak mandi, dan banyak deh.

Sayang sekali, fasilitas toilet umum di Indonesia masih belum dinyatakan layak hajat secara menyeluruh. Data menyebutkan, hanya ada sekitar 7,5 persen akses sanitasi yang aman digunakan oleh masyarakat Indonesia. Itu berdasarkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2019 lho ya. Ntar dikira mengada-ngada.

Kalau pembaca Milenialis memiliki keresahan yang sama, artikel ini barangkali cocok bagi yang haus akan pengalaman kognitif untuk larung hajat dengan selamat. Apalagi di negara ini, kebersihan di banyak toilet umum masih bikin ngelus dada realitasnya.

Ini dia peralatan gawat darurat yang wajibun kalian sediakan. Nih udah saya catatkan daftarnya:

Bawa Tisu Basah, Kering, atau Lap

Tisu maupun lap sudah jadi bawaan wajib untuk rang-orang saat bepergian ke mana saja. Ini adalah starter pack penyelamat kita yang tidak dapat menemukan sesuatu untuk cebok. Apalagi kalau buang hajatan besar dan tidak ada sabun untuk membasuh, kita andalkan tisu basah saja deh.

Sesudah cebok, rasanya kurang nyaman kalau masih basah tapi langsung dilapisi celana dalam. Untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri di area kemaluan, basuhlah sisa-sisa air tadi menggunakan tisu kering maupun lap. (Bonus: kedua barang tersebut juga bisa mengangkat zat-zat residual sisa dari cebok yang kurang bersih).

Bawa Air Mineral Kemasan Botol

Fix sih, kita sebagai orang yang lama hidup berdampingan dengan air, pasti kurang sreg kalau cebok pakai tisu atau lap saja. Terkhusus bagi kita yang tinggal di Indonesia, cebok pakai air itu tidak sama dengan cebok pakai tisu. Coba deh selalu sedia bekal air mineral kemasan botol agar bisa cebok dengan lega. Kalau enggak bawa, cepat beli lah di warung terdekat lokasi pendaratan darurat!

Kalau Ada Keran Airnya, Ceboklah Pakai Air Mengalir

Cebok tanpa air itu bagaikan makan es krim sampai belepotan tanpa dilap. Di toilet umum yang ada bak mandinya (mau dari cor-coran semen atau bekas ember cat), seringkali kita jumpai air yang tertampung di dalamnya. Walau tidak menjamin airnya sedikit atau menggenangi bak secara penuh. Ih, tapi kita kan tak tahu tuh airnya bekas diobok-obok siapa aja, apalagi kalau air di baknya enggak penuh.

Daripada takut alat vitalmu kenapa-napa, mending ceboklah pakai air mengalir dari keran. Caranya, tampunglah air dari keran itu dengan gayung/penampung air. Lalu, siramkan ke alat vital yang hendak dibersihkan.

Bawa Toilet Spray Sanitizer dan Alas Toilet (Duduk)

Buat yang tidak ingin area vitalnya terinfeksi karena alas toilet duduk yang kotor, coba deh mulai sedia toilet spray sanitizer dan alas duduk toilet. Harganya terjangkau kok, bisa dibeli di toko online maupun di toko perkakas kebutuhan rumah macem Ace Hardwer.

Cara pakai tentu saja kalian semprot dulu area toilet (duduk) dengan toilet spray sanitizer. Kemudian, letakkan kertas alas toilet duduk. Lepas itu, udah deh. Selamat buang hajat dengan nyaman!

Bawa Hand Sanitizer

Boleh banget tuh sedia hand sanitizer untuk menjaga kebersihan dan keharuman tangan pasca cebok—apalagi kalau tidak tersedia sabun cuci tangan di toilet. Bebas wujudnya, boleh cair semprot atau gel tak jadi masalah. Mau pakai merek paling murah kayak Ekskuleen hingga punya kaum borju seperti Touchlend juga sangat oce (maaf pipel, saya plesetkan mereknya hehe).

Sudah, cukup sekian artikel kali ini. Selamat buang hajat dengan nyaman!

Editor : Hiz

Foto : Istimewa