Ayo tebak…. kira-kira ada yang tahu buku apa yang akan saya bahas? Baik, akan saya berikan clue-nya buat sahabat milenialis.

Pertama, pengarang buku ini adalah gharim alias pernah punya banyak hutang, tapi masyaallah hutang beliau yang berjumlah Rp.400 juta lunas hanya dalam tempo 30 hari (ehm… siapa ya?)

Kedua beliau ini penggagas istilah ‘profit maker’ dan rumus T.E.N.A.N.G dalam melunasi hutang, (saya yakin mulai terbayang siapa beliau dan bukunya)

Ketiga beliau dikenal denganproduk penghemat BBM ‘Cleanoz’, yang berhasil meraup ‘fulus’ Rp1,3 Miliar hanya dalam waktu 3 bulan dengan hanya bermodalkan Rp900 ribu, wow…

Yaa… tepat sekali, beliau adalah Arli Kurnia ‘Sang Penghutang’ yang bermetamorfosis menjadi ‘Pakar Pelunas Hutang’.

Contoh Konkret Based on True Stories

Saya yakin sudah banyak yang tahu, entah kenapa waktu pertama kali saya baca buku ’30 Hari Bebas Hutang’ ini saya sangat tertarik, selain bukunya yang tak bertele-tele alias simpel, padat, bermakna, dan dipadukan dengan contoh konkret dari kisah-kisah based on true stories para penghutang yang berhasil lepas dari jeratan hutang dalam waktu singkat.

Bukan hanya tentang motivasi, bahkan yang paling saya suka dari buku ini adalah tetap mengutamakan pesan-pesan moral dan agama bahwa hutang dengan cara riba, rentenir atau kredit tidak akan membawa berkah dan keuntungan bagi pelakunya, tentunya hal ini berlaku bagi mereka yang peduli dengan masalah halal-haram, bagi Anda yang tak peduli, silahkan ‘lantak kelen la tu’, kira-kira bahasa Medannya gitu la.

Rumus T.E.N.A.N.Gyang diusung oleh Mas Arli sangatlah logis, artinya bisa dilakukan oleh semua orang dan tak terlalu teoritis.

Rumus T.E.N.A.N.G ini bertujuan untuk mendapatkan solusi pasti, akurat dan sistematis, serta mudah diterapkan untuk menyelesaikan masalah hutang, inilah yang saya maksud logis tadi.

Tuhan, Endapkan, Nilai, Action, Negosiasi, dan Gila. Inilah T.E.N.A.N.G, suatu konsep dan rumus yang menghantarkan pada dua kata penting yaitu ‘Bebas Hutang’.

T = Tuhan

Mari kita bahas yang pertama Tuhan, saya rasa tidak ada manusia di Indonesia yang beragama kecuali memiliki Tuhan.

Mau apapun agamanya jika ingin masalah selesai mengadulah kepada Tuhan, karena Dia-lah Sang Maha Segalanya yang dapat menyelesaikan masalah.

Intinya jika ingin mendapatkan pertolongan Tuhan maka dekatlah dengan Tuhan. Bagaimana caranya? Melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Lalu contohnya? dalam buku 30 hari bebas hutang Bab I hal.8 terdapat kisah seseorang yang masuk penjara akibat hutang Rp 2 Miliar lalu dipenjarakan oleh kreditur.

Singkat cerita seorang Ustadz yang menjadi pembimbing rohani Islam di penjara menyarankan untuk rajin beribadah dan sedekah, bermodalkan uang Rp 1 juta ditangannya ia titipkan uang tersebut kepada Ustadz tersebut untuk diserahkan kepada yang berhak, dan akhirnya singkat cerita qaddarullah hutangnya Rp2 Miliar lunas tuntas.

Intinya bertaubat, mohon ampun kepada Tuhan, memperbaiki dan meningkatkan ibadah, dan lengkapi dengan sedekah jadi jalan pelunas hutang.

E = Endapkan

Kedua, endapkan. Mas Arli dalam wawancaranya dengan Christina Lie lewat akun YouTube menyebut endapkan sama artinya dengan mengikhlaskan.

Mengikhlaskan dan pasrah atas apa yang terjadi, karena pasti semuanya sudah Tuhan takdirkan. Dalam kepasrahan tersebut ingatlah 2 hal penting yaitu syukur dan ikhlas.

Syukuri apapun yang terjadi dan tulislah dalam selembar kertas setiap hari, ikhlaskan diri dalam kehidupan dengan bersedekah dan berdo’a, lalu bayangkan apapun yang Anda inginkan sejelas-jelasnya dalam do’a tersebut.

N = Nilai

Pelunas hutang ketiga adalah nilai, yaitu perencanaan yang dilanjutkan dengan tindakan apa yang harus dilakukan sebagai langkah awal menemukan solusi, dimulai dari hal terkecil.

Kata kuncinya ‘cut it into the smallest pieces’, jika Anda seorang pekerja punya hutang dengan orang lain Rp 3 juta dan Anda terasa berat untuk langsung melunasinya, maka coba bagi hutang tersebut jadi lebih kecil.

Contohnya Rp 3 juta : 30 hari = 100.000/hari, lalu coba bagi menjadi lebih kecil lagi, 3 juta : 60 hari = 50.000/hari.

Detailkan lebih kecil lagi misalnya Anda punya pekerjaan sampingan sebagai guru ngaji pada malam hari dengan honor 300 ribu/bulan, dengan demikian memecah bagian besar menjadi kecil-kecil maka akan memudahkan kerja otak untuk menyelesaikan suatu masalah.

A = Action

Keempat Action, nah disini yang agak ekstrem. Mas Arli dalam bukunya menyebutkan bahwa menonton tv hanya membuat kita menjadi tak efektif, pikiran menjadi tergantung pada hiburan, banyak informasi negatif yang masuk ke otak sementara kita butuh informasi yang positif, dan lainnya.

Kaitan tv dengan hutang apa? Menonton tv dalam waktu lama dan berkepanjangan menghambat kreatifitas.

Kenapa? Otak kita cenderung stagnan dan tak berpikir bagaimana caranya melunasi hutang. Lantas caranya bagaimana? Action dong. Action yang bagaimana?

Pertama, berhenti total dari aktifitas kredit alias jangan pernah lagi berhutang, lalu melakukan penghematan besar-besaran, menghilangkan angsuran-angsuran yang dianggap tidak produktif, menghemat pengeluaran termasuk jalan-jalan.

Hal itu salah satu action dari penulis yang bisa dilakukan tanpa harus bersusah payah memikirkan bagaimana cara menambah penghasilan ekstra untuk membayar hutang.

N = Negosiasi

Kelima Negosiasi, negosiasi bukan hanya sekedar teknik memengaruhi seseorang, menurut buku ini negosiasi adalah seni, seni meyakinkan seseorang dengan gaya fleksibiltas seseorang dalam bernegosiasi.

Semakin fleksibel seseorang dalam bernegosiasi maka akan semakin memahami kawan bernegosiasi (saya menyebutnya bukan lawan, kalau lawan pasti harus ada yang menang dan yang kalah) maka semakin besar kemungkinan meyakinkan kawan bernegosiasi, jika berhasil, maka semakin banyak kelonggaran dan kemudahan yang diberikan kepada pihak yang berhutang.

Bagaimana cara menjadi negosiator yang ulung dan handal? Jawabannya adalah dengan berlatih setiap hari dan dalam kehidupan sehari-hari, contoh kecilnya adalah negosiasi ibu atau istri kita ketika belanja sembako di pasar, benar bukan?

G = Gila

Terakhir Gila, yaitu melakukan sesuatu hal yang tak dilakukan oleh orang lain, itulah gila, berhenti nonton tv sebelum hutang lunas itu adalah hal gila, berhenti dari hutang, riba dan renten itu adalah gila, membeli motor dan mobil dengan uang cash itu juga adalah gila.

Rumus T.E.N.A.N.G ini menurut saya benar-benar melekat dibenak pembaca, dalam strategi marketing ini termasuk kaidah STP (Segmentasi, Targeting, Positioning).

Pemilihan kata T.E.N.A.N.G mem-branding dan mem-positioning pembaca sehingga pembaca sudah paham dan langsung mengetahui, jika ada rumus T.E.N.A.N.G disitu ada Arli Kurnia.

Terakhir, satu quote penting yang saya teladani dari Mas Arli pelunas hutang, “hutang itu bukan hanya masalah uang, tapi juga soal Tuhan”.

Terkhusus kepada Mas Arli, seandainya mas membaca tulisan saya ini (sukur-sukur admin Milenialis menyampaikan kepada beliau), saya ingin memohon saran dan masukan, saya memiliki 2 jenis hutang yang sangat sulit untuk dilunasi, saya mohon tips bagaimana caranya saya terlepas dari jeratan hutang listrik dan air? Hihi…

Salam lunas…

#LombaResensiMilenialisid

Editor: Lail

Gambar: Google