Bekerja memang menjadi sebuah kebutuhan yang wajib dijalani bagi sebagian orang. Ada banyak orang yang merasa lelah dengan berbagai drama yang ada di kantor, mulai dari lingkungan kerja yang kurang baik atau mungkin sudah mulai merasa stuck dan nggak ada perkembangan. 

Lingkungan kerja adalah salah satu hal yang sangat berpengaruh bagi performa dan produktivitas kerja. Ketika lingkungan kerjanya baik dan nyaman tentu saja hal ini akan meningkatkan produktivitas karyawan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan. Sebaliknya jika pekerja ditempatkan di lingkungan kerja yang nggak nyaman, hal ini pastinya akan menurunkan produktivitas kita dalam bekerja.

Teman kerja toxic, bos yang nggak tau waktu, tugas tanpa henti, kolega mudah dengki hingga masalah pribadi yang bercampur dengan profesionalitas dalam bekerja, dan masih banyak hal yang bisa menimbulkan rasa kurang nyaman di dalam kantor. Bahkan, nggak sedikit orang yang mengalami depresi, insomnia, dan stres bila dihadapkan pada hal tersebut.

Lingkungan kerja yang toxic ini bukan hanya berdampak pada kinerja produktivitas seseorang, tapi juga bisa berdampak pada kehidupan sosial, pribadi, dan kesehatan mental seseorang. 

Ada banyak alasan kenapa kamu masih bertahan pada lingkungan kerja yang toxic meskipun sebenarnya kamu sudah nggak nyaman berada di sana. Biasanya karyawan enggan resign karena beberapa alasan, misalnya belum mempunyai cadangan perusahaan lain ataupun tempat kerja yang lain untuk bekerja. Huft, setiap hari rasanya sangat berat saat ingin pergi ke kantor, namun mencari pekerjaan lain dalam waktu dekat terlalu beresiko bagi finansial.

Bagi kamu yang sedang merasakan berada di situasi ini kamu bisa menyimak pembahasan kali ini. Berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk bertahan di lingkungan kerja toxic

Ingat Tujuan Bekerja

Tips pertama yang bisa kamu lakukan untuk bertahan di lingkungan kerja yang toxic adalah mengingat kembali perjuangan dan tujuan awal bekerja. Saat kamu mulai merasa lelah dan menyerah pada pekerjaan yang memiliki lingkungan kurang baik, kamu bisa mengingat kembali perjuangan kamu untuk masuk perusahaan tersebut agar hal ini menjadi motivasi kamu untuk dapat bertahan dan menjalankan semua pekerjaan meskipun kamu berada di lingkungan toxic.

Tetap Fokus dan Bekerja Secara Profesional

Jika, selain untuk mencari uang, tujuanmu bekerja adalah untuk menambah ilmu, mengembangkan diri dan mengasah keterampilan, maka fokuslah dengan itu. Pelajari hal-hal yang menurutmu menarik dan kerjakan apa yang menjadi tanggung jawabmu. Hindarilah distraksi-distraksi yang bisa mengacaukan fokusmu dan tutup telinga dari hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi. Tapi, bukan berarti kamu harus bersikap kaku, ya! Sesekali selingi aktivitasmu dengan obrolan ringan dan candaan santai dengan rekan kerja.

Buatlah batasan dan jangan campur-adukkan waktu untuk kehidupan pribadi dan pekerjaan. Kamu perlu membuat manajemen waktu yang baik. Usahakan nggak menunda pekerjaan dan selesaikan pekerjaanmu sebelum waktunya pulang. Saat weekend, usahakan untuk nggak mengerjakan pekerjaan kantor. Jika kamu merasa “diteror”, kalau perlu, matikan sejenak ponselmu dan nikmati waktu liburmu. 

Bersikap Netral dan No Drama

Bukan hanya di series drama Korea, di kantor pun kerap terjadi drama antar pegawai. Jika kamu mendengar gosip dari kanan dan kiri, sebisa mungkin untuk bersikap netral dan nggak memihak kubu mana pun, apalagi jika belum tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun, jika kamu yang terlibat masalah dengan rekan atau bosmu, segera selesaikan masalahmu dan jangan biarkan hal tersebut berlarut. So, say no to drama.

Berusaha untuk Selalu Berpikir Positif

Yang satu ini mungkin cukup sulit untuk dilakukan, tetapi kamu perlu mencoba untuk menjaga diri agar dipenuhi dengan pikiran positif. Jangan terpengaruh aura negatif yang disebarkan oleh orang-orang toxic di kantormu. Kamu bisa mendekor meja kerjamu dengan hal-hal yang bisa meningkatkan mood-mu atau mendengarkan musik favoritmu ketika bekerja. Kamu juga bisa mencoba memberi pujian kepada temanmu yang melakukan pekerjaannya dengan baik. Dengan begini, perlahan-lahan mungkin kamu mampu menciptakan budaya baru yang lebih positif di kantormu.

Ambil cuti dan berlibur

Di tengah kondisi kantor yang nggak kondusif, ada baiknya kamu memanfaatkan jatah cutimu untuk berlibur. Manfaatkanlah jatah cutimu sebaik mungkin dan pakailah pada momen-momen yang paling dibutuhkan, misalnya saat kamu benar-benar jenuh atau stres. Jika kamu nggak punya budget atau waktu yang panjang untuk berlibur di tempat yang jauh, kamu bisa melakukannya di mana pun. Yang paling penting adalah lepaskan beban-beban di pundakmu dan jangan bekerja. Inilah waktunya hati, pikiran, dan ragamu untuk beristirahat sejenak.

Pikirkan Rencana Mengundurkan Diri

Jika langkah-langkah di atas sudah nggak mempan untuk diterapkan di lingkungan kerjamu, pikirkanlah rencana untuk mengundurkan diri. Mulai cari tempat kerja lain yang berpotensi punya lingkungan kerja yang lebih mendukungmu untuk berkembang. Tapi jika kamu memang ingin mengistirahatkan diri dari bisingnya dunia kerja, nggak ada salahnya untuk beristirahat, asalkan kamu merasa aman secara finansial. 

Sadara atau nggak, lingkungan kerja sangat mempengaruhi kehidupan kita. Semoga kamu bisa terhindar dan mampu mengatasi lingkungan kerja yang toxic, ya. Prioritaskan mental health kamu! 

Editor: Yud

Gambar: Pexels