Tanpa mempelajari dan mengikuti arus kemajuan ekonomi nasional maupun global, semua orang paham betul bahwa hidup ini penuh akan intrik cobaan. Ditambah lagi penuhnya persaingan di dunia kerja, Ungkapan “uang itu bisa dicari” memang ada benarnya, tapi susah.
Imbasnya, segala macam kegiatan yang dilakukan selalu diperhitungkan. Jangan sampai aktivitas tersebut justru malah membuat matamu menangis melihat isi dompet. Begitu bukan?
Di kota-kota besar, bukan perkara kencing saja yang harus bayar. Menurunkan standar dipermukaan bumi sejenak atau parkir tidak lebih dari satu menit pun harus bayar. Parahnya lagi, meski parkir cuman sebentar, juru parkir yang menarik retribusi malah melebihi harga barang yang dibeli di tempat belanja. Contohnya fotokopi satu lembar KTP. Fotokopi nya cuman satu rebu, tarif parkirnya dua rebu.
Berbicara mengenai tarif parkir, memang merupakan diskursus yang menarik untuk diperbincangkan sekaligus menjengkelkan. Menjengkelkannya karena parkir di tempat umum pun harus bayar.
Lebih mengesalkannya lagi ketika sudah bayar tarif parkir, namun kang parkir malah berdalih dan berlindung di balik kata-kata: “Jangan tinggalkan kunci motor dan helm, segala kehilangan ditanggung oleh pemilik” sattt.
Padahal logisnya, peran dan tanggung jawab tukang parkir untuk menjaga motor plus dengan atributnya yang ketinggalan, bukan cuman narok karung diatas jok terus ditinggal ngopi. Kan gak asik namanya.
Namun, enggak semua tukang parkir juga yang menjengkelkan. Jika diresapi, adanya profesi juru parkir disetiap lini. Dapat dimaknai sebagai langkah untuk menekan angka pengangguran di Indonesia. Dan tidak dapat dipungkiri juga bahwa eksistensi juru parkir turut memberikan warna tersendiri dalam kehidupan di masyarakat di tengah susahnya mencari sesuap nasi.
Namun, bagi sebagian orang parkir di tempat umum yang ada tarif liarnya merupakan sesuatu yang kerap untuk dihindari. Terutama dalam kondisi tidak bawa uang atau isi dompet yang sedang gawat darurat.
Melalui tulisan ini, saya akan memberikan tips jitu agar tidak kena tarif parkir. Tempat parkir yang dimaksud disini lebih kepada parkiran umum. Namun perlu digaris bawahi, bahwa trik ini digunakan untuk mereka yang gak bawa uang atau kondisi keuangan yang gawat darurat. Bagi kamu yang punya uang lebih, tidak ada salahnya bukan untuk memberikan tarif parkirnya. Itung-itung sebagai ladang sedekah.
1. Cari tempat yang ada label “Parkir Gratis”
Jargon bahwa di dunia ini tidak ada yang namanya gratis tidak selamanya benar. Karena ada beberapa tempat yang memang menyediakan lahan parkir gratis. Seperti beberapa minimarket deket rumah saya ada yang benar-benar bebas biaya parkir.
Nah, tempat-tempat seperti ini, biasanya memasang tanda ‘parkir gratis’. Cara ini merupakan alternatif yang efektif untuk menghindari tarif parkir tersebut. Namun, gimana kalau ditempat kamu tidak ada tempat yang benar-benar gratis alias tetap bayar? Simak penjelasan di bawah ini!
2. Ajak Teman.
Bagi kamu yang kebetulan di daerahnya tidak ada lahan parkir gratis. Bisa diajak temannya untuk ‘mengelabui’ tukang parkir. Caranya, setelah sampai ke tempat tujuan, salah satu dari kamu ada yang standby di atas motor.
Misalnya ketika mau ke ATM, salah satu diantara kamu masuk ATM dan sisanya naik di atas motor dan mesinnya harus tetap hidup. Cara ini bisa menjadi alasan yang kuat untuk tidak bayar parkir, meskipun di tempat itu ada kang parkirnya.
Namun, gimana kalau misalnya kamu tidak punya teman untuk diajak? Santaaiii kayak dipantai, simak penjelasan dari trik berikutnya:
3. Bayar pakai kartu kredit.
Walaupun kartu kredit kamu kosong melompong, masih bisa digunakan kok untuk menipu mengelabui tukang parkir. Kamu tinggal sodorin aja tuh kartu sambil berlindung dibalik kata-kata ‘maaf bang gak bawa uang cash’.
Dijamin deh, si tukang parkir bakalan kebingungan. Dan ujung-ujungnya, bakan dibebaskan dari tarif parkir. Namun kalau masih tidak berhasil gimana? ternyata si tukang parkirnya mengikuti perkembangan teknologi dengan membawa Mesin EDC untuk menerima pembayaran nontunai dari kartu kredit kamu. Selowww, masih ada cara lain kokk.
4. Langsung Minggat.
Cara ini menjadi alternatif ampuh bagi kamu yang tidak punya uang untuk bayar parkir. Namun, cara tersebut harus memiliki kemampuan melihat keadaan dengan tepat. Dan tentunya kamu juga harus tenang alias jangan panik biar tidak kelihatan mencurigai.
Kamu bisa berpura-pura untuk menelpon sembari melihat tukang parkirnya melengah kemudian tunggu momen yang tepat ketika kang parkirnya mulai lengah, langsung saja deketin motororang kamu dan tancap gass.
Namun kekurangannya kamu bakal kelihatan tidak sopan, biasanya bakal diteriakin apalagi dalam kondisi tukang parkir yang lagi BU banget. Tapi ya mau gimana lagi kalau memang dalam keadaan tidak punya duid. Tapi, gimana kalau misalnya kamu malah tidak berhasil dan kehadang sama tukang parkirnya?
5. Terus terang sajalah.
Trik terakhir ini yang paling ampuh dan efektif sekaligus menjadi solusi terakhir buat kamu yang mau menghindari tarif parkir. Kamu bisa berbicara dengan terus terang alias jujur. Bilang saja kalau kamu tidak bawa uang atau cuman ada duit dua ribu itu pun buat beli rokok sebatang minuman karena haus.
Dijamin deh, juru parkirnya bakalan pasti memahami kamu. Yaa walaupun terkadang bakalan dibilang pelit. Mau gimana lagi bukan kalau keadaan kantongmu tidak memungkinkan? toh, tempat parkir masih banyak yang liar alias tidak ada izin sama pemerintah setempat. Ditambah lagi tarif parkir sejatinya juga bukanlah hal yang wajib.
Itulah beberapa trik jitu yang dapat kamu coba ketika sedang dalam keadaan darurat uang. Tulisan ini bersifat objektif kok, mau dilakukan silahkan, tidak mau dilakukan pun sah sah saja. Selamat mencoba!
Editor: Nawa
Gambar: pilihprofesi.com
Comments