Salah satu budaya yang masih saja kerap dipelihara di lingkungan kampus adalah budaya perploncoan terhadap mahasiswa baru oleh para senior. Ini kadang terjadi ketika calon mahasiswa baru atau para mahasiswa baru mengikuti kegiatan pengenalan kampus atau ospek.
Tidak jarang, kegiatan ospek ini dimanfaatkan oleh para senior untuk membalas dendam terhadap apa yang menimpa mereka dulu ketika menjadi mahasiswa baru. Ya, meskipun kegiatan ospek seperti ini sudah diganti dengan kegiatan yang katanya lebih manusiawi, tentu masih ada saja praktik pembodohan dan kesewenangan senior terhadap mahasiswa baru.
Nah, di masa pandemi ini juga, kegiatan ospek mahasiswa baru ini sepertinya akan sangat berbeda. Sebagian kampus sudah mengeluarkan aturan tentang bagaimana kegiatan ospek ini akan berjalan. Kemungkinan besar, kegiatan ospek ini tidak akan ada kegiatan tatap muka, dan mungkin akan diganti dengan kegiatan yang bersifat daring atau virtual. Namun, ospek daring pun bukan berarti menutup kemungkinan akan adanya pembodohan atau perbuatan sewenang-wenang yang dilakukan oleh senior kampus terhadap mahasiswa baru.
Berbagai macam dalih keluar sebagai upaya pembenaran tindakan kebodohan ini. Mulai dari mengasah mental, hingga membanding-bandingkan kerasnya ospek zaman dulu dengan sekarang, yang sebenarnya tidak ada kaitannya sama sekali.
Alih-alih mengasah mental, tindak pembodohan dan kesewenangan ini hanya akan menimbulkan dendam yang turun temurun, yang tidak akan selesai. Kegiatan ini tentunya semakin melanggengkan praktik feodalisme yang seharusnya tidak berlaku di lingkungan kampus. Lingkungan kampus harusnya menerapkan sistem egaliter, setara baik itu antara mahasiswa baru dan senior, atau bahkan mahasiswa dengan dosen.
Maka dari itu, saya akan coba beri tips untuk para calon mahasiswa baru yang sudah diterima di kampus-kampus dan akan menjalani kegiatan ospek bagaimana pun bentuknya.
1. Jangan Terlihat Lemah
Kunci dari mulusnya praktik pembodohan oleh senior adalah mahasiswa baru yang kadang merasa lemah di depan senior. Para mahasiswa baru seakan mau-mau saja diperlakukan seperti anak anjing yang sedang dimarahi oleh majikannya. Mereka-mereka para mahasiswa baru yang terlihat lemah di depan seniornya, akan menjadi sasaran empuk praktik pembodohan dan kesewenangan para senior kampus ini.
Intinya, ketika mengikuti kegiatan ospek kampus jangan terlihat seperti sedang ditindas, dan tunjukkan bahwa meskipun kalian masih mahasiswa baru, kalian punya harga diri dan kedudukan yang setara dengan para senior itu.
2. Beranikan Diri Untuk Melawan
Ketika para mahasiswa baru ini ditindas dan dibodohi oleh para senior, kadang mereka menerima dengan pasrah penindasan dan pembodohan yang mereka alami. Bahkan ketika para mahasiswa ini tidak salah sekali pun, tidak ada upaya untuk melawan atau membela diri.
Ini yang harusnya diubah, bahwa para mahasiswa baru yang sedang ospek dan mengalami hal seperti ini, harus berani melawan. Apalagi kalau tidak salah, ya harus dilawan dengan benar. Tidak jarang, para senior ini hanya mencari-cari kesalahan untuk melampiaskan dendam mereka pada paa mahasiswa baru.
Meskipun tidak banyak, saya cukup yakin bahwa banyak sekali para mahasiwa baru yang ketika ospek berani melawan penindasan dan pembodohan para senior yang sewenang-wenang. Mungkin mereka akan dimusuhi pada awalnya, tetapi nanti mereka yang berani melawan akan mendapat respect yang cukup tinggi di kalangan mahasiswa lain.
3. Jangan Mudah Percaya Dengan Para Senior
Ini sebenarnya tips khusus untuk para mahasiswa baru agar tidak dibodohi dengan bualan-bualan para senior kampus. Tidak jarang, selain membalas dendam, para senior kadang memanfaatkan ospek sebagai kaderisasi para mahasiswa baru. Entah itu untuk organisasinya, atau untuk diri mereka sendiri. Kebanyakan mereka yang terjaring adalah mereka yang dengan mudahnya percaya dengan bualan dan omong kosong “ndakik-ndakik” para senior itu.
Maka dari itu, jangan pernah mudah percaya dengan bualan atau omong kosong para senior. Jangan mentang-mentang mereka sudah lebih dulu kuliah, lalu kalian dengan mudahnya percaya. Kalau perlu, bantah saja apa yang mereka katakan, atau setidaknya pertanyakan argumen mereka. Ingat juga poin dua, harus berani melawan. Tidak mudah percaya adalah bentuk perlawanan juga.
Itu saja tiga kiat untuk para mahasiswa baru yang akan mengikuti kegiatan ospek. Bagaimana pun nanti sistem ospeknya, akan ada saja para senior kampus yang berusaha menindas dan membodohi kalian para mahasiswa baru. Jadi, tiga kiat di atas semoga bisa sedikit membantu. Sisanya, ya kembali ke diri kalian masing-masing.
Comments