Stoikisme mengacu pada stoa poikile yang berarti beranda berlukis, yaitu tempat dimana Zeno dari Citium sang penemu stoikisme mengajarkan pemahamannya pada abad ke 3 SM. Ajaran ini kemudian menginspirasi beberapa tokoh lainnya seperti Seneca, Epictetus dan Marcus Aurelius. Pokok ajaran atau aspek utama stoikisme adalah kebahagiaan hidup yang dicapai melalui ketabahan dan hal yang bisa dikontrol.

Sebuah film yang sangat relate dengan stoikisme adalah The Shawshank Redemption. Andy Dufresne yang merupakan tokoh utama dalam film ini diceritakan sebagai seorang bankir yang dijebloskan ke penjara atas kesalahan yang tak ia perbuat. Andy didakwa atas pembunuhan istrinya yang tengah kepergok selingkuh, padahal bukan dia pelakunya. Setelah sidang yang sangat alot, Andy dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. 

Bisa dibayangkan jika kita sendiri yang mengalaminya tentu kita akan merasa sangat emosi dengan keputusan tersebut. Akan tetapi Andy malah cenderung santai, bahkan ketika ia masuk ke dalam penjara Shawshank, ia nampak berbeda dari tahanan lainnya. Andy tetap tabah menerima kenyataan sembari berpikir cerdik untuk berusaha melarikan diri dari penjara tersebut. Selang beberapa tahun kemudian rencananya tak sia-sia, ia berhasil kabur dari penjara itu dengan sangat epic.

Ketenangan Andy dalam menghadapi kenyataan pahit itu jika dikaitkan dengan pembahasan kali ini merupakan penerapan 4 unsur utama yang ada dalam stoikisme, antara lain wisdom, justice, temperance dan courage.

Untuk penjelasannya mari kita analisis satu-persatu.

  1. Wisdom (kebijaksanaan)

Wisdom (Kebijaksanaan) dalam stoikisme merupakan kemampuan kita mengendalikan situasi yang kompleks dengan logika, pengetahuan dan ketenangan. 

Keputusan pengadilan menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Andy Dufresne adalah kekecewaan terbesar baginya. Tentu karena semua itu murni bukanlah kesalahan yang ia lakukan. Sebagai orang normal kita mungkin akan dihadapkan dengan beberapa pilihan respon. Meluapkan emosi dan menangis histeris karena tidak terima dengan keputusan hakim tersebut, atau dengan menggunakan rasionalitas kita memilih tetap tenang dan menerima apa yang sudah menjadi kehendak.

Andy Dufresne adalah tipe yang kedua. Dia memilih menerima nasibnya dan segera beradaptasi dengan lingkungan barunya. Ia mencari kebahagiaan-kebahagiaan kecil seperti bergaul bersama sesama tahanan lainnya dan hobi barunya yakni, memahat batu menjadi pion catur.

  1. Justice (keadilan)

Menurut Marcus Aurelius, ia percaya keadilan menjadi sumber dari semua kebajikan lainnya; lagi pula jika keberanian hanya untuk kepentingan pribadi, atau kebijaksanaan tidak dibagikan kepada orang lain, apa gunanya nilai-nilai ini?.

Di awal masuk penjara, sebenarnya para tahanan masih meremehkan Andy. Hingga suatu ketika saat seluruh tahanan dipekerjakan untuk membetulkan atap penjara, Andy menguping pembicaraan sipir yang tengah kesulitan membayar pajak. Andy yang merupakan mantan bankir kemudian memberanikan diri memberikan solusi atas pajak si sipir. Sebagai reward Andy meminta bir untuk dibagikan kepada seluruh tahanan yang bekerja. Si Sipir pun mengamini permintaan Andy.

Dimomentum itulah andy mengimplementasikan aspek justice (adil) dari stoikisme. Sebelumnya Andy tidak berhutang apapun kepada tahanan lainnya. Tapi agar semua mendapatkan keuntungan dari reward, ia membagikan bir itu kepada tahanan lainnya.

Di sini Andy juga melakukan fate permitting atau pasrah atas nasib yang akan diperoleh setelah tindakan yang ia lakukan. 

Dari pentraktiran bir itu, Andy tidak mengharap pamrih satupun. Namun diluar dugaan, Andy jadi berteman baik dengan tahanan-tahanan itu. Hal ini sejalan dengan prinsip stoik dimana kita tidak perlu menaruh harapan terlalu besar, karena suatu saat nanti pasti akan datang kebahagiaan yang lebih besar.

  1. Temperance (pengendalian diri)

Temperance bermaksud agar kita dapat memoderasi kehendak kita. Stoik mengajarkan bahwa yang berlebihan itu buruk dan merasa cukup adalah yang terbaik. Janganlah mengikuti keimpulsifan diri kita. Cobalah berpikir secara rasional dahulu dalam-dalam sebelum melakukan tindakan. 

Di dalam film Andy membantu seorang tahanan baru bernama Tomy. Ia ingin menyelesaikan sekolahnya dengan kejar paket C, Andy pun dengan tulus mengajari Tomy yang buta huruf sampai bisa menyelesaikan ujian. Akan tetapi setelah ujian berlangsung, Tomy merasa apa yang dilakukannya sia-sia. Ia malah membentak Andy yang telah susah payah mengajarinya. 

Sebagai orang normal pasti kita emosi ketika Tomy bersikap seperti itu. Sudah dibantu, bukannya terima kasih malah membentak-bentak. 

Akan tetapi sebagai seorang stoik Andy menahan amarahnya, ia memungut kembali kertas ujian yang telah Tomy buang dan saat diketahui ternyata Tomy lulus dengan nilai C plus.

  1. Courage (keberanian)

Epictetus pernah ditanya “kata-kata apa yang akan membantu seseorang berkembang?”. Ia menjawab ada dua kata yang harus diingat dan dicamkan, yaitu “bertahan” dan “melawan”.

Ibarat mesin, courage adalah penggerak utama dari keseluruhan unsur stoikisme, jika tanpa keberanian kaum stoik hanya akan pasrah pada nasib dan tak mau keluar dari comfort zone.

Sama halnya dengan Andy Dufresne, unsur keberanian ini dapat dilihat saat ia berhasil menyelesaikan misi yang telah ia susun dengan rapi selama bertahun-tahun. 

Pada akhirnya Andy Dufresne berhasil kabur dari penjara melalui terowongan yang ia gali selama kurang lebih 10 tahun.

Andy hanya mengandalkan palu kecil yang ia dapat dari Red, sahabat tahanannya untuk menggali dinding penjara. Selama proses pelarian itu pula ia juga menerima perlakuan keji dari tahanan lain. Akan tetapi dengan keteguhan dan keberanian, Andy tetap melanjutkan penggalian terowongan itu hingga akhirnya ia bebas dari jeruji Shawshank.

Jika kalian masih penasaran dengan sosok Andy Dufresne ini, silahkan tonton versi lengkap dari film The Shawshank Redemption.

Editor: Saa

Gambar: Pexels