Secara bahasa, bersyukur berasal dari bahasa arab, Syakara yang berarti mengakui kebajikan. Sedangkan secara istilah, bersyukur memiliki makna mempraktekkan sebuah nikmat Ilahi yang melekat dalam diri setiap orang. Dengan kata lain, melalui kalbu dengan iman, melalui lisan dengan pujian yang baik, dan melalui anggota tubuh dengan melakukan amalan saleh.
Imam Al-Qusyairi berpendapat, bahwa hakikat syukur adalah pengakuan atas nikmat yang telah diberikan Allah dengan ketaatan kepadaNya. Maka, syukur itu mempergunakan fasilitas nikmat sesuai kehendak Allah sebagai pemberi nikmat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa bersyukur yang hakiki adalah pujian kepada Allah sebagai ungkapan lisan, hati sebagai pengakuan akan nikmat Allah, dan nikmat yang digunakan sesuai dengan kehendak Allah.
Tak hanya itu, bersyukur juga merupakan suatu perintah yang secara lantang dituntut berdasarkan syara’ bahkan akal yang sehat. Allah mengisyaratkan hal ini dalam firmannya yang berbunyi:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).
Poin ayat diatas adalah perintah untuk meninggalkan kufur. Hal yang membuat tak sempurna dalam hidup, tentu saja dikala tidak mampu mengetahui seluruh amalan yang dicintai Allah beserta amalan yang dibencinya. Maka, dengan mengetahui semua manfaat pada setiap amal perbuatan, tentunya disadari maupun tidak, yang jelas sebuah benih dari apa yang dicintai Allah akan terlihat dengan sendirinya.
Secara implisit, segala apa pun yang diperintahkan Allah, pastinya ada kebaikan dibalik etos kerja yang diwujudkan. Sebaliknya ketika apa pun yang dilarang Allah, tentu saja terdapat keburukan yang hendak dicegah dari diri seseorang. Oleh karenanya, bersyukur memiliki peran dalam salah satu yang diperintahkan Allah bagi siapa pun yang menghendakinya.
Oleh karena itu, pentingnya manfaat dari suatu amalan bersyukur, terdapat empat manfaat yang wajib diketahui, yaitu:
Pertama, Menumbuhkan Rasa Kebahagiaan
Bagaimana pun, bersyukur juga memiliki erat kaitannya dengan kebahagiaan. Setiap orang yang senantiasa bersyukur atas kenikmatan yang dimiliki, tentu saja akan bahagia. Dengan mensyukuri apa yang ada, rasa sedih, duka, dan penyakit hati lainnya seperti halnya iri dan dengki, serta merta dengan mudahnya terusir dari dalam hati. Orang yang bersyukur akan merasa puas dengan hidupnya dan itulah yang dikenal sebagai kebahagiaan.
Kedua, Mendorong Jiwa untuk Beramal Saleh
Rasa bersyukur akan mendorong kita beramal saleh, secara makna harus membuat seseorang selalu terdorong untuk memanfaatkan apa yang diperolehnya dengan cara berbagi kebaikan. Semakin banyak kenkmatan yang diperoleh semakin banyak pula amal saleh yang dilakukan.
Ketiga, Menjadikan Orang Lain Ridha
Dengan bersyukur, apa pun yang diperoleh tentu saja akan berguna bagi orang lain dan membuat orang lain ridha kepadanya. Karena menyadari bahwa nikmat yang diperoleh tidak harus dinikmati sendiri, melainkan juga harus dinikmati oleh orang sekitar sehingga hubungan antar orang lain dapat terjaga dengan baik.
Keempat, Memperlancar Interaksi Sosial
Hubungan bisa dibilang lancar tentunya merupakan suatu tugas yang penting, didalam interaksi sosial sehari-hari. Hanya orang yang bersyukur dalam hidupnya yang mampu melakukan upaya terus-menerus dalam memperlancar hubungan sosial, karena dalam kehidupannya sama sekali tidak menginginkan kenikmatan yang diperoleh untuk dinikmati dengan sendirinya.
Demikian empat hal dari manfaat bersyukur yang dapat kita ketahui dan ambil hikmahnya. Semoga, dengan empat pelajaran tersebut, akan senantiasa mendorong kita untuk menjadi hamba-hamba yang senantiasa bersyukur. Aamiin.
Editor : Faiz
Comments