Hi fresh graduate, gimana nih keadaan mental kalian? Apakah masih aman atau sudah setengah pasrah dengan kehidupan selepas sarjana? 

Ya, menyandang gelar sarjana memang betul-betul menguras kesabaran. Tiap ketemu orang selalu ditanya “Kerja apa sekarang?” atau “Kok belum dapat kerja, sih, padahal udah bergelar sarjana?”.

Sehingga, nih, muncul stigma “Orang yang sarjana belum tentu dapat kerja”. Padahal, nih, takdir kehidupan seseorang tidak ada yang tahu. 

Apalagi ditambah mencari pekerjaan di zaman sekarang susah banget, kekuatan ordal alias orang dalam memang diutamakan. 

Sehingga, banyak banget sarjana yang malah banting setir. Banting setir? Nabrak dong berarti? Bukan begitu ya teman-teman. Banting setir artinya bekerja yang mengarah ke hal-hal di luar keinginannya. Alias kerja di luar zona nyaman. 

Ada tiga alasan mengapa seorang gelar sarjana kok malah banting setir. Yuk baca artikel ini sampai selesai agar paham nggak salah informasi.

Pendapatan tidak hanya mengandalkan satu pekerjaan saja 

Kalau jajan, skincare, healing, self rewardnya banyak, berarti pemasukan juga harus lebih banyak dong. Ya kali lebih besar pasak daripada tiang. Oleh karena itu, akibat sekarang teknologi sudah maju, kalian bisa memanfaatkan teknologi untuk mencari pekerjaan. 

Ya walau kalian sudah mendapatkan pekerjaan, apa salahnya mencari pekerjaan sampingan? Nggak ada salahnya dong, malah kalian yang beruntung karena dapat cuan. Pekerjaan sampingan itu berguna untuk tambahan saja gais, sehingga jika kalian libur bekerja dari pekerjaan utama, tetap mendapatkan cuan dari pekerjaan sampingan. 

Jangan hanya mengandalkan satu pekerjaan saja, selama kalian memiliki skill yang sesuai di pekerjaan tersebut, gas aja diambil. Kita nggak tahu loh, dari pendapatan mana yang dapat mengangkat derajat ekonomi keluarga kita. 

Banyak kok orang sukses yang kerjanya nggak hanya mengandalkan satu bidang saja, nggak masalah kita bekerja di berbagai tempat, asal ketika kita tua, uang yang bekerja untuk kita dengan cara investasi. 

Selagi ada peluang dan kesempatan kenapa tidak diambil?

Nah ini bener. Ingat ya kesempatan nggak datang dua kali. Jangan hanya gengsi, lalu kalian nggak mau mengambil kesempatan.  Apalagi kalau kalian fresh graduate, sudah pasti pengalaman bekerja akan dipertanyakan. Bisa kok kalian mengambil magang di beberapa tempat, untuk menyempurnakan CV kalian dan mencari pengalaman. 

Waktu juga terus berjalan gais, nanti kalian menyesal akibat waktu tidak bisa diputar kembali.  Selagi masih muda, ayo lah perbanyak kerja. 

Kuliah hanya untuk mendapatkan ilmu, bukan mendapatkan pekerjaan

Mesti ketika kuliah kalian sering diberi nasehat oleh dosen kalian “Kuliah itu bukan untuk mencari pekerjaan”. Itu benar adanya, setelah kalian lulus kuliah dan menyandang gelar sarjana memang kebingungan untuk mencari pekerjaan jika kalian masih bersikeras untuk kerja sesuai gelar kalian. 

Nggak salah gais, kalian ingin kerja sesuai gelar, tapi perlu diingat apabila kuliah itu bukan untuk mendapatkan pekerjaan. Kuliah itu untuk mencari ilmu, ilmu ini lah yang akan kalian gunakan untuk mendapatkan pekerjaan. 

Kalau nggak untuk mendapatkan pekerjaan dengan cepat kenapa dipaksa untuk kuliah? Kuliah itu sebenarnya penting, karena kalian mendapatkan banyak hal selama perkuliahan 4 tahun. Contohnya seperti kemampuan public speaking, cara berpikir kritis, problem solving serta nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. 

Jadi, kalau kalian nggak kerja sesuai gelar, ya nggak masalah. Apalagi, standar pekerjaan di Indonesia sekarang naik, minimal berpendidikan sarjana. Tujuannya ya untuk menaikkan mutu generasi bangsa. 

Nah itu tadi 3 alasan mengapa seorang bergelar malah banting setir. Menurutku pribadi, gapapa kok kita yang sarjana tidak bekerja sesuai gelar, asal punya kemampuan ya kali tidak dikembangkan menjadi cuan. 

Oleh karena itu, ayo perbaiki skill, kembangkan minat dan bakat. Jangan hanya bangga dengan status sarjana. Ketika kita mencari pekerjaan sama kok status kita dengan orang lain.  Sama-sama mencari pekerjaan. 

Editor: Yud

Gambar: Pexels