Pondok Pesantren itu bagaikan miniatur Indonesia. Di sana kamu akan bertemu dengan beragam teman yang berasal dari berbagai suku dan daerah yang ada di Seluruh Indonesia. Seringkali karena keberagaman itu banyak memunculkan sekat perbedaan baik itu dari logat bicara dan tingkah laku. Setiap santri baru memiliki tantangan tersendiri dalam beradaptasi dengan lingkungan Pondok Pesantren. Pada minggu pertama para santri terkadang masih diberi kebebasan belum terikat peraturan sepenuhnya dengan tujuan agar mereka bisa mengenal dan beradaptasi dengan suasana baru yang dia kenal terlebih dahulu.
Tantangan pertama yang harus dihadapi sebagai santri baru adalah bagaimana cara agar bisa hidup nyaman di Pondok. Kebanyakan santri baru larut dengan ingatan kehidupannya selama di Rumah. Alhasil setiap malam mereka selalu overthinking, di hantui pikiran was-was yang berujung pada banyaknya santri yang jatuh sakit. Tidak betahnya di Pondok juga dikarenakan santri yang belum terbiasa dengan gaya hidup di Pondok Pesantren. Yang sebelumnya biasa tidur di atas kasur empuk, kini harus tidur di lantai dengan kasur tipis. Terkadang tiga kepala dalam satu bantal dan tidak ada selimut untuk tidur, makan dan mandi yang harus antre dengan banyak orang dan masih banyak lagi. Semua serba teratur dan disiplin.
Salah satu ciri-ciri santri yang sudah tidak betah dipondok adalah sering menyendiri dengan mengucilkan diri dari teman-temannya. Di sini pengurus asrama memiliki peran dan tugas yang tidak mudah untuk membuat santri baru merasa nyaman tinggal di Pondok dan tidak kabur-kaburan lagi. Segala masalah itu pasti ada jalan solusinya. Nah, kali ini ada beberapa hal yang harus kamu lakukan agar bisa betah dan menikmati hidup di Pondok Pesantren.
Mencari Teman yang Banyak
Mencari teman adalah satu hal yang sangat penting dan harus dilakukan oleh semua santri baru. Jangan sampai ketika pertama kali datang kemudian kamu menutup diri dan enggan untuk berkenalan dengan orang lain. Kamu jangan takut untuk melakukan percakapan dengan teman di sampingmu. Hilangkan ras takut sebelum mencoba mulailah dengan bertanya sesuatu yang sederhana seperti tentang nama, alamat asal dan pertanyaan basa-basi lainnya dengan begitu setidaknya kamu bisa lebih akrab. Kamu tidak perlu khawatir untuk memilih teman yang baik atau buruk.
Pada masa awal seperti ini prioritas kamu adalah mendapatkan teman sebanyak mungkin terlebih dahulu. Nanti setelah kenal dengan semuanya kamu akan tahu mana teman yang baik dan mana yang tidak. Pilihlah teman yang memiliki passion dan sefrekuensi denganmu agar kamu juga termotivasi untuk belajar, semakin nyaman dan tidak sendirian lagi.
Ikuti Kegiatan Pondok
Hal yang biasa terjadi ketika pertama kali mondok adalah serangan sakit dadakan yang dialami oleh santri baru. Banyak sekali santri yang tiba-tiba merasa sakit perut, sakit kepala, demam dan lain-lain setiap malam padahal ketika siang mereka baik-baik saja. Terlepas dari benar atau Cuma pura-pura sakitnya kejadian seperti itu sering dijadikan alasan untuk terus-terusan tidak mengikuti kegiatan pondok. STOP!! Kamu jangan seperti itu.
Justru dengan mengikuti kegiatan pondok itu akan mengurangi risiko kamu untuk ingat dengan suasana di rumah dan tidak berpikiran untuk kabur. Kegiatan di pondok pesantren memang terkenal sangat padat dan melelahkan tetapi sisi baik dari itu adalah kamu akan lupa dengan Suasana rumah dan lebih fokus pada kegiatan utama yaitu menuntut ilmu.
Jangan Minta Sering Dikunjungi
Setiap Pondok Pesantren memiliki kebijakan yang berbeda-beda berkaitan dengan kunjungan wali santri. Ada yang bergilir tiap angkatan pada setiap hari Jumat, ada yang dua minggu sekali dan ada juga yang setiap satu bulan sekali. Nah, untuk kamu agar makin betah cobalah untuk tidak sering-sering minta di kunjungi. cukup uang bulanan dan kebutuhanmu dikirimkan lewat Ustad/Ustadzah kamu. Kalau pun memang sudah kangen dengan keluarga cukup dua bulan sekali atau jarak waktu yang lebih lama. Di beberapa Pondok Pesantren menyiapkan fasilitas Telepon/Hp gunakan kesempatan itu semaksimal mungkin untuk berbagi kabar dan Komunikasi hal lainnya.
Nah, Tiga hal di atas tadi mungkin bisa membantu kamu untuk bisa lebih menikmati kehidupan di Pondok Pesantren. Percayalah bahwa segala sesuatu itu pasti memiliki sisi baik dan buruk. Mungkin kamu tidak suka dengan gaya hidup dan sistem di Pondok Pesantren tetapi justru pengalaman-pengalaman yang kamu dapatkan nantinya yang akan membantumu di kehidupan yang sesungguhnya.
Cerita-cerita susah dan senang kelak tidak akan mudah kamu lupakan dan akan menjadi cerita yang membanggakan buat kamu. Yukk Mondok!
Editor : Faiz
Gambar : Google
Comments