Ketika berada di kota orang, tentu kamu harus siap dengan adat istiadat yang berlaku. Jika tidak, kamu harus siap menerima hukum adat setempat. Begitu pula, saat kamu berlibur ke Bali, pulau yang memiliki kebudayaan dan adat yang masih sangat kental. Kebudayaan yang masih dianut kuat oleh masyarakat Bali menjadi salah satu faktor yang menyebabkan para wisatawan selalu membanjiri Bali. 

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika kamu berada di bali, seperti aturan atau larangan saat liburan di Pulau Dewata. Peraturan tersebut berlaku untuk semua orang, bukan hanya wisatawan mancanegara, warga lokal pun wajib mentaatinya. Nih, ada beberapa hal yang perlu diketahui, agar kamu merasa tenang dan nyaman saat liburan di Bali: 

Cuntaka

Bagi kamu yang sedang cuntaka dilarang untuk masuk ke area Pura. Cuntaka diartikan sebagai keadaan yang tidak suci, misalnya seorang wanita yang sedang haid. Pantangan juga berlaku bagi mereka yang sedang berduka karena ada anggota keluarga yang meninggal. Jika kamu sedang berada dalam kondisi tersebut, lebih baik kamu tidak mengunjungi pura. Masyarakat Bali meyakini bahwa jika aturan itu dilanggar, akan ada hal-hal buruk yang terjadi. 

Upacara keagamaan

Jika kamu tengah berada di Bali saat memperingati Hari Raya Nyepi, maka sebaiknya kamu menaati sejumlah peraturan untuk menghormati mereka yang sedang melaksanakan perayaan Hari Raya Nyepi. Aturan tersebut seperti tidak boleh keluar rumah, menyalakan lampu, maupun beraktivitas. 

Jika kamu membuat kegaduhan atau melanggar aturan tersebut, kamu akan dikenakan sanksi adat yang disesuaikan dengan awig desa tersebut. Perlakuan khusus tentu akan berbeda saat keadaan darurat, misalnya sakit atau melahirkan. Akan ada pecalang yang selalu mengawasi saat Hari Raya Nyepi berlangsung. Jadi, daripada mendapat sanksi lebih baik untuk tetap dirumah atau penginapan. Kalau kamu nggak bisa diam seharian, maka lebih baik untuk tidak berkunjung ketika Hari Raya Nyepi. 

Etika berbicara 

Ketika berkunjung ke tempat suci, kamu harus menaati berbagai peraturan yang ada, seperti gaya bicara. Tidak diperbolehkan untuk berbicara kasar atau tidak sopan sedikit pun. Perkataan kasar bisa memicu emosi kesal bagi yang mendengarnya dan mengganggu konsentrasi orang yang sedang sembahyang. Pastikan untuk selalu sopan dan menjaga sikap ketika berada di tempat suci, ya!

Menginjak sesajen

Saat berlibur ke Bali, kamu harus benar-benar memperhatikan langkahmu. Sesajen yang tiap hari dipersembahkan oleh umat Hindu di Bali untuk menghormati pencipta alam pasti bakal sering kamu jumpai. Ada larangan tidak boleh siapapun untuk menginjak sesajen. Sesajen sering diletakkan di trotoar, depan toko, pinggir jalan, maupun di depan rumah. Jika tak sengaja terinjak cukup ucapkan maaf dalam hati saja.

Menggunakan Flash kamera

Tidak boleh menggunakan flash kamera ketika mengambil gambar di depan orang-orang yang bersembahyang maupun di depan pendeta. Jika ingin memotret, sebaiknya memperhatikan jarak yang tepat atau menggunakan filter zoom agar tidak mengganggu. Dilarang duduk lebih tinggi dari tempat-tempat sesajian serta pendeta. Termasuk, hindari melintas di depan orang yang sedang bersembahyang.

Itulah aturan-aturan yang wajib ditaati dan sampai saat ini masih berlaku bagi semua orang yang menginjakkan kakinya di Pulau Dewata itu. Semua daerah memiliki adat istiadat yang unik,ya, tidak terkecuali di Bali. 

Editor: Nawa

Gambar: IDN Times