Truk aja gandengan masa kamu enggak sih, celoteh seorang kawan yang ngeledek kawannya yang betah single atau belum memiliki pasangan. Atau ujaran lain saat kondangan atau acara reonian sering kali terdengan bisika-bisikan roh halus yang menanyakan mana pasangannya?

Sebenarnya tidak ada salahnya menanyakan pasangan terhadap rekan yang betah single namun hendaknya tau situasi dan kondisi, usahakan bertanya dengan sopan tanpa ujaran seolah-olah meledek orang tersebut. Atau lebih baik tidak usah bertanya dan menganti dengan topik yang lain, bukankah menjaga perasaan orang lain lebih baik dari pada hanya sekadar basa-basi yang terkadang justru tambah basi.

Memiliki pasangan yang sefrekuensi adalah dambaan setiap insan, memiliki pasangan yang bukan hanya dijadikan gandengan saat kondangan atau reonian yang bisa dipamerkan kepada rekan sejawat kalau sudah terlebih laku dibanding lainnya.

Sepertinya esensi memiliki pasangan bukan hanya untuk ajang pamer, namun beberapa orang menganggap pasangan adalah sebuah rumah, yang dijadikannya sebagai tempat pulang, tempat bercerita, berdiskusi bertukar pikiran bahkan beberapa khususnya para perempuan berharap mendapat pasangan yang bisa menjadi guru dalam segala hal.

Ada beberapa orang yang nyaman dengan status jomblo adapula yang baru menjomblo tiga hari sudah kelabakan mencari gebetan. Seolah-olah dunia berhenti berputar ketika tidak memiliki pasangan.

Takut sendirian dan kesepian adalah salah satu alasan orang yang tidak bisa menyandang status single. Berbanding terbalik dengan para single yang seolah biasa saja hidup tanpa seorang kekasih. Mereka lebih bisa bebas mengekspresikan hidup mereka tanpa haraus ada embel-embel pamit, PAP, memberi kabar setiap menit, dan hal-hal perbucinan lainnya.

Banyak yang mengatakan bahwa jomblo itu nasib sedangkan single itu pilihan. Dalam arti lain sebenarnya apabila para single ini akan memilih jalan berpacaran mudah saja, ketika dekat dengan seseorang, di tembak setelah itu diterima maka akan terbentuk suatu komitmen yang dinamakan pacaran, namun para singel ini lebih memilih untuk sendiri. Lalu apa sih alasan mereka masih betah single.

#1. Nyaman dengan Dunianya dan Males Ribet

Biasanya orang yang memilih untuk menyandang status single adalah orang yang males ribet, dan diribetkan. Seringkali para single melihat berbagai keribetan orang pacaran, seperti harus mengabari tiap saat, punya perjanjian-perjanian yang terkadang nyleneh seperti tidak boleh main sosial media, tidak boleh ngelike foto lawan jenis, tidak boleh main dengan lawan jenis dan masih banyak perjanjian-perjanjian lainya.

Belum lagi saat sedang ada prahara berbagai hal dilakukan supaya DOI tidak marah dan berbagai bujuk rayu dilontarkan supaya hubungan kembali seperti semula. Para singel yang sudah nyaman hidup sendiri tanpa mau berkutat pada keribetan-keribetan orang berpacaran lebih memilih sendiri dan menjadi single sampai pada akhirnya dipertemukan dengan jodoh yang sesungguhnya yakni suami atau istrinya.

#2. Belum Menemukan Orang yang Tepat

Seringkali si betah single mencoba untuk membuka diri, membiarkan beberapa orang masuk ke kehidupannya. Mencoba menjadi pribadi yang asik dan seru bahkan mencoba mencari topik pembicaraan yang pas dengan harapan akan menemukan kecocokan dengan orang tersebut. Beberapa yang hadir seolah hanya menjadi tempat singgah bukan rumah tempat menetap. Akhirnya karena dirasa belum bertemu dengan orang yang tepat para single akan lebih memilih untuk kembali menyendiri dan asik dengan dunianya.

#3. Trauma Akrab dengan Lawan Jenis

Trauma ini bisa dirasakan oleh seorang yang merasa pernah tersakiti, dikhianati atau pernah melukai seseorang. Trauma ini menyebabkan seseorang enggan untuk bisa akrab dengan seseorang bahkan memberi jarak supaya orang tidak bisa masuk ke kehidupannya. Trauma ini bukan hanya dialami oleh orang yang patah hati, namun juga oleh orang-orang yang takut melukai atau mbaperi memberikan harapan berlebih terhadap lawan jenis. Sehingga ini menjadi alasan para single sangat nyaman di dunianya

#4. Gugur di Zona Seleksi

Ini adalah alasan yang kurang mengenakan didengar bahasa yang mungkin sedikit nylekit. Terkadang para single terjebak pada zona seleksi, seringkali sebelum seseorang menentukan akan menjadikan sebagai seorang kekasih harus melewati zona seleksi. Dimana terdapat beberapa pilihan sebelum akhirnya menentukan yang terbaik. Terkadang para single sudah gugur di zona seleksi sehingga dia belum memiliki kesempatan untuk memiliki kekasih. Dan pada akhirnya menjadi single adalah sebuah pilihan yang tepat dari pada hanya digantungkan atau bahkan di ghosting terus menerus.

#5. Punya Prioritas Lain

Maaf aku lagi gak mau pacaran karena mau fokus ujian SBNPTN” seringkah anda mendengar alasan tersebut saat mengutarakan perasaan anda? Setiap orang memiliki proritas yang beragam dalam hidupnya. Seorang memilih single karena ingin fokus terhadap cita-cita nya tanpa ada gangguan sebuah komitmen dari relationship.

Seringkali beberapa permasalah dalam hubungan percintaan membuat seseorang menjadi kehilangan jati diri, ngeblank dalam beberapa hal, tidak fokus pada tujuan awal, dan bahkan depresi. Hal tersebut yang menjadi pacuan para single lebih memilih prioritasnya dari pada hanya sekadar relationship.

#6. Punya Komitmen atau Prinsip untuk Tidak Pacaran

Beberapa orang memiliki prinsip tidak akan berpacaran dengan tujuan menyiapkan cinta pertamanya untuk pasangan halalnya kelak. Dan alasan ini adalah alasan yang digunakan para single tetap biasa saja meskipun tidak memiliki pasangan.

Para single lebih takut terjerumus pada dosa yang mendekati zina dari pada takut dibilang jomblo menahun. Prinsip untuk tidak pacaran juga dapat dijadikan landasan ketika beberapa kawan yang selalu meledek menggapa belum memiliki pacar. “maaf aku gak pacaran bukan berarti aku gak laku, tapi karena aku punya prinsip untuk tidak pacaran, bukankah pacaran setelah menikah lebih mengasikan dan dari pada pacaran sekarang” sebuah jawaban yang elegant ketika pertanyaan mana pacarmu? melayang dihadapan anda.

Single ataupun memiliki pacar adalah sebuah pilihan tugas kita sebagai netizen adalah menghargai setiap pilihan orang, tidak mendiskriminasi mereka yang memiliki prinsip yang berbeda dengan kita, menjaga lisan supaya tidak menyakiti hati orang lain dan menjaga hubungan baik dengan orang lain. Semoga para single yang membaca tulisan ini bisa lekas menemukan tambatan hatinya.

Seorang yang terbaik yang telah Tuhan gariskan, semoga seseorang yang namanya bersanding dengan namanu di lauful mahfidz lekas tuhan persatukan. Single itu pilihan bukan aib jadi jangan pernah minder dengan status single yang melekat pada anda.