Musawah adalah isim (kata benda) yang berasal dari sāwa yusāwi musāwātan yang bermakna setara, sama. Dari judulnya saja, kita dapat mengetahui pesan apa yang dibawa dari si pengarang sholawat ini. Beliau adalah Kiai Faqihuddin Abdul Qodir, seorang santri, kiai, dosen yang mencetuskan ide mubadalah yaitu prinsip kesalingan dalam relasi laki-laki dan perempuan. Kiai Faqihuddin juga juga merupakan penulis buku Qiroah Mubadalah yang di dalamnya mengupas tuntas ide tentang Mubadalah ini. Nah, berikut sholawat musawah karangan beliau.

صَلِّ وَسَلِّمْ دَائِمًا عَلَى أَحْمَدَ وَالآلِ وَالْأصْحَابِ مَنْ قَدْ وَحَّدَا

هُوَ خَلَقَهُمَا مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا َوَنِسَاءً

اِنَّهُ لَنْ نَعِيْشَ حَيَاةً طَيِّبَةً اِلَّا بِجُهْدِنَا رِجَالًا وَنِسَاءً

اِنَّهُ لَنْ نَشْهَدَ حَيَاةً عَادِلَةً اِلَّا بِجُهْدِنَا رِجَالًا وَنِسَاءً

Ya Allah berkatilah dan berilah keselamatan Kepada Nabi Muhammad salamnya kepada Nabi Muhammad Kepada para sahabatnya dan siapapun yang mengesakan Tuhan

Allah telah menciptakan keduanya, laki-laki dan perempuan dari diri yang satu dan sama, kemudian Dia ciptakan dari keduanya manusia laki-laki dan perempuan

Sungguh, kita tidak akan pernah bisa menyaksikan kehidupan sejahtera, tanpa kerja keras kita semua, laki-laki dan perempuan

Sungguh, kita tidak akan pernah bisa merasakan keadilan dalam hidup, jika tanpa keadilan untuk kita semua, laki-laki dan perempuan

Sebenarnya, banyak sekali pesan penting yang terdapat dalam sholawat ini. Sebab keterbatasan tempat, setidaknya ada beberapa makna shalawat berikut yang harus teman-teman ketahui:

1. Prinsip kesetaraan

Ketidakadilan gender banyak berakar dari pandangan dikotomis tentang laki-laki dan perempuan. Misalnya, perempuan dianggap makhluk kedua setelah laki-laki. Nilai perempuan ditentukan dari pengabdiannya terhadap laki-laki. Sholawat ini melawan pandangan itu. 

Berdasarkan prinsip tauhid yang mana Tuhan dipandang sebagai Tuhan dan makhluk harus dipandang sebagai makhluk, maka tidak ada pengabdian (secara mutlak) antara makhluk. Pengabdian hanya ditujukan semata kepada Tuhan. 

Laki-laki dan perempuan harus bekerjasama untuk menciptakan kemasalahatan kepada sesama dengan berdasarkan potensi dan kemampuan masing-masing yang berdasarkan pengabdian kepada Allah semata. Karena laki-laki dan perempuan adalah sama di mata Allah. Yang membedakan mereka hanyalah ketaqwaannya.

2. Penciptaan laki-laki dan perempuan

Perempuan tidak diciptakan dari laki-laki. Asal-usul penciptaan perempuan dan laki-laki adalah sama yaitu dari diri yang satu (min nafsin wahidah). Baik secara ruhani dan jasmani, laki-laki dan perempuan diciptakan dari entitas yang sama. 

3. Kesejahteraan dan keadilan

Sebagai manusia baik laki-laki dan perempuan sama-sama mengemban tugas sebagai khalifah. Menurut Prof. Quraish Shihab, khalifah bermakna memelihara bumi, melakukan islah, mengantar segala tujuan penciptaannya. 

Sebagaimana teks sholawat musawah di atas, maka tidak akan tercipta kesejahteraan tanpa adanya kerja keras dari kedua belah pihak baik laki-laki dan perempuan. Pun tidak akan tercipta keadilan jika pandangan kita terhadap perempuan masih diliputi 3M (manak, macak, masak).  Perbedaan jenis kelamin bukan menjadi keunggulan satu sama lain. Perbedaan diciptakan agar kita bekerja sama untuk menjadi wasilah Tuhan sebagai penebar rahmat atau kasih sayang kepada semua makhluk.

Penyunting: Halimah

Sumber gambar: nyantriyuk.id